Aliran Filsafat Idealisme Melalui Penegakan Hak Pendidikan Karakter Anak dengan Mengimplementasikan IPTEK yang Bermoral Agama Islam

Filsafat idealisme merupakan salah satu ideologi yang muncul dalam bidang pendidikan. Pendidikan harus mampu membentuk kepribadian siswa secara efektif jika idealisme ingin berkembang. Untuk memiliki sikap dan kepribadian yang harmonis, penting untuk mengembangkan karakter idealism (Purwati & Fauziati, 2022). Budi pakerti yang luhur, sopan santun, serta religiusitas dimana dijunjung tinggi serta telah dijadikan sebagai budaya bangsa hingga saat ini seola-olah terasa tidak umum atau asing serta tidak mudah ditemui dalam masyarakat. Keadaan ini dapat menjadi lebih jauh lagi apabila tidak ada upaya dari pemerintah melalui program perbaikan baik yang sifatnya dalam jangka panjang ataupun hanya dalam waktu yang singkat.

Advertisement

Pada dunia pendidikan yang sekarang ini sedang berkembang terdapat isu yang penting dalam dunia pendidikan yaitu pendidikan karakter, karakter adalah ciri-ciri yang khas pada orang ataupun sekumpulan orang dimana di dalamnya terdapat nilai-nilai, kapasitas moral, kekuatan dalam menjalani kesulitan maupun tantangan serta kemampuan. Hal ini berhubungan dengan kejadian dekandensi moral dimana dialami di masyarakat dan juga lingkungan pemerintah dimana mengalami peningkatan dan keberagaman. Bukti nyata bahwasannya telah ada krisis akan jati diri maupun karakter bangsa yaitu adanya korupsi, kriminalitas, ketidakadilan, pelanggaran HAM, serta ketidakadilan.

Pendidikan karakter merupakan jawaban yang sesuai mengenai masalah-masalah dimana sudah dipaparkan, sekolah dimana tempat yang dijadikan pelaksanaan pendidikan yang dapat dijadikan sebagai perwujudan misi ata pendidikan karakter khususnya bagi anak yang duduk di bangku di sekolah (Safitri 2020). Alternatif yang dapat dilaksanakan untuk menjalankan pendidikan karakter di bangku sekolah yaitu dengan memaksimalkan materi pelajaran mengenai pendidikan agama Islam (PAI).

Pendidikan keagamaan terutama pendidikan agama Islam sangat strategis untuk merealisasikan untuk membentuk karakter siswa. Pendidikan agama adalah sarana yang digunakan untuk mentransfer pengetahuan dari segi agama (aspek kognitif), sarana untuk mentransfer norma dan juga nilai-nilai moral dalam pembentukan sikap (aspek afektif), dimana perperan untuk mengontrol perilaku seseorang (aspek psikomotorik) yang mana akan terbentuk pribadi manusia yang sepenuhnya (Ma’rufah 2020).

Advertisement

Pada zaman era globalisasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) mengalami perkembangan yang sangat cepat. Dengan berkembangnya IPTEK maka gaya hidup akan mengubah gaya hidup bahkan cara berfikir atau sudut pandang serta sikap dari masyarakat terhadap nilai agama, terutama para generasi muda. Fungsi serta peran nilai agama akan semakin kuat dikarenakan agama akan jadi sangat gagap dalam menyelesaikan kemajuan IPTEK (Indra, 2016). Kemajuan ilmu pengetahuan dan inovasi merupakan gambaran yang paling jelas dari kehendak dan kekuatan manusia sebagai ahli alam semesta dan kehidupannya.

Pencapaian ilmu pengetahuan dan inovasi dalam menangani berbagai masalah kehidupan membuat individu sadar akan kemandirian dan kekuatannya sendiri (Sapada 2020). Agama diidentikkan dengan cinta (pengukuran kultus) yang mengomunikasikan pengalaman persatuan dengan orang lain dan Tuhan dalam permohonan dan cinta (Fuadi 2018). Pada saat agama menggarisbawahi salah satu sudut di atas, agama bisa kehilangan jiwa kebangkitan bagi para pemeluknya dan dunia sehingga agama kurang siap untuk mengambil bagian dalam memberikan peneguhan terhadap makna kehidupan di tengah perputaran dunia yang begitu cepat.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini