Andai Saja Aku Meninggalkanmu dari Dulu, Mungkin Kamu Hanya Akan Jadi Butiran Debu

Andai aku meninggalkanmu dari dulu

Aku tak pernah menduga dapat sejauh ini tanpa kamu. Baik-baik saja dan bahagia!

Bernafas dengan lega, menjalani semua rencana dan mimpi tanpa khawatir dengan apa-apa.

Advertisement


Ternyata aku bisa berjalan sendirian!


Selama ini aku salah menduga, aku menggantungkan semua rasa kepadamu, berpikir sedih dan bahagia pun menurut sudut pandangmu. Mengabaikan diriku sendiri agar mampu menempati posisi tebaik dalam hidupmu.

Aku berpacu mengejar segala hal untuk terlihat oleh pandanganmu. Hingga Aku lelah ada dalam satu ikatan, tapi aku berjuang sendirian. Bukan sekali dua kali kau pilih membisu. Tiap kali aku bahas tentang masa depan, amarahmu akan sangat meledak-ledak saat aku tak sesuai dengan pikirmu, hingga kau tak segan menyakitiku dengan tangan dan ucapan.


Aku sedih, bahkan merasa bersalah atas kesalahan yang tidak aku lakukan hanya karena kau menganggap aku tak benar.


Advertisement

Aku merasa cukup untuk semua hal yang tak menjadikanku berarti, tidak mau lagi bersikeras bersamamu. Saat ini aku hanya ingin berhenti.Aku pergi. Benar-benar pergi.

Kau tahu? Aku sempat takut untuk melupakan. Bukan karena aku terlalu pengecut untuk memulai perjalanan baru, tapi karena aku menyadari bahwa waktu yang berlalu teramat berharga. Benar, bukan? Bagaimana menurutmu?

Advertisement

Aku terjebak lama dalam ikatan yang terlalu rumit, jika harus diakhiri hanya karena sama-sama tak ada lagi rasa. Entah aku yang begitu mencintaimu atau kamu yang terlalu pandai mencegahku untuk pergi. Pada kenyataannya, dulu aku selalu gagal menjadi kuat untuk meninggalkan.

Waktu memberi tahu bahwa kisah kita tak berjalan sebentar. Aku sempat bahagia saat tersesat berdua denganmu, karena itu berarti kita bisa lebih lama menikmati perjalanan. Namun kemudian aku menyadari bahwa tersesat menjauhkanku dari tujuan.


Selama ini kau hanya takut hidup sendirian.

Caramu agar aku tetap tinggal terlalu egois sehingga tekadku sudah  bulat.

Aku harus bergegeas untuk pergi.


Pilihanku kali ini adalah pilihan terbaik yang pernah aku lakukan. Setelah banyak hal terlewati, aku lega akhirnya bisa memutuskan pilihan ini. Kisah cintaku tak berakhir bahagia, namun hadiah terindah yang aku dapat setelahnya adalah merasakan kebahagian yang tak ternilai harganya. Aku percaya satu hal: bahwa selalu ada kebaikan yang datang setelah meninggalkan sesuatu yang menyita perasaan. Kalau aku bisa melangkah sejak dulu, bisa aku pastikan, kamu hanya akan menjadi sebutir debu. 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian." ― Pramoedya Ananta Toer

Editor

Not that millennial in digital era.