Kali ini aku masih ingin menceritakan aku. Aku hanya ingin berbagi tentang apa yang aku rasakan. Semua hal yang terjadi di dalam hidup ini layak dijadikan pelajaran, seperti hal-hal kecil yang aku lihat di sekitarku membantuku menyadari bahwa -hidup yang aku keluhkan adalah hidup yang diimpikan oleh orang lain-anonim.
Aku memang bukan berasal dari keluarga yang hidupnya dipenuhi kemewahan dan uang yang berlimpah, biasa saja bahkan sesekali aku merasakan bagaimana rasanya paceklik. Tapi kau tau ternyata masih sangat banyak orang yang hidupnya jauh lebih sulit dari hidupku.
Aku masih sering mengeluh untuk hal-hal yang kuanggap tidak perlu. Aku sering mengeluh ketika aku tidak bisa membeli sesuatu yang aku inginkan padahal bisa dibilang aku tidak memerlukannya. Hal-hal seperti itu membuat aku merasa hidupku jauh dari kata cukup.
Kenapa hidup orang lain berkecukupan, sedangkan aku tidak? Bahkan hidup mereka jauh lebih menyenangkan ketika mereka mendapatkan semua keinginan mereka, sedangkan aku tidak. Iya, aku sering berpikir seperti itu.
Tetapi setiap hal memang harus dilihat dari sudut pandang yang berbeda. Semua yang terjadi hanya tergantung pada penerimaanmu saja. Aku tau ketika aku merasa cukup pasti cukup. Hanya saja aku selalu merasa kurang dan selalu kurang, tidak pernah merasa cukup.
Aku yang tidak pernah merasa cukup akan selalu melihat ke atas. Akan selalu membandingkan hidupku dengan orang-orang yang diberi kelebihan oleh Tuhan. Tanpa pernah melihat ke bawah. Masih sangat banyak orang yang benar-benar kekurangan. Bahkan anak-anak yang lebih kecil dariku harus banting tulang hanya untuk mencukupi kebutuhan pokok mereka. Mereka harus menanggung beban yang seharusnya belum mereka tanggung. Aku tau pundak mereka lebih kuat dari pundak anak-anak seumuran mereka. Jangankan untuk mencicipi pendidikan di bangku sekolah, untuk makan saja mereka harus membanting tulang dengan tenaga yang tersisa. Ah, aku tau itu jauh lebih berat dari apa yang aku rasakan.
Seperti yang sudah aku ceritakan, aku pernah sesekali merasakan bagaimana rasanya paceklik. Aku tau bagaimana rasanya ketika perutmu lapar tapi tidak ada yang bisa kau makan. Aku tau bagaimana rasanya ketika uang tabungan yang kau simpan harus digunakan untuk keperluan sekolah adikmu. Aku benar-benar tau bagaimana rasanya. Tetapi tetap saja terkadang aku masih merasa hidupku kurang.
Aku harus belajar. Belajar bahwa tidak semua yang aku inginkan harus aku dapatkan. Terkadang aku harus bersabar mengikhlaskan hal yang tidak benar-benar aku butuhkan. Belajar menerima bahwa semua yang aku miliki saja sudah lebih dari cukup. Untuk mereka yang sudah memikul beban berat yang seharusnya belum mereka pikul, aku berterima kasih. Karena sudah memberiku pelajaran hidup. Tuhan tidak tidur, aku percaya hasil tidak akan pernah mengkhianati proses yang sudah kau jalani. Hidupmu akan indah berkat kerja keras dan doa-doamu.
Kau tau kalimat ini kan?
Boleh jadi kamu membenci sesuatu sesuatu padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedangkan kamu tidak (QS Al-Baqoroh : 216).
Aku suka, ada banyak hal yang bisa aku ambil dari ini. Setiap hal yang terjadi pasti ada hikmahnya, percayalah. Kerja kerasmu akan terbayar suatu saat nanti dan aku akan mulai belajar menerima semuanya dengan rasa syukur.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
makasih motivasinya menginspirasi sekali
Nice thread..gan
Amin
Izin share
Terima kasih, semoga bermanfaat :))