Apresiasi Positif Berujung Adiktif

Ibarat kamu yang kegirangan setelah ditembak sama dia yang bertahun-tahun udah kamu kodein pakai segala macem jurus. Begitulah kurang lebih suasana hati saya waktu itu. Sebelumnya, perkenalkan. Saya Annisa Islamiasih, kontributor baru di Hipwee. Jumlah artikel saya yang berhasil tampil dipanggung hipwee masih kurang dari angka 10. Tapi ada hal menarik yang ingin saya bagi dalam kesempatan menulis pesan-kesan yang diberikan oleh rekan-rekan editor dalam rangka ulang tahun Hipwee.

Bukan sembarang social news site. Di usia balitanya kini, Hipwee yang terlahir dengan konten-konten viral berhasil tumbuh kembang sebagai media rujukan anak muda Indonesia. Tentu kepopuleran ini menjadi pertimbangan tersendiri bagi para kontributor.

“Jangan dulu bicara angka pageviews dan share yang menembus sampai ribuan, bisa nampang di hipwee aja udah berasa keren. :D”

Sebelumnya, bagi saya menulis adalah sekedar refleksi diri. Sederhana saja, bisa mengupahi diri sendiri dengan susunan kata yang terlahir dari sekelibat pemikiran, adalah sesuatu yang melegakan. Berawal dari ajakan untuk menulis pada salah satu multi-platform digital lokal yang segmentasinya tidak jauh berbeda dengan Hipwee, saya menulis artikel pertama saya.

Entah karena proses moderasi yang lambat atau tulisan saya yang memang tidak layak terbit. 7 artikel yang saya kirim semua berstatus pending-review. Tidak ada feedback apapun untuk tulisan saya, bahkan hingga saya mengirim pertanyaan via surel. Kandaslah harapan.

Berselang beberapa minggu, saya coba menyalin postingan blog pribadi saya kedalam listicle hipwee. Hasilnya, kejutan! Dalam hitungan hari tulisan pertama saya terbit. Namun, saya kecewa karena tampilan yang buruk. Kesalahan paginasi ter-setting berdasarkan ketidaktahuan saya sebagai kontributor pemula. Karena penasaran, saya kembali mengirim 2 artikel sekaligus.

Kedua artikel lanjutan tsb terbit dengan total share mencapai angka 3000 lebih. Bahkan saya terpilih sebagai kontributor terbaik bulan feb 2018. Senang! Apresiasi yang sangat positif tersebut membuat saya dan saya yakin kontributor lainnya juga kecanduan mengirimkan tulisan-tulisan berikutnya. Ternyata begini nikmatnya diapresiasi, pantas saja para penulis ber-statement bahwa sumber energi mereka berasal dari para pembaca.

Semoga bersama hipwee, baik pihak penulis maupun pihak pembaca bisa saling memberikan manfaat secara terus-menerus.

Pesan untuk hipwee, merchandise kaosnya diganti point yang bisa di-reedem dengan rupiah saja. Pasti bikin kontributor makin kecanduan menulis. Heheheheheee.

Terima kasih hipwee!