"Sopo sing kuat nandang kahanan, sopo sing ora keroso kelangan, ditinggal pas sayang-sayang’e, pas lagi jeru-jerune, kowe milih dalan liyane".
Adalah cuplikan lirik lagu berjudul “Dalan :iyane”, yang jika di Bahasa Indonesia kan berarti “Jalan lainnya”. Lagu dengan bahasa Jawa ini sedang cukup viral dipopulerkan dan dicover oleh beberapa anak muda di Youtube. Lagu yang disukai oleh para sobat ambyar karena liriknya yang begitu menyayat hati ketika didengar ini memang begitu sarat makna. Karena memang liriknya dekat sekali dengan kejadian sehari-hari di kehidupan percintaan anak muda jaman sekarang.
Bagaimana tidak? Perasaan ditinggalkan oleh orang terkasih saat sedang sayang-sayangnya tentu amat sakit sekali. Luka yang digores di hati tentu tidak main-main perihnya. Kenangan yang sudah dijalin sekian lama, dari tawa, air mata, luka, bahagia, semua sudah dirasakan berdua. Namun akhirnya harus sirna tak bersisa karena sang belahan jiwa memutuskan untuk pergi memilih jalan lain yang berlawanan dengan tempat kita berada sekarang.
Bukan tanpa sebab jika memang jalan yang digariskan untuk kita adalah demikian. Banyak faktor yang membuat kita akhirnya tidak bisa bersatu dengan orang terkasih. Terhalang restu orang tua, godaan orang ketiga, beda agama, yang kita cinta ternyata sudah menikah dan memiliki anak, atau masih banyak hal lain. Saat kita sedang sayang-sayangnya, saat kita sedang mencintainya dengan segenap jiwa raga dan menjadikan dia adalah pusat dunia kita, tiba-tiba dalam sekejap dia memutuskan untuk pergi, ingin meninggalkan kita, mengatakan sudah tidak lagi bisa bersama menjalani hari-hari depan. Tentu akan sakit sekali rasanya.
Bagaimana bisa? Saat tidak ada lagi orang lain selain dia, saat hati berkata tidak menginginkan orang lain selain dia, semuanya berubah hanya dalam sekejap mata.
Bagaimanapun, tidak ada lagi yang bisa dilakukan jika yang dipertahankan tidak melakukan hal yang sama. Sekuat apapun menggenggam pasir, jika dia ingin lepas tentu tetap akan berusaha keluar dari sela-sela jari. Begitupun cinta. Jika dia sudah memutuskan untuk pergi, biarlah dia pergi.
Mungkin memang bukan dia orang yang tepat untuk kita. Tuhan pasti sudah menyiapkan pengganti yang sekian kali lipat lebih baik dari dia yang telah pergi meninggalkan kita. Air mata yang menetes bermalam-malam sebab galau teringat masa-masa indah berdua akan segera diganti dengan kebahagiaan yang tak terkira jika kita IKHLAS menerima ketetapan-Nya.
Dunia kita mungkin runtuh, hati kita mungkin hancur, remuk berkeping-keping hingga tak berbentuk lagi. Namun percayalah, hidup kita tidak akan berhenti hanya karena kita ditinggal pergi oleh dia yang menyakiti. Bukankah dahulu sebelum dia ada hidup kita baik-baik saja? Kini setelah dia pergi seharusnya hidup kita masih tetap baik-baik saja, kan?
Maafkanlah diri kita sendiri terlebih dahulu. Jangan melulu menyalahkan diri sendiri perihal kenapa dia bisa sampai pergi meninggalkan kita. Tentu wajar jika saat itu air mata mengalir sederas hujan karena begitu pedih sakit yang dirasakan. Tapi ingat, sedih boleh, berlarut jangan.
Segera bangkit. Hadapi kembali dunia. Percayalah bahwa semua yang terjadi di muka bumi ini sudah dituliskan sekian juta tahun bahkan sebelum kita lahir. Semuanya sudah digariskan. Sudah ditakdirkan. Kita sebagai manusia hanya bisa menjalani hidup sebaik-baiknya sekalipun kita telah ditinggalkan orang orang yang kita cinta. Sebelum tiba waktunya kita pulang, berarti hidup kita akan terus berjalan.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”