Ketika sudah merasa nyaman dengan apa yang telah dilakukan, terbiasa dengan berbagai suasana bahagia dan sedih serta berbagai macam warna warni kehidupan, itu berarti kamu berada di zona nyaman. Sebanyak apapun rintangan, pujian, kesulitan dan bumbu-bumbu kehidupan rasanya sudah tak mempan pada diri sendiri. Seakan sudah mati rasa dalam kenyamanan dan berjalan di atas rel yang bernama kehidupan. Lantas apakah kenyamanan itu diciptakan sendiri ataukah karena kepasrahan?
Inilah dua sisi yang berbeda namun hampir sama persis dalam pengucapan. Lingkungan tempat, sosial dan kegiatan itu secara tidak langsung kamu yang menciptakan. Misalnya, kamu adalah karyawan yang dari pagi bergelut kemacetan, dilanjutkan oleh tumpukan pekerjaan, disambung dengan istirahat dengan rekan-rekan, pulang dengan kemacetan serta kereta yang penuh sampai tidur kembali dan seterusnya. Contoh tersebut merupakan zona nyaman, kenapa? Karena itu hampir terjadi bahkan setiap harinya berulang-ulang.
Tidak seperti orang-orang yang memiliki sisi petualangan. Secara teoritis memang kelihatan monoton namun secara mendalam kenapa orang-orang bisa menikmati kegiatan yang monoton tersebut? Jawaban klasiknya adalah karena Mereka sudah terbiasa dan jawaban lainnya adalah karena Mereka bisa menambah “akrab” dengan lingkungan, pergaulan dan sosial sekitarnya.
Dengan kata lain, karyawan yang setiap hari bergelut dengan kemacetan atau transportasi yang penuh pasti secara kasat mata mereka terlihat agak kesal namun, di dalam transportasi mereka akrab dengan rutinitasnya dengan bersosialisasi, mengobrol dengan sesama karyawan berbeda perusahaan. Ketika mereka tiba di kantor, mereka dihantam kesibukan namun mereka memoles kesibukan mereka dengan akrab dan bercanda ria. Lalu, di jam makan siang mereka mengeluarkan keluh kesahnya dan bercerita dari hal aib sampai kebahagiaan personal. Sampai mereka di perjalanan pulang melihat berbagai macam kehidupan yang memberikan kesan-kesan mereka seperti para pekerja yang ketiduran di waktu pulang, para pengamen kecil, kemacetan yang memberi rezeki pada setiap orang-orang jalanan dan memainkan smartphone sebagai hiburan kecil di kala merebahkan badan di transportasi umum sampai akhirnya tidur kembali serta masih banyak lagi yang lainnya sehingga orang yang menikmatinya merasa nyaman dan terbiasa.
Lihatlah betapa berwarnanya dan ternyata memang zona nyaman didapat bukan karena pasrah. Karena kita dituntut untuk berimprovisasi sembari menikmati pelajaran hidup, kesenangan, hiburan dan hal baru. Karena rentetan yang berulang-ulang maka semua orang menyebutnya zona nyaman. Padahal zona nyaman pun banyak warnanya dan tidak sesederhana definisi orang lain.
Tetapi, apakah zona nyaman dan zona nyari aman itu sama? Zona nyaman itu seperti begitu adanya dan Kita yang menciptakan serta mengimprovisasinya dengan bumbu-bumbu hal baru sehingga menjadi nyaman walau selalu dikaitkan dengan zona nyari aman. Lalu apakah berbeda keduanya? Jelas. Cari aman itu mempunyai definisi negatif yang dimana seseorang mencari keuntungan atau ketenangan dari sesuatu yang seharusnya dihadapi.
Contoh dari cari aman itu jelas misalnya seperti ketika seseorang hidup dengan beban dan tanggungan yang seharusnya ia hadapi namun ia malah memilih untuk menghindar dan dengan itu ia merasa aman. Karena rasa “aman” itulah yang ia cari. Padahal kita tahu bahwa masalah harus dihadapi supaya nyaman ke depannya, bukan dihindari atau dimanipulasi. Berbeda dengan seseorang yang hidup di zona nyaman, itupun hasil dari perjuangan dalam hidupnya setiap hari. Karena berbagai tantangan dibalut rasa perjuangan, maka semuanya terobati dan berevolusi menjadi rasa nyaman alias zona nyaman. Kemenangan final itulah yang dinamakan zona nyaman.
Seseorang yang cari aman cenderung menghindar, merugikan lingkungan dan orang lain dengan dalih “Yang penting saya aman” seperti itulah. Misalnya, dengan seorang tidak ingin dihadapi tugas berat dan mendukung temannya berargumen dalam mengkritisi tugas tersebut, namun di sisi lain ia tidak ikut bersuara lantaran tidak ingin disebut “opponent” oleh pihak berseberangan atau dengan contoh misalnya dengan seseorang yang membelot sana-sini demi keuntungan dan menjaga relasi cenderung tidak berprinsip, tidak berani bersikap dan bersifat tetap menjaga suasana dengan manipulasi.
Terkadang memang banyak anggapan negatif hinggap di kata-kata zona nyaman, padahal yang bernama zona cari aman itu adalah yang benar-benar harus dihilangkan. Jika diucapkan dan diresapi secara istilah saja sudah berbeda dan sudah ketahuan mana yang negatif bukan? Sekali lagi, zona nyaman bukanlah zona nyari aman layaknya penikmat hidup berbeda dengan pengecut.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”