Artikel Cinta

LDR itu palsu

Banyak yang menyatakan, pacaran itu menyenangkan dan membahagiakan. Kita bisa saling bertukar cerita, memberi semangat satu sama lain, keliling kota sambil bercerita, bahkan pasangan kita bisa memberikan apa yang kita inginkan.

Advertisement

Tapi… Itu semua tidak berlaku bagi pasangan LDR. Mengapa tidak?

Tentunya kita terhalang oleh waktu dan jarak, bahkan kita menjalani hubungan ini hanya karena untuk menggapai masa depan kita.

Dan mungkin banyak yang mengatakan LDR itu menguji kesetiaan, mungkin benar karena LDR itu tak semudah seperti pasangan pasangan yang setiap hari bisa bertemu.

Advertisement

Tapi LDR juga menjadi salah satu dari ujian percintaan, mengapa begitu ? karena disaat kita LDR kita harus mempertahan komunikasi, saling mengabari satu sama lain, serta harus menjaga kesetiaan cinta dan sayang.

Tapi tidak berlaku bagi saya sendiri.karena saya sendiri merasakan apa itu LDR.

Advertisement

Saya yang setiap harinya selalu menunggu notifikasi dari si doi, ldr memang selalu bikin resah, kalau belum ada kabar dari dia. Memikirkan hal-hal yang membuat saya tidak tenang, bukan hanya memikirkan apakah dia main dibelakang saya akan tetapi takut akan terjadi sesuatu kepadanya.

Pernah disuatu hari dia sama sekali tidak menghubungi saya, karena saya sebelumnya tidak pernah diperlakukan seperti ini yang tiada hari tanpa kabar. Sekali dua kali saya memahami karena saya dan dia juga sedang menjalankan kewajiban kita berdua sebagai mahasiswa. Namun apa salahnya jika hanya mengabari sebatas Aku mau kumpul kelompok atau mungkin Aku mau nongkrong’’ hanya itu yang saya mau, bukan karena apa hanya saya takut tiba tiba dia kenapa kenapa dan saya tidak mengatahui keberadaanya.

Dan pada hari itu hari yang membuat saya benar benar memikirkan hal hal yang seharusnya  tidak saya fikirkan. Pada saat itu dia sudah tidak menghubungi saya lagi selama satu minggu, bahkan sekedar menanyakan dimana saja tidak, benar benar saya dibuat gelisah olehnya, saya selalu berfikir, apakah saya ada salah? Apakah dia sudah punya yang baru?. Banyak pertanyaan pertanyaan yang mengganggu fikiran saya, dan di hari itu juga saya memberanikan diri untuk menelfonya.

"Tut.."

"Halo."

Dan di angkat olehnya

"Iyaa ada apa ya?"

Dalam fikiran saya hah? Dia masih bisa nanyain ada apa? Jelas jelas dia ngga ada kabar selama satu minggu ini, dan dia masih bertanya ada apa? Lalu saya jawab.

"Kamu kemana aja satu minggu ini ngga ada kabar?"

"Aku sibuk banyak tugas yang harus aku kerjain."

"Sesibuk itu sampai ngga sempat buka pesan dariku?"

Dan dengan entengnya dia hanya membalas iya dan dia mengakhiri telefon saya.

Disitu fikiran saya sudah tidak bisa dijelaskan lagi, dia benar benar membuat saya gelisah, dan membuat saya benar benar curiga, sebenarnya apa yang sedang dia sembunyikan dari saya. Apa benar dia sudah punya lagi selain saya? Dan saat itu juga saya berfikir untuk menghubungi temen dia yang juga kenal dengan saya dan saya memberanikan diri untuk menelfonya.

"Tut.."

"Halo Yan"

"Iya ada apa?"

Disitu saya bingung harus menanyakan bagaimana.

"Lagi sama si doi kah?"

"Nggak Na, aku lagi dikamar ada apa ya?"

Dan disini saya memberanikan diri untuk benar benar menanyakan hal yang seharusnya tidak saya tanyakan.

"Ngga Yan, cuman mau nanya aja sama kamu. Doi udah seminggu ngga ada kabar dan tadi aku nyoba hubungin dia, dia cuman bilangnya lagi sibuk sama tugasnya aja si, tapi apa benar kalian emang lagi banyak tugas kah yan? Kalo memang iya aku bisa mahamin kok."

Dan disitu riyan diam seketika dan keaadan menjadi hening.

"Halo Yan?’’ kataku padanya

"Oh iya halo Na, sebelumnya emang si doi ngga cerita sama kamu?’’

"Cerita apa yaa?’’ dan disitu fikiran saya menjadi campur aduk.

"Maaf sebelumnya na, bukanya aku mau nutupin si doi dari kamu, tapi emang sekarang dia udah punya yang baru disini, dan mereka udah jalanin hubunganya dari awal smt 2 ini na, jadi mungkin si doi emang nutupin ini semua dari kamu, sekali lagi aku mintaa maaf ya, Na."

DEG. Dan saat itupun hati saya serasa seperti di remas, sakit benar benar saya sakit mendengarnya saat si riyan mengatakannya, tanpa pamit saya langsung menutup telfon dengan riyan dan saat itu juga saya mengirim pesan kepada si doi bahwa saat itu juga saya ingin mengakhiri hubunganya dengannya. Bagaimana saya bisa melanjutkan hubungan dengan orang yang sudah tidak lagi cinta dengan saya? Sedangkan dia sudah Bahagia dengan pilihan dia sendiri. Sungguh besar saya taruh harapan kepadannya dan akhirnya saya juga yang tersakiti oleh harapan saya sendiri.

Dan setelah itu saya menyadari bahwa waktu itu adalah emas, bahkan waktu bisa mengubah segalanya. Seperti kisah saya ini, dia yang memberi harapan kepada saya dan dia juga yang mengingkari harapannya sehingga saya salah telah menaruh harapan kepadanya.dan saat itu saya menyadari bahwa LDR itu bukan untuk orang orang yang ingin harinya ditemani oleh seseorang, tetapi LDR itu mungkin hanya untuk orang orang yang bener benar tau apa itu arti kesetiaan dan paham akan keadaan. Dan untuk kalian yang sedang di fase LDR prioritasikan apa yang harus diprioritasikan, jangan sampai membuang waktu kalian demi mereka yang tidak menghargai waktu kalian.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini