Arti Sebuah Pertemuan yang DitakdirkanNya

"Lagi ngapain?" katanya, "mikir" kataku.

Begitulah. Sebuah pertanyaan singkat itu sontak membuatku semakin termenung di atas ketinggian sebuah tempat yang sangat indah. Aku tidak pernah membayangkan bisa berada di sana dengan mereka yang bahkan belum lama aku kenal tetapi sudah mengajarkanku begitu banyak hal yang tidak bisa terlupakan. Sang takdir kadang lucu, begitu banyak hal yang sudah terlintas dan telah kurencanakan lama belum juga kulakukan tetapi satu hal yang tidak masuk dalam prioritasku di tahun 2015 justru menjadi hal yang terus menjadi candu dan ingin kulakukan terus.

Awalnya aku terus berpikir dan bertanya apa maksud Tuhan dengan mengizinkan aku bertemu dia, bertemu mereka, memulai cerita dan perjalanan yang bahkan orang terdekatku pun tak menyangka dengan hal itu. Awalnya aku mengira bahwa mungkin "dia?" tetapi waktu berputar, scene demi scene berlalu begitu saja dan Tuhan menunjukan hal lain atas semua pertanyaanku itu.

Terkadang kita terlalu sibuk dengan pikiran dan jawaban yang kita jawab sendiri hingga lupa bahwa ada Sang Dalang yang telah mengatur sedemikian rupa tanpa sedikit pun ada kesalahan, tidak ada pertemuan yang hanya sia-sia saja, pasti ada suatu hal yang ingin Dia tunjukan untuk kita belajar dan perjalanan ini menjadi akhir pemikiran panjangku yang berujung pada kesimpulan bahwa "Tuhan mempertemukan dengan suatu maksud, entah sebagai pelajaran atau sebagai berkat."

Begitulah hidup, apapun kesimpulannya kita harus menerima dengan lapang dada, begitu pun aku yang menerima bahwa pertemuan itu merupakan sebuah berkat yang harus selalu aku syukuri karena percayalah segala hal tidak pernah luput dari campur tanganNya dan yang perlu kau lakukan adalah menjalani dan berserah.

"Manusia dipertemukan untuk suatu alasan, entah untuk belajar atau mengajarkan. Entah untuk menjadi bagian terpenting, atau hanya sekedarnya. Akan tetapi tetaplah menjadi yang terbaik di waktu tersebut. Lakukan dengan tulus, Meski tidak menjadi apa yang diinginkan. Tidak ada yang sia – sia karena Tuhan yang mempertemukan"