Alasan Kenapa K-Netz Sampai Hati Melakukan Cancel Culture terhadap Freezia

Di balik hebohnya isu cancel culture yang menimpa Freezia

Baru-baru ini influencer asal Korea Selatan, Freezia menerima banyak cinta dari fans lokal maupun internasional. Hal ini dikarenakan kesuksesannya membintangi variety show di Netflix bertajuk Single's Inferno.

Advertisement

Namun sayang, di tengah masa naik daunnya, Song Jia, nama asli Freezia, dirinya ketahuan menggunakan barang branded palsu di beberapa variety show dan konten YouTube miliknya. Kejadian ini sangat membuat murka kalangan fans Korea Selatan.

Akibatnya, Freezia sampai diperkirakan akan pensiun, karena telah menghapus semua postingan YouTube maupun Instagram pribadinya. Akun miliknya tersebut hanya meninggalkan satu postingan yang berisi klarifikasi dan permintaan maaf. 

Walaupun demikian, reaksi murka kalangan fans Korea Selatan terhadap skandal Freezia dinilai sangat berlebihan oleh banyak fans internasional. Mereka beralasan bahwa skandal ini adalah skandal sepele yang tidak perlu dibesar-besarkan, karena di luar sana juga masih ada banyak orang yang santai menggunakan barang palsu. 

Advertisement

Hukuman berupa cancel culture sebenarnya reaksi fans Korea Selatan yang wajar untuk menghadapi skandal public figure di negaranya. Hal ini dikarenakan fans di Korea Selatan masih sangat menjunjung tinggi nilai moral dan etika. 

Menurut kritikus budaya pop Kim Hern Sik beberapa waktu lalu melalui Korea Times, orang Korea Selatan sangat menghargai norma sosial maupun etika sebelum privasi, dan cenderung lebih memprioritaskan dampak sosial dari tindakan individu.

Advertisement

Hal tersebutlah yang membuat standar moral lebih penting daripada individu sang artis. Sehingga, setiap public figure tunduk pada kode etik yang ketat. Selain itu,  menurut Profesor Sosiologi Song Jae Ryong dari Universitas Kyunghee masyarakat Korea Selatan merupakan masyarakat yang sangat menghormati kepatuhan dan kesesuaian mayoritas.

Sehingga, apabila public figure melakukan tindakan melenceng dari mayoritas atau bisa dikatakan sebagai sikap maupun tindakan yang tercela, maka akan berisiko tinggi mendapatkan reaksi kebencian bahkan cancel culture dari fans atau warga Korea Selatan. 

Netizen luar Korea Selatan mungkin menganggap tindakan cancel culture  terhadap public figure yang bermasalah sangat berlebihan dan kejam. Tapi menurut Kritikus budaya Ha Jae Geun, reaksi ini bukan tindakan yang sepenuhnya buruk. Menurutnya, public figure merupakan sosok yang memiliki dampak sosial yang besar.

Sehingga, cara menangani permasalahan public figure ini bisa menjadi contoh dan pembelajaran bagi masyarakat Korea Selatan. Melakukan tindakan buruk apapun itu bisa menuai reaksi hukuman yang tidak main-main. Hal tersebutlah yang membuat warga Korea Selatan dikenal sangat patuh terhadap peraturan. 

Jadi Sohip, sebenarnya tindakan cancel culture terhadap Freezia ini tidak hanya karena merugikan brand besar yang dipakainya, tetapi juga tuntutan terhadap attitude seorang public figure yang seharusnya bisa memberikan pengaruh dan contoh positif bagi penggemarnya. 

Beda negara, beda budaya ya Sohip. Jadi, udah ah, berhenti perang komentarnya. Biarkan mereka menyelesaikan permasalahan ini sesuai dengan budayanya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini