Aku Merindukan Masa Lalu yang Takkan Bisa Kembali Lagi

Ini tentangku yang selalu merindukan hadirmu di sampingku. Hai masa lalu, bagaimana kabarmu di atas sana? Bahagiakah kau tanpa aku di sampingmu? Setiap hari aku selalu merindukan kehadiranmu. Aku merindukan dirimu yang selalu mampu menenangkanku di saat situasi ku sedang rapuh. Bisakah kamu kembali meskipun hanya sebentar? Bisakah kamu memberikan pundakmu sekejap saja untuk membuatku menjadi lebih tenang.

Semenjak kepergianmu, tak ada lagi tempatku berbagi cerita. Saat ini situasiku lagi rapuh dan aku sangat berharap dirimu ada disampingku untuk mendengarkan segala ceritaku dan menenangkan hatiku yang sedang bimbang akan masa depan. Aku butuh tuntunan, aku butuh support darimu. Semenjak kepergianmu, malam tak lagi indah bagiku. Biasanya kita selalu keliling kota dengan motor tuamu, tertawa diatas motor sambil menikmati bakso dan es jeruk yang kita beli di pinggir jalan.

Tahukah kamu, sampai saat ini belum ada yang bisa menggantikan dirimu di hatiku. Belum ada satu pria pun yang sama denganmu. Aku tau aku egois, memaksakan pria yang mendekatiku sama persis denganmu. Padahal harusnya aku tau, bahwa setiap pria memiliki perbedaan dalam menunjukkan kasih sayangnya. Tapi, aku selalu meminta pada Tuhan, agar aku ditemukan dengan sosok pria sepertimu. Hanya kau lah satu-satunya pria yang selalu memberikan kebahagiaan padaku, bahkan sampai kepergianmu pun aku tak bisa ikhlas.

Aku masih menginginkan kau kembali untuk menemaniku walau ku tau itu adalah hal mustahil. Aku memaksakan Tuhan, mengantarkanmu kembali ke dunia ini padahal Tuhan sudah menjemputmu sejak lama dan aku tau ini adalah hal gila yang selalu aku doakan di setiap malam. Kepergianmu masih tidak bisa ku terima karena aku merasa tersiksa disini. Aku butuh supportmu, aku butuh kasih sayangmu, aku butuh pelukanmu, aku butuh elusan di rambutku kala aku lagi lelah, dan capai akan dunia. Tolong, datang temui aku. Aku butuh dirimu disini untuk membantuku melewati ini semua.

Saat ini duniaku sedang hancur berantakan. Banyak masalah yang datang menghampiri, rasanya aku tidak sanggup melewati ini sendirian tanpamu. Bisakah kau bisikkan pada Tuhan untuk menghadirkan sosok baru di hidupku, yang mampu menemaniku menghadapi kerasnya dunia ini? Atau bolehkah aku meminta kepada Tuhan untuk menjemputku saja, agar aku bisa bertemu dan merasakan kebahagiaan yang pernah hilang semenjak kepergianmu? Maaf, bila keinginanku mengganggu ketenanganmu di atas sana. Tapi sungguh, aku begitu menginginkan kehadiranmu disini. Tolong sampaikan pada Tuhan aku butuh penggantimu, sayang.