Terkadang aku merasa lelah dengan semua ini, kenapa aku harus menjadi wnita yang menunggu, menunggu kapan kepastian itu datang, menunggu kapan hal yang indah itu datang. Beberap orang berkata “tunggu lah akan indah pada saatnya” . lalu kapan saaatnya itu datang ? apa ketika aku sudah mulai putus asa dengan semua nya lalu hanya mampu berserah diri ?
Aku ini hanya wanita biasa, aku selalu berharap apa yang aku inginkan bisa aku dapatkan, termasuk “kamu” . kamu yang membuat mata ini langsung tertuju pada mu setiap kali lewat dihadapan ku, kamu yang membuat jantung ini berdegub kencang tak karuan setiap kali kamu mendekati aku, dan kamu yang mebuat pikiran ini tak karuan setiap kali tentang mu terlintas dalam pikiran ku, dan kamu yang membuat hati ini pada akhirnya menjatuhkan pilihan nya kepada namamu.
Terkadang aku menjadi wanita dengan penuh khayalan, berkhayal jika suatu saat nanti aku bisa memiliki mu dan bersama mu. Tetapi itu semua hanya menjadi khayalan yang entah akan berujung pada kenyataan atau tetap menjadi khayalan semu.
Ketika pada akhirnya waktu memberikan ku kesempatan untuk lebih dekat dengan mu, aku tidak ingin melewati nya bahkan seditik. Bisa dekat dengan mu adalah hal yang aku inginkan, walaupun baru hanya sekedar dekat dan belum memiliki mu. Berada didekat mu membuat khayalan itu semakin tinggi “jika saat ini aku sudah bisa dekat dengan mu, mungkinkah suatu saat nanti kamu bisa menjadi milikku?”.
Rasa yang tadinya hanya sebiji jagung, kini semakin besar. Sampai pada akhirnya rasa itu yang membuat aku untuk mengungkapkan pearsaan ku kepada mu, saat rasa itu bisa aku ungkapkan kepadamu aku tak banyak berharap untuk kamu bisa berkata “aku pun memiliki rasa yang sama”, ku buang jauh – jauh harapan itu karena aku takut harapan ku menyakiti ku. Dan ternyata benar, rasa yang telah ku ungkapkan kepadamu, hanya sekedar ungkapan yang keluar dari mulut seseorang dan tidak ada artinya untuk mu tapi tak apa aku menerima semuanya, walaupun ada rasa sakit di dalamnya. Sampai pada kemudian hari waktu juga yang pada akhirnya membuat kamu menjauh, aku tak mengerti kenapa waktu hanya mengizinkan aku dekat dengan mu hanya dalam waktu sesaat.
Semua hari menjadi berbeda kini kabar mu tidak sering ku dengar lagi, apalagi aku tahu kamu sudah mulai dengan kesibukan baru, dan aku masih tetap dengan kata menunggu “menunggu kabar darimu lagi”. Entahlah mungkin semuanya harus berakhir dengan cara seperti ini, tetapi paling tidak aku bisa mengungkapkan apa yang aku rasa walaupun responnya tidak terlalu baik. Tetapi walaupun sudah tak sedekat dulu, terkadang aku masih mencari tahu tentang kamu, atau dengan tiba – tiba datang hanya untuk tahu bagaimana kabarmu, karena sejujurnya rasa ini masih selalu ada untukmu dan selalu tersimpan dengan rapih.
Setelah lama tak mendengar kabar dari mu, tiba – tiba aku mendengar bahwa kamu menjalin hubungan dengan wanita lain, “ya Tuhan sakit sekali rasanya ketika mendengar itu” rasanya tubuh mu ini menjadi lemas seketika dan terlintas dalam pikiranku “kenapa orang lain bisa dengan mudahnya masuk dalam hidup mu dan bisa bersama mu?”. Hati ku mencoba menerima nya, karena pada akhirnya laki – laki yang aku tunggu mengabaikan ku karena orang lain. Baiklah mungkin cukup bagiku untuk mengetahuinya, aku berpura – pura menjadi seorang yang diam dan menyimak bagaimana dia menjalani hubungan dengan wanita itu, yang aku tahu wanita itu cantik, pintar dan baik, mungkin aku pun tak sebanding dengan dia. Dan aku pun menyadari pada akhirnya mungkin dia memilih wanita yang tepat untuknya, dan wanita itu bukan aku tapi wanita lain.
Pada akhirnya hati ini harus menerima bahwa aku tak akan pernah menjadi milikmu setelah aku tahu semuanya, aku harus mencoba menghancurkan sedikit demi sedikit rasa itu setiap detiknya. Menghilangkan tentangmu dipikiran ku, dan aku pikir aku harus mulai meninggalkan tempat dimana aku menunggu mu, karena aku tidak mungkin menunggu seseorang yang telah bersama dengan wanita lain.
Saat kaki ini mulai ingin melangkah, tiba – tiba kamu datang kembali menghampiriku, dengan kabar bahwa kamu tidak bersamanya lagi. Entahlah aku harus bahagia atau malah menjadi bimbang, apakah aku tetap pergi meninggalkan tempat itu atau kembali ketempat itu karena aku tahu kamu sudah tidak bersamanya, karena ku pikir mungkin akan ada kesempatan kembali bersama mu. Seperti ada yang menahan kaki ku dan tidak ingin aku melangkan pergi sampai pada akhirnya aku kembali ke tempat itu.
Komunikasi itu mulai terjalin kembali dengan cerita yang baru , cerita mu yang sudah tak bersama nya lagi dan mulai banyak hal baru yang aku tanyakan kepadamu, namun sikapmu masih sama, sebaik apapun aku bersikap baik padamu, kamu seolah tak peduli. Kedatangan mu hanya sekedar kamu membutuhkan teman cerita, setelah cerita mu selesai kamu pergi dan mengabaikan ku lagi.
Aku selalu merasa kesulitan setiap kali aku ingin mempertegas dirimu bahwa kamu tidak bisa datang dan pergi semau mu, jangan membuat aku terus berlarut – larut pada sebuah harapan, tetapi entah kenapa rasanya sulit sekali untuk berkata semua itu kepada mu. Setiap kali kamu datang aku selalu membuka diriku untuk kedatangan mu, lalu tiba – tiba kamu pergi lagi, selalu seperti itu.
“Tak bisakah kamu membuka celah sedikit untuk diri ku? Untuk aku bisa masuk ke hati mu. Tak lihat kah kamu bagaimana wanita ini benar – benar menunggu. Tahukah kamu ? betapa sulitnya melupakan mu? Mencoba bersama dengan orang lain tetapi aku masih tetap tidak bisa melupakanmu, tolong berikan aku kesempatan untuk menjadi yang terbaik untukmu, apakah aku bukan wanita yang pantas untukmu?” semua pertanyaan itu melingkari pikiran ku, wanita apa yang kamu inginkan sebenarnya, sampai begitu sulit rasanya untukmu menerima ku.
Sudahlah mungkin ini semua terlau sulit untukmu, aku pun tak ingin memaksa mu untuk bisa mencintai aku, aku pun harus menyadari semuanya dan aku harus memutuskan sesuatu “aku harus menjadi wanita yang berprinsip, aku tidak bisa diperlakukan seperti itu oleh seorang laki – laki, aku pun pantas bahagia, bahagia dengan cinta yang ku miliki”
Pada akhirnya aku memutuskan untuk benar – benar pergi meninggalkan tempat itu, walaupun dilangkah pertama , kaki ku terasa berat untuk meninggalkan tempat itu. Tetapi walaupun berat rasanya, mau tidak mau, suka tidak suka, sesakit apa pun itu aku harus pergi meninggalkan tempat itu karena sampai kapan aku harus menjadi “wanita menunggu” menunggu yang entah kapan dia benar – benar datang dan menetap, tidak hanya sekedar datang lalu pergi.
Aku sama seperti wanita lainnya, aku ingin mencintai seseorang yang mencintai aku juga, aku ingin seseorang bisa benar – benar menerima ku dengan baik. Aku ingin merasakan bahagia, aku ingin menetap dihati seseorang bukan hanya diluar menatap dari kejauhan dan seolah banyak hal yang menghalangi.
Aku harus mulai terus melangkahkan kaki ku, pergi meninggalkan setiap harapan – harapan itu, biarlah semua khayalan yang aku buat hanya menjadi khayalan. Perlahan tapi pasti ketika hati ini sudah mulai bisa menerima aku pun akan pergi jauh meninggalkan tempat itu sampai tempat itu tak terlihat lagi.
Sampai mungkin pada akhirnya aku bertemu dengan seseorang yang baru, jatuh cinta kembali dengan seseorang. Tetapi sebelum aku bertemu dengan seseorang yang baru, aku ingin melakukan banyak hal selama perjalanan ku. Aku ingin memperbaiki diriku untuk menjadi wanita yang lebih baik lagi, meyelesaikan pendidikan ku dengan baik, mendapatkan pekerjaan yang baik, membahagiakan diri ku, membahagiakan orang tua ku dan membuat mereka bangga memiliki aku. Aku tidak ingin lagi menghabiskan waktu ku hanya pada sebuah harapan semu, aku akan menghabiskan waktu dengan segala hal yang baik dan bermanfaat bukan hanya untuk diri ku tetapi untuk keluarga ku, dan orang – orang disekitar ku.
Aku yakin jika aku terus bisa memperbaiki diriku, memperbaiki kualitas hidup ku, Tuhan pun akan mempertemukan aku dengan laki – laki yang baik juga, laki – laki yang akan menerima ku dengan baik.
Tuhan yang tahu bagaiman cerita hidupku selanjutnya, jika pada akhirnya aku dipertemukan kembali dengan seseorang yang aku tunggu mungkin itu adalah keberuntungan yang Tuhan berikan untuk ku, tetapi jika pada akhirnya aku harus beretemu dengan seseorang yang baru mungkin itu cara Tuhan menunjukan hal lain kepada ku, bahwa ciptaan terbaik nya bukan hanya satu orang tapi ada lebih dari satu orang yang salah satunya bisa aku dapatkan, dan semoga Tuhan selalu menyertai ku dalam setiap kebaikan yang aku lakukan, karena aku yakin Tuhan akan selalu memberikan yang terbaik kepada hambanya yang selalu ingin memperbaiki diri.
“Akan selalu ada laki – laki yang baik – baik untuk wanita yang terus berusaha memperbaiki dirinya. Juga, akan selalu ada, wanita yang baik – baik untuk laki laki yang selalu berusaha memperbaiki dirinya.
Jangan ragu mengambil prinsip hidup. Semakin yakin kita atas kalimat tersebut, maka akan semakin rileks kita menghadapi masa depan” – Tere Liye
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
Terima kasih telah berikan semangat ���