“Aku sayang kamu.”
“jangan berlebihan, aku tidak sehebat mereka yang memastikan selalu hadir. Aku juga berpotensi bikin kamu nangis.”
“semua yang datang memang untuk pergi, aku tau itu kok.”
Untuk pria yang sudah mencuri hati perempuannya, tolong diingat.
jika sudah datang jangan pernah coba untuk lari keluar. Bukan aku mengikatmu, namun aku tidak ingin merangkak untuk menjalani hidup ini, karna jika kau pergi, bukan hanya kaki yang mulai lumpuh, tapi seluruh tubuh ini dari ujung kepala sampai kaki sudah pasti kehilangan fungsinya. Aku tau, bukan hanya aku yang sekarang bercumbu di kepalamu.
Aku sadar ada dia bahkan mereka yang menjadi pesaing untuk menarik perhatianmu. Tapi kau perlu tau satu hal, bahwa aku sudah benar-benar jatuh, jatuh di kornea matamu. Jangankan untuk bangun, untuk menyadari bahwa matamu melahap habis setiap inci tubuh ini saja rasanya aku tidak lagi sanggup.
Kekhawatiran akan kepergianmu membuatku sedikit gila. Berpikir bahwa suatu saat nanti ada saatnya aku melihat punggunggmu berbalik dan kau melangkahkan kaki menuju dia yang ternyata datang dari masa lalumu. Aku sudah siap dengan semua kepastian itu. otak ku memang tidak di setting untuk berprasangka buruk. Namun bukan sekali dua kali aku jatuh cinta, sebelumnya sudah pernah aku mabuk seperti ini. Lalu apa ? dia juga pergi.
Aku tidak pernah berani mengkhayal bahwa kau akan terus seperti ini, bahwa keindahan ini akan abadi. Tidak. Tidak pernah ada yang abadi selain akhirat. Aku memang tidak berharap kau akan terus tinggal, namun untuk saat ini pintu manapun di hatiku sudah kututup agar kau adaptasi didalamnya.
Mendiamkan kau melihat isi nya, memperhatikan, dan membiarkan kau tau bahwa tempat yang kau tempati jauh dari kelayakan. Lihat saja, lukanya bukan hanya robekan namun sudah berlubang. Kau jangan terlalu dipinggir nanti tidak sengaja membuka pintu dan pergi. Bergeser lebih ke tengah agar kau mampu melihat seluruh hatiku tidak dari satu perspektif.
Jujur, kekhawatiran ini memuncak saat sadar bahwa suatu saat nanti kau akan berubah jadi makhluk paling membinasakan. Jika terus membayangkan hal itu terjadi, mungkin aku tidak lagi bernafas. Busuk di lahap waktu yang tidak pernah berpikir untuk berhenti.
Aku ini perempuan yang mudah sekali tertawa. itulah mengapa untuk mencintaimu,tidak sulit.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.