Aspek yang Ditujukan untuk Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan masyarakat dan aspek-aspek untuk memberdayakan masyarakat di Indonesia

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang di dunia yang memiliki banyak sumber daya. Selain sumber daya alam, Indonesia juga kaya akan sumber daya manusia. Dengan berkah yang telah diberikan kepada negara kita ini, kita dapat membangun Indonesia menjadi negara maju. Namun berdasarkan fakta yang terlihat saat ini, pemanfaatan sumber daya manusia di Indonesia belum terlaksana dengan baik. Pemanfaatan sumber daya manusia yang tidak dilaksanakan dengan baik menyebabkan negara kita tidak mampu mengelola kekayaan alam yang kita miliki. Oleh karena itu, diperlukan suatu program pemberdayaan masyarakat yang mampu meningkatkan kompetensi masyarakat Indonesia.

Advertisement

Jika merujuk pada pengertian pemberdayaan masyarakat menurut KBBI, Pemberdayaan berarti proses, cara, tindakan pemberdayaan. Sedangkan Masyarakat memiliki arti sejumlah orang dalam arti luas dan terikat oleh budaya yang mereka anggap sama. Sedangkan menurut Chamber (1995), pemberdayaan masyarakat adalah konsep pembangunan ekonomi yang merangkum nilai- nilai masyarakat untuk membangun paradigma baru dalam pembangunan yang berpusat pada rakyat, partisipatif, pemberdayaan dan berkelanjutan. Pemberdayaan masyarakat juga dapat dianggap sebagai upaya mempersiapkan masyarakat melalui perpaduan antara pemerataan dan pertumbuhan dari waktu ke waktu sehingga dapat terbentuk kesejahteraan dan kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang. Menurut Munawar Noor dalam jurnalnya berjudul Community Empowerment, ada 3 aspek untuk memberdayakan masyarakat.

Aspek pertama adalah Enabling atau mengaktifkan, yaitu menciptakan suasana yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang. Makna kata yang memungkinkan yaitu mengaktifkan memiliki arti bahwa jika tercipta suasana yang tepat maka setiap komunitas dapat mengembangkan kekuatan yang ada dalam dirinya. Aspek ini menganggap bahwa setiap masyarakat memiliki kekuatan atau potensi yang ada di dalam dirinya. Oleh karena itu, dengan aspek yang memungkinkan, orang dapat mengaktifkan kekuatan yang dimilikinya dalam suasana yang tepat.

Kemudian yang kedua adalah Empowering atau pemberdayaan yaitu penguatan potensi masyarakat melalui langkah-langkah konkrit yang melibatkan pemberian berbagai masukan dan membuka berbagai peluang yang akan membuat masyarakat semakin berdaya. Pemberian berbagai masukan yang dimaksud dalam pernyataan di atas merupakan masukan berupa kebutuhan masyarakat.

Advertisement

Contohnya meliputi tingkat pendidikan dan pelayanan kesehatan. Selain kebutuhan dasar tersebut, kemudahan masyarakat untuk mengakses teknologi, informasi, dan lapangan kerja juga menjadi kebutuhan masyarakat. Seringkali kebutuhan tersebut tidak tersebar secara merata sehingga tidak semua lapisan masyarakat di Indonesia dapat mengakses kebutuhan tersebut. Program pemberdayaan masyarakat juga seringkali tidak menjawab kebutuhan lapisan masyarakat ini, sehingga diperlukan program khusus. Apabila kebutuhan masyarakat telah terpenuhi, maka masyarakat akan lebih berdaya sehingga terbuka banyak peluang untuk meningkatkan potensi masyarakat.

Untuk yang ketiga adalah Protecting atau Melindungi, yaitu melindungi dan membela kepentingan yang lemah. Pemberdayaan masyarakat merupakan hubungan timbal balik antara penguasa dengan masyarakat itu sendiri. Selain perlunya strategi yang matang untuk menciptakan suasana yang tepat bagi masyarakat untuk mengembangkan potensinya dan program khusus untuk memenuhi semua kebutuhan masyarakat, juga diperlukan tingkat partisipasi masyarakat dalam mewujudkan program pemberdayaan masyarakat. Setiap pendekatan yang dilakukan dapat menimbulkan perasaan tidak aman atau tekanan yang dirasakan oleh masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, harus ada aspek yang mampu melindungi dan membela kepentingan golongan lemah, agar masyarakat percaya dan mau berpartisipasi dalam upaya pemberdayaan masyarakat ini.

Meski upaya pemberdayaan masyarakat sudah berlangsung lama, hingga saat ini masih ada lapisan masyarakat yang belum tersentuh oleh program tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa program belum menyebar 100% sehingga diperlukan evaluasi program lebih lanjut. Dengan melihat kembali pelaksanaan program yang telah berjalan dan mengoptimalkan kembali aspek- aspek yang ada, diharapkan program ini mampu menjangkau seluruh masyarakat Indonesia dan menciptakan kesejahteraan dan kehidupan yang lebih baik di masa depan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini