Jika berkunjung ke Kota Pahlawan, pasti identik dengan sejarah dan museum peninggalannya seperti Museum 10 November, Jembatan Merah, atau Museum House of Sampoerna dan lain-lain. Letaknya yang strategis menjadikan tempat ini semakin populer di kalangan warga Surabaya-non Surabaya. Bahkan, akhir-akhir ini di media sosial juga viral untuk mengunjungi tempat tersebut, yaitu Alun-alun Surabaya.
Biasanya alun-alun menjadi ciri khas suatu daerah dan juga kunjungan wisata, konsep dari pembangunan alun-alun juga tidak jauh dari karakter masyarakat setempat, seperti ruang terbuka untuk umum dengan ciri khas lapangan besar atau bahkan pohon beringin. Namun, berbeda dengan Alun-alun di Kota Surabaya.
Konsep yang dibangun Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pada periode 2016-2020 tersebut memiliki ikon yang berbeda. Bangunan klasik yang identik dengan warna putih dan berkubah seperti zaman dahulu inilah tempat yang indah bagi penikmat sejarah atau hanya sekedar bernostalgi. Lokasinya berada di Jalan Yos Sudarso Surabaya berdekatan dengan kantor pemerintahan yakni Gedung Negara Grahadi Jawa Timur, DPRD Surabaya, Balai Kota Surabaya, dan juga ikon Surabaya yakni Balai Pemuda.
Beberapa hari yang lalu, saya juga mengunjungi Alun-alun Surabaya. Di hari weekend, Alun-alun Surabaya tidak hanya dikunjungi remaja seperti saya, namun juga dikunjungi anak-anak hingga keluarga, tempat yang cocok untuk family time. Sarana outdoor maupun indoornya bisa mendukung dalam melepas penat sambil bercengkrama dengan keluarga. Â
Selama pandemi, Alun-alun Surabaya juga sempat ditutup dan dibuka kembali jelang beberapa waktu setelah PPKM. Untuk itu, Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga serta Pariwisata (DKKORP) membuat kebijakan pembatasan dan aturan kunjungan, serta  pemesanan tiket. Ada dua cara untuk mengunjungi Alun-alun Surabaya, pertama dapat memesan tiket online dengan membuka laman tiketwisata.surabaya.go.id. kedua, bisa datang secara langsung (offine) dengan scan aplikasi PeduliLindungi. Â
Berbicara tentang Alun-alun Surabaya, ada beberapa ruang yang menarik untuk dikunjungi:
- Ruang Bawah Tanah (Basement)
Alun-alun bawah tanah Surabaya ini baru dibuka kembali pada tanggal 23 Desember 2021. Pengunjung dapat menikmati pameran seni yang berisi lukisan dan foto dokumentasi terkait lingkungan Pemerintah Kota Surabaya. Pameran seni tersebut selalu diganti dengan yang baru agar pengunjung mendapatkan sensasi yang berbeda di setiap kunjungannya. Tidak hanya pameran, ruang bawah tanah tersebut seringkali menjadi tempat unjuk bakat para pemuda baik grup band maupun seniman lokal.
Selain ruang pameran terdapat juga area papan luncur atau skateboard yang luas untuk pengunjung. Di basement itulah area skateboard masih terang karena terdapat skylight dari atas kaca di atas ruangan yang memancarkan sinar matahari dari luar.
- Â Bangunan Bersejarah
Setelah mengelilingi ruang bawah tanah, pengunjung dapat mencoba berkeliling di bagian outdoor Alun-alun Surabaya, yakni gedung Balai Pemuda. Gedung Balai Pemuda ini salah satu gedung cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota. Desain yang klasik sangat cocok untuk foto. Dominasi warna putih dan merah menunjukkan semangat juang para pemuda Surabaya dalam melawan penjajah.
Di area luar juga terdapat ruang-ruang kesenian seperti ruang Bengkel Muda Surabaya (yang mengelola kegiatan kepemudaan di Balai pemuda), lalu Perpustakaan Kota Surabaya yang menjadi satu dengan Rumah Bahasa. Tidak hanya itu, di waktu tertentu Balai Pemuda digunakan sebagai tempat melukis bersama para seniman dan langsung dipamerkan on the spot (secara langsung).
- Food Court
Di Alun-alun Surabaya juga terdapat food court  dengan konsep rooftop, meskipun kecil, tempat tersebut menyediakan berbagai macam makanan ringan sampai untuk mengisi perut tentunya dengan harga terjangkau. Food Court inilah yang menjadi pendukung program pengembangan UMKM di Surabaya. Desain modern dengan lampu yang menggantung membuat suasana lebih menarik menghabiskan waktu di Alun-alun Surabaya.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”