Aku Tak Ingin Terlihat Bersedih Ketika Menghadapi Perpisahan.

Ketika kehilangan tak ada yang direncanakan. Disitu pula kepergianmu menjadi keharusan. Sudah sering kali saya menahamu disini. Tapi kamu bersikeras untuk tetap pergi. Setiap kali saya merasa ini tak adil. Namun kenyataan nya kehilangan bukan sesuatu yang mustahil. Bahwa segala yang sudah kita lalui berhenti sampai disini. Meninggalkan sejuta kenangan yang menyesakan hati.

Advertisement

Langkah kaki mu waktu itu tak terkendali. Saya coba memegang erat agar kau tak pergi. Menahan agar kita bisa memperbaiki segala nya yang terlanjur perih. Namun kala itu, kau hempaskan segala harapan. Tak sedikitpun perduli sakitnya menahan perpisahan.

Menahan perasaan memang hal biasa.

Menahanmu untuk tetap disini,

Ku kira itu diluar batas kemampuan.

Ingatkah saat kita saling berjalan beriringan menikmati senja. Kau bilang, kau akan membawa ku lari saat aku merasa sedih. Masih berlakukah itu saat kau tlah pergi ? Bawa saya lari, bawa saya pergi ; kemanapun berlari dan pergi asal dengan kamu, Tak apa lelah, asal bersamamu. Walaupun sebab kesedihan ini adalah kamu. Tapi saya tetap mencintai kamu.

Advertisement

Sekarang setiap kali saya menikmati senja seorang diri. Kadang bayangmu selalu ada disisi. Dan air mata tak terbendung lagi. Pecah dipelupuk mata, tak bisa saya tahan kesedihan karna kau tak ada. Bahkan hangat pelukmu masih terasa. Memori tentangmu yang tak terlupa. Jejak kaki di pasir pantaipun hanya jejak saya yang tersisa. Dan jejak kau sudah tak ada. Biasanya terlihat jejak kaki saat kita saling berlari dengan canda tawa. Seakan perpisahan tak pernah terbayang sedikitpun diantara kita.

Perpisahan ini seperti mimpi.

Jika betul ini mimpi,

Biarlah aku tertidur hingga segala yang hilang lekas kembali.

Advertisement

Dan kini. Langkah kaki ini berjalan tak terarah tanpa kau disini. Menjalani arus kehidupan yang kian mencekik tanpamu. Sambil menikmati kenangan yang tersisa. Cinta yang tlah sirna. Dan sebuah perpisahan yang tak terlupa. Namun saya tak pandai memendam. Ya! Saya tetap cinta kau.

Dan disenja ini saya menanti,

Berharap kau kembali,

Jika kau tak kembali,

Saya tetap menanti.

Di tepi pantai ini, dan terbenamnya matahari sebagai saksi. Kan saya tunggu kau kembali. Jikalapun kau tak ingin kembali. Biarlah saya tetap disini ; menanti. Walaupun saya tahu bahwa yang tlah pergi tak kembali. Dan kamu adalah seseorang yang kini tak mungkin kembali.

Ketika kita percaya bahwa tak ada satupun kehilangan yang direncanakan.

Maka selayaknya kita juga paham,

Perpisahanpun demikian.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Saya ; wanita yang kurangnya tidak pernah selesai dijabarkan meski dengan banyak koma.