Angin, Ia Pergi dan Menghilang Sejak Pagi

Angin, dia pergi. Secepat ini dia pergi. Sejak pagi tadi dia menghilang. Entah ke mana, aku juga tidak bermaksud mencarinya. Bukan karena aku tak merasa kehilangan, hanya saja aku sudah mempersiapkan ini sejak jauh hari. Aku sudah siap jika suatu saat dia tiba-tiba pergi tanpa pernah datang kembali. Aku terlalu naif. Ya, aku tau. Tapi inilah diriku.

Masih ingatkah saat kita menikmati senja terindah bersama dia di dekat dermaga minggu lalu? Ditemani suara gitar yang dia petik dengan indah. Atau saat kita menemani dia memancing. Melihat ekspresinya menunggu dan berharap pancingannya bergerak ditarik seekor ikan besar, dan akhirnya tertawa lepas setiap kali melihat seekor ikan terjerat kail pancingnya, atau bahkan justru sebuah botol yang terjerat, haha.

Ingatkah saat kita menikmati senja di hari lainnya, di dekat dermaga di tempat yang berbeda? Atau saat kita bernyanyi bersamanya di tepi pantai tanpa peduli berapa pasang mata yang menatap kita heran.

Ingatkah saat kita menikmati malam di pelataran parkir sambil bernyanyi diiringi petikan gitarnya, padahal tempat itu sudah hampir tutup, dan hanya tinggal kita yang masih berada di sana, konyol hahaha.

Ingatkah saat kita menonton film bersamanya, saat kita tertinggal hampir 30% dari film karena datang terlambat, saat minum kopi bersama, dan saat-saat lain yang kita lewati bersamanya yang selalu membuatku tersenyum jika mengingatnya.

Sudah banyak kenangan bersamanya, Angin. Walaupun pertemuan kami terhitung singkat. Tak bisa ku pungkiri, memang benar aku merindukannya.

Kau ingin dia kembali?

Tentu saja.

Kau berharap dia kembali?

Tidak.

Memang benar aku ingin dia kembali, aku merindukannya. Tapi aku tidak berharap dia kembali, karena aku terlalu pengecut untuk menjadi seorang pengharap. Aku percaya takdir, dan mungkin ini adalah jawaban Tuhan atas semua pertanyaan yang kusampaikan di tengah percakapanku dengan-Nya.

Aku akan tetap mengingatnya. Dan aku akan memberikan tanda khusus di setiap halaman dalam buku catatanku yang menuliskan cerita tentang dia.