Doaku Tiap Malam: Membujuk Sang Pencipta Agar Kita Nantinya Bisa Dipersatukan

Berjuang demi jodoh

Aku telah mencoba acuh dengan perasaan cinta yang datang kepadaku sejak kehadiranmu di sini. Namun, tetap saja rindu selalu mengajakku menari, ketika sepi mengenggam ragaku. Aku telah mencoba untuk menghiraukan senyum manjamu menyelimuti ruang jiwa, menghiasi hari-hariku dengan kata indah, tapi tetap saja pesonamu yang mengikat diri tak mampu kuhindari. Akhirnya aku tekatkan, untuk berjuang demi jodoh. Dan semoga itu kamu. 

Advertisement


Usahaku boleh jadi sudah tak mau ambil pusing dengan cinta yang sering kandas di ujung dusta, namun adamu menghapaus keraguan dalam hati. Adamu membuat aku lupa, jika aku pernah terluka karena terlalu berharap kepada seorang hamba-Nya, bukan kepada-Nya.


Tapi, apakah aku akan diam saja menunggu seseorang yang aku inginkan, aku impikan dan idamkan dalam setiap doaku hadir begitu saja tanpa ada usaha dan perjuangan? Itu mustahil sepertinya. Jadi, tak ada salahnya aku meminta izin kepadamu untuk berkata, aku akan berusaha untuk mendapatakanmu, walaupun aku belum tahu caranya.


Kenal denganmu, seakan aku tak pernah merasa jika cinta pernah membuat aku kecewa, sekaan tak ada luka dan duka yang menyayat hati. Kamu seakan harapan baru yang pernah aku tanyakan kepada tuhanku perihal hadirmu lewat doa-doaku.


Advertisement

Namun, apakah aku sanggup? Aku mampu untuk mengatakan itu semua kepadamu hingga meraihmu? Apakah aku mampu untuk menggapaimu yang boleh aku bilang kau wanita luar biasa yang pernah aku temukan di dunia ini.

Luar biasamu bukan saja tentang taraf hidup yang oke punya, kau juga wanita pintar, solehah lagi, baik perilaku dan akhlakmu, dan semua lelaki tertuju kepadamu. Bagiamana denganku? Lelaki yang jauh dari kata mapan, bahkan tampan yang ingin berjuang untukmu. Apakah kau rela, apakah kau memberiku kesempatan? Semoga saja kau berkata iya.

Advertisement

Jika pun kau berkata tidak, aku akan tetap berusaha meyakinkanmu hingga kau mengerti jika aku bersungguh-sungguh untukmu. Akan aku buktikan kepada dunia, jika aku mampu memberimu bahagia yang kau sebut dalam setiap doamu.

Kini, biarkan aku seperti ini, merangkai langkah demi langkah untuk dapat berkata cinta suatu hari nanti. Kini, Hatiku telah merasa nyaman sejak bertemu denganmu. Bahkan, aku semakin tak sadar diri jika aku tulus ingin mencintaimu dalam halalku walaupun aku tau itu hal yang tak mudah.

Keyakinan itu semakin tumbuh, semakin hilang kendali ketika kau berkata untuk mempersilakanku berjuang sebelum takdir jodohmu datang kepada siapa Tuhan menetapkannya. Ya, walaupun perkataanmu itu hanya simbol dari kata hirauan untuk membuat hatiku tersinggung ataupun kecewa, tapi aku merasa bahagia karena kau telah memberiku kesempatan untuk meraihmu.

Tak ada keraguan dalam hatiku untuk melangkah menuju mahligai bahagia itu. Bukankah Tuhan Maha Mendengar dan Maha Melihat, apa yang aku lakukan ini baik untukmu dan jika kau jodohku, pasti kau akan kumiliki.

Semoga.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

"Jejak Rindu Di Telaga Nurani"

Editor

Not that millennial in digital era.