Seiring berjalannya waktu diriku menjalani kehidupan, tahun demi tahun yang telah aku lalui. Tentang cinta, aku menyadari bahwa seseorang akan dipilih jika memang ia pantas dipilih. Seseorang akan diacuhkan jika memang dirinya pantas diacuhkan. Semuanya tentang nilai dari diri sendiri, apakah memang pantas dicintai atau tidak. Walaupun penilaian dari setiap orang itu berbeda, meskipun alasan setiap orang dalam menerima dan bisa mencintai seseorang itu berbeda pula.
Ada alasan fisik, ada alasan materi, ada alasan sikap dan berbagai alasan yang lainnya. Hingga akhirnya tatkala aku mengharapkanmu dengan berbagai alasanku, aku pun siap untuk kau terima atau kau acuhkan. Aku siap untuk bisa kau cintai, serta aku pun harus siap jika cintaku bertepuk sebelah tangan.
Aku tahu, jika aku mengharapkan sosok yang istimewa seperti dirimu. Maka aku harus sadar dan paham, bahwa bukan aku saja yang sedang bisa bersanding denganmu. Ada banyak orang yang sedang memperjuangkanmu pula, entah orang-orang itu aku ketahui ataupun tidak. Entah ia memperjuangkanmu secara terang-terangan atau ia yang diam-diam mengusahakan memiliki hatimu dengan caranya sendiri. Aku menyadari itu, maka aku pun hanya bisa berusaha menjadi sebaik yang aku bisa. Hingga akhirnya memang aku pantas untuk kau cintai.
Cinta yang bertepuk sebelah tangan, pastilah akan begitu menyakitkan di hati. Apalagi jika kita telah berjuang melakukan banyak hal yang berarti. Namun memang begitulah resikonya untuk diri ini, jika kita tidak berjuang maka kita tidak akan mengharapkan hasilnya nanti. Dirimu adalah sosok yang telah aku harapkan, sosok yang membuatku merasa akan bahagia jika bisa bersanding denganmu. Dirimu yang senantiasa aku doakan, seiring harapan-harapanku tentangmu yang telah aku pasrahkan pada Tuhan.
Entah berhasil atau tidak nantinya, sebagai manusia hanya bisa berusaaha. Memberikan segenap perhatian, memberikan segenap dukungan dan mencoba semakin mengenalmu dengan berbagai pendekatan. Lalu tentang mencoba menerka-nerka hatimu dengan sedikit gombalan, walau kadang harus menahan pedih saat ada beberapa perhatian yang teracuhkan. Namun ada senyum yang begitu teramat bahagia, saat kau memberikan balasan perhatian yang sama bahkan lebih. Seerasa ada lampu hijau yang kau nyalakan, hingga rasanya aku lah orang yang telah kau pilih.
Aku sadar, bersandingnya dua insan untuk menjadi jodoh itu bukan sekadar tentang seberapa lama ia saling mengenal. Bukan pula ia yang telah lama saling mengungkapkan rasa sayang. Bukan juga tentang pacaran yang telah bertahun-tahun dijalankan. Aku rasa bersatunya dua insan, saat dua-duanya sudah saling yakin untuk bersama. Keyakinan yang tercipta karena orang yang dipilih itu telah menunjukkan bahwa ia memang pantas untuk dijadikan pendamping. Hingga mungkin di lubuk hatinya berkata :
"Engkaulah orang yang tepat kupilih untuk mendampingiku di kehidupan ini, mencintaiku dan ku cintai selama-lamanya."
Maka kini ku pantaskan diri semakin baik lagi, berusaha semampuku dalam segenap usahaku. Semoga yang terharapkan oleh hati ini tak berakhir sia-sia. Semoga segenap perjuangan yang telah kuberikan padamu pun tak percuma belaka, hingga aku bisa menjadi jodohmu yang tak bertepuk sebelah tangan akhirnya.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”