Alun-Alun Bung Karno Ungaran, Tempat Istirahat Bersama Orang Tersayang

Ungaran adalah Ibu Kota Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Tepatnya terletak di sebelah selatan Kota Semarang. Kota Ungaran terbagi menjadi dua kacamatan yaitu Kecamatan Ungaran Barat dan Kecamatan Ungaran Timur yang dibatasi oleh jaran raya kota, Jalan Diponegoro. Kota Ungaran memiliki tiga alun-alun, yaitu Alunl-Alun Bung Karno yang terletak di Kecamatan Ungaran Timur, Alun-alun Mini di depan Rumah Dinas Bupati Semarang hingga Alun-Alun Lama di wilayah Ungaran Barat. Akhir November lalu saya berkesempatan untuk mengunjungi salah satu Alun-Alun Kota Ungaran, Alun-Alun Bung Karno.

Advertisement

Alun-Alun Bung Karno Ungaran

Alun Bung Karno atau beberapa orang menyebutnya Asjo terletak di dekat pintu keluar- masuk jalan Tol Ungaran yang menghubungkan Kota Ungaran dengan kota-kota lainnya. Ada yang unik dari jalan keluar-masuk pintu Tol Ungaran ini, karena jalan keluar-masuk pintu tol ini dibangun dengan membelah perbukitan, sehingga ketika melewati jalan ini serasa berjalan di tangah-tengah tebing.

Alun-Alun Bung Karno Ungaran tulisan ini seakan menyambut para pengendara dari luar kota yang keluar dari jalan tol dan telah sampai di Kota Ungaran. Dari luar alun-alun terlihat beberapa pedagang kaki lima, sudah mulai menempatkan grobak dagangan mengitari pusat alun-alun. Area parkir juga sudah mulai dipenuhi kendaraan pengunjung. Ya alun-alun ini akan ramai dan akan sangat ramai ketika langit mulai gelap, terlebih sore di akhir pekan seperti ini. Saya mulai melangkahkan kaki mendekati arena pedagang yang menjajakan berbagai makanan. Aroma khas makanan yang dijajakan mulai menyapa indra penciuman saya, seperti aroma manis gurih sambel kacang dari penjaja siomay terletak paling dekat dengan tempat parkir. Sayup-sayup terdengar perbincangan antara pedagang somay dengan beberapa pembelinya mas siomaynya satu ya atau sambel kacangnya tambah sedikit dong mas benar-benar khas interaksi pedagang dan pembelinya.

Advertisement

Ciri Khas Alun-Alun

Patung dengan lapisan keramik warna hitam menjadi pusat lapangan dengan rumput yang tumbuh hijau kekuning-kuningan di sekelilingnya, patung Bung Karno, berdiri tegak di tengah-tengah alun-alun ini. Terdapat beberapa orang yang sedang menikmati udara sore Ungaran, duduk bersantai di dekat patung Bung Karno tersebut. Beberapa orang lainnya sedang olahraga sore, seperti berjalan santai dan berlari memutari lapangan. Menurut beberapa pengunjung, alun-alun ini digunakan masyarakat Ungaran untuk mencari keringat di pagi hari atau sore hari terutama ketika akhir pekan. Tempat ini juga biasa digunakan untuk kegiatan-kegiatan resmi seperti upacara peringatan hari-hari besar, sehingga di dekat patung Bung Karno juga terlihat  tiang bendera menjulang. Sementara diantara patung dan tiang bendera ditanami oleh pohon-pohon  serta beberapa kursi yang disediakan untuk pengunjung menikmati susana alun-alun.

Advertisement

Saya sempatkan duduk sebentar di kursi yang berada tepat di bawah pohon sambil menikmati kolam ikan koi dengan berbagai warna yang menarik. Di depan kolam koi ini, terdapat tulisan Alun-Alun Bung Karno Ungaran yang cukup besar dengan cat warna merah, pada tulisan Bung Karno serta warna putih pada tulisan alun-alun dan Ungaran, yang sempat saya lihat sebelum memasuki area alun-alun ini. Rupanya tulisan tersebut menjadi ciri khas  alun-alun ini, sehingga banyak orang yang berfoto di dekatnya.

Langit semakin gelap, tetapi alun-alun semakin dipenuhi oleh orang-orang yang akan menghabiskan akhir pekannya. Tidak jauh dari tempat saya duduk, terlihat banyak anak kecil bercengkrama sambil membawa sepatu roda, mereka memasuki alun-alun ini. Rupanya mereka akan berlatih sepatu roda di sebuah bangunan yang berada di dekat sini. Lampu-lampu tang berjajar sudah mulai dinyalakan satu-persatu, termasuk lampu yang berada di sekitar tempat saya duduk. Sorot cahaya lampu pada tulisan Alun-Alun Bung Karno semakin memikat banyak pengunjung.

Jawaban dari Rasa Penasaran

Ada hal yang membuat saya penasaran setiap kali orang menyebut tempat ini dengan sebutan Asjo. Saya pun berkesempatan berbincang dengan salah satu pengunjung alun-alun, Dewi namanya, seorang siswi SMP yang letaknya tidak jauh dari Alun-Alun Bung Karno. Memalui Dewi saya mengetahui dari mana masyarakat setempat menyebutnya Asjo. Asjo itu singkatan mbak, singkatan dari Asmara Jawa/Jowo karena tempat ini sering dipakai beberapa orang untuk menghabiskan waktu bersama dengan orang-orang yang disayangi. Begitulah rupanya tempat ini dinamai oleh masyarakat Kota Ungaran.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini