Aku, Teman Lamaku dan Kenangan Pahit Itu

Hei teman lama. Apa kabarmu? Lama sudah kita nggak ketemu.

Advertisement

Semenjak aku sibuk dengan urusan kuliahku, aku sampai lupa kalau ternyata aku punya seseorang yang selalu siap mendengar cerita dari kegiatanku sehari-hari bahkan sampai soal urusan hatipun dia selalu siap untuk menjadi pendengar setiaku. Entah sudah berapa lama aku dengannya menjalin sebuah pertemanan, yang pasti aku sungguh sangat berterimakasih karena telah dipertemukan dengan orang sepertimu.

Hampir setahun lebih aku tidak pernah berkomunikasi dengannya. Memang dia juga sibuk dengan kuliahnya, begitupun aku. Jadi diantara kita tidak pernah ada yang memulai untuk bertegur sapa duluan, atau sekedar untuk bertemu sebentar pun hampir tidak ada waktu. Bahkan kontak dia diponsel akupun hilang. Bukan cuma itu, semua media sosial akupun telah berpindah alih semenjak adanya seseorang yang bernaung dihatiku.

Dan aku bisa apa?

Advertisement

Harus bagaimana caranya supaya aku bisa bertegur sapa walau diatas angin dengannya. Dari semenjak itu diam-diam aku buat akun media sosial baru dengan menyamar sebagai orang lain, aku beli handphone telolet dengan nomor baru dan hanya aku yang tahu. Alasannya sudah bisa ketebak, hanya untuk bisa berkomunikasi kembali seperti dulu dengan kawan lamaku. Tidak ada maksud lain, aku hanya ingin bisa dekat dengan kawan-kawanku seperti dulu.

Bukan dikekang seperti ini. Aku juga butuh kebebasan, butuh berbaur dengan orang disekeliling, dan tidak melulu soal dirimu. Apakah pasangan yang baik itu mengekang pasangannya sendiri dan mencoba menjauhkan dengan dunianya? Bukan seperti itu! Kita memang menjalin hubungan, kita memang sering bersama, tapi aku mohon aku juga butuh waktu untuk bersama dengan teman, sahabat dan keluargaku.

Advertisement

Aku mohon, jangan jauhkan aku dengan orang-orang disekitarku. Kamu memang milikku begitupun sebaliknya, tapi jangan sampai jauhkan aku dengan orang-orang terdekatku. Karena sebelum dirimu datang dikehidupanku, merekalah yang terlebih dahulu muncul dikehidupanku.

Sebenarnya, aku dengan pasanganku tidaklah begitu bahagia. Mengingat over protectivenya dia yang begitu berlebihan. Jujur aku menemukan sosok yang begitu membuatku nyaman, tapi bukan dengan pasanganku. Melainkan dengan kawan (teman) lamaku itu yang sudah lama tidak bertemu.

Aku merasakan hal yang berbeda disaat aku berbicara dengannya. Entah berbicara langsung ataupun lewat text aku selalu mendapatkan kebahagiaan tersendiri darinya. Dia sosok yang lembut, kalem dan mampu memahami situasi seseorang. Aku sangat merindukan sosok seperti itu. Tapi aku tidak pernah sedikitpun untuk berbagi hati ini dengan yang lain. Cintaku masih tetap untuk dia, pasanganku.

Dan aku selalu menjaga komitmennya, meskipun semakin hari dia tidak pernah menunjukkan rasa yang tulus layaknya seorang pasangan. Apakah dia lupa, bagaimana dia dulu bersusah payah untuk mendapatkanku, meskipun sebelumnya dia pernah membuat luka kepadaku dan juga keluargaku?

Padahal aku tidak pernah sedikitpun menuntutnya untuk bisa seperti ini, seperti itu, jangan berteman dengan yang ini, maupun dengan yang itu. Tidak, tidak pernah menuntutnya untuk seperti itu. Tetapi apa, setelah cukup lama aku baru tahu kalau kamu itu, busuk kedalam-dalam! Aku baru tahu lagi kalau kamu menjalin hubungan dengan orang lama itu, orang lama yang dulu sempat menghancurkan hubungan ini. Dan akupun, terjatuh dilubang yang sama untuk kali kedua. Setelah insiden itu, akhirnya aku benar-benar memutuskan segalanya dengan penghianat itu! Hidupku hancur? Oh tentu tidak. Malahan aku sangat bersyukur karena Tuhan telah menunjukkannya lagi sebelum semua itu terlampau jauh. Akhirnya hidupku kembali seperti dulu dikelilingi sahabat dan teman yang tak pernah meninggalkan aku.

Hanya tinggal satu makhluk yang belum aku beritahu semuanya. Dan sampai pada akhirnya aku pun bertemu dengan dirinya, memulai lagi percakapan yang dulu sempat lenyap. Ku beritahukan semuanya tentang perjalanan panjangku selama setahun terakhir ini. Dan dia hanya terdiam ketika aku membicarakan kehidupanku. Tidak ada kata yang keluar dari mulutnya selama aku bercerita, yang kudapati hanya raut wajah yang ditekuk, kusut diwajahnya.

Dia sungguh berbeda dengan yang dulu. Yang dimana saat aku bercerita tentang segala hal, dia selalu bersemangat dan menunjukkan ekspresi wajah yang ceria. Aku tidak tahu ada apa dengan dia, seperti tidak biasanya. Mungkin waktu telah mengubahnya, karena terlalu lama kita tidak bertegur sapa akhirnya ada rasa kaku, rasa jaga jarak lagi seperti baru pertama kali bertemu. Dan setelah pertemuan dengannya itu, beberapa hari kemudian aku berjumpa dengan sahabatnya. Sahabatnya menceritakan banyak tentang dia selama setahun terakhir ini.

Aku, aku hanya bisa terpaku mendengarnya. Tidak kusangka, bahwa dia selalu menungguku untuk jadi partner cerita-cerita konyol seperti dulu. Dan yang lebih menyentuh hati ini, bahwa dia diam-diam menyukaiku. Aku tidak pernah sadar kalau dia menaruh hati kepadaku. Aku hanya menganggap dia sebatas sahabat saja, sebatas partner disaat aku mencurahkan segala uneg-uneg hati. Karena hanya dialah yang mau menjadi pendengar setiaku, hanya dialah yang mampu memahami kondisiku, dan hanya dialah segalanya jadi begitu lebih berarti. Memang benar kata orang, jodoh atau orang yang mencintai itu tidak selalu orang yang baru, yang jauh atau kebetulan.

Akan tetapi semuanya itu sudah terlambat, dia sudah menjadi milik orang lain. Salah, kenapa dari dulu dia tidak mengungkapkan perasaannya, dan malah membiarkannya menjamur dan membusuk. Maafkan aku yang tidak pernah peka, aku doakan semoga kamu selalu mendapatkan kebahagiaan lahir dan bathin.

Karena cinta tidak harus selalu memiliki. Maka semoga datanglah pemahaman itu, bahwa semua pengalaman cinta dan perasaan itu spesial. Biarlah aku menyimpannya rapat-rapat dalam hati ini, dan kamu akan selalu ada tempat dihatiku sampai kapanpun. Sambil sempurna menumbuhkan hati yang baru lagi, aku akan memperbaiki banyak hal, dan memperbaiki diri sendiri untuk menjadi lebih baik lagi. Terimakasih untuk semuanya, aku do’akan semoga kamu selalu diberikan kebahagiaan.

Kawan lamaku.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pecinta musik, pecandu kopi, penikmat semesta, penggila kuliner, dan kadang suka menulis jika ada inspirasi.