Antara Stasiun, Kereta, dan Cinta

Bagaimana bisa stasiun dan kereta membuatku jatuh cinta? Seperti halnya gerbong-gerbong yang berkaitan mengarah pada stasiun tujuan walau singgah dibeberapa stasiun yang ada. Aku duduk dibangku dan menikmati perjalanan. Kulihat wajah penuh harap para penumpang. Mereka memperacayakan jiwa raganya pada masinis untuk selamat pada stasiun tujuan. Roda yang kala itu kulihat berputar seakan berkaitan untuk saling menguatkan, kekarnya roda kereta menahan beban, menahan pula gesekan panas yang terjadi antara kereta dan relnya.

Advertisement

Aku yang kala itu melamun dan duduk disalah satu gerbong kereta membuatku bertanya-tanya. Apa keterkaitan stasiun, kereta, dan cinta? Stasiun adalah tempat singgah untuk kereta. Lalu apa hubunganya dengan cinta?

Dan tibalah aku pada stasiun tujuan..

Saat kereta tiba distasiun tujuan, tak pernah terbayang untuk pertama kalinya aku seperti melihat mentari yang hadir saat badai mengguncang kehidupan. Sempat berfikir tak akan ada yang bisa menggantikan posisi dia yang telah hadir begitu dalam dan meninggalkan luka yang cukup sempurna. Kau sigadis yang duduk di salah satu stasiun membuatku terheran-heran. Kau berbeda dari yang pernah ada, tak cantik dalam hal rupa, namun caramu menatap membuatku seakan melupakan isi dunia.

Advertisement

Tak banyak bicara atau basa-basi. Kau hadir tanpa permisi. Dunia saat itu seakan bungkam, membuatku mudah untuk melupakan. Dia yang dahulu ada dihati dan kau membuatnya tersisih.

Inikah keterkaitan kereta, stasiun dan cinta?

Kau laksana stasiunku, dan aku adalah kereta akhirmu. Kita saling menunggu seakan kita tahu akan akhir yang kita tuju. Semuanya kita lakukan, tak lain dan tak bukan atas dasar cinta. Ini mengapa kereta, stasiun, dan cinta saling berkaitan. Seperti kita, yang dipertemukan oleh tangan Tuhan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

berkaryalah, karena saat kau tiada bukan kamu yang akan dikenang melainkan karyamu..