Teruntuk kamu yang dulu pernah singgah di hatiku, terima kasih kau telah mengajariku arti sebuah kehilangan. Walaupun tak sepenuhnya aku paham, namun patut aku sadari bahwa apapun alasannya, jika sesuatu yang memang bukan tercipta untukku, maka cepat atau pun lambat maka akan pergi juga.
Tak kupungkiri, kehilanganmu tentunya menimbulkan efek yang kurang baik terhadap diriku. Butuh waktu yang teramat lama untuk aku mampu mengerti bahwa kau memang telah pergi dan takkan pernah kembali.
Aku pernah mencoba untuk menunggu, menunggu kau datang kembali dan aku dengan sukarela memaafkan atas kesalahan yang pernah kau perbuat kepadaku. Berharap kau kembali untuk menyembuhkan luka yang kau goreskan dalam hati ketika kau pergi tanpa alasan.
Namun itu tak pernah terjadi, kau tak pernah kembali dan mungkin mengingatku saja kau tak pernah. Hingga aku sadar bahwa selama ini aku hanya berharap pada sesuatu yang tak akan pernah memberiku sedikit pun ruang untuk merasakan Bahagia seperti orang di luar sana.
Semakin hari, aku semakin menyadari bahwa selama ini aku hanya menunggu sesuatu yang tak pernah datang, sesuatu yang tak pernah datang. Aku hanya menanam rindu untuk seseorang yang tak pernah punya rindu untukku, memelihara setia untuk orang yang tak pernah mengerti tentang setia dan menjaga hati untuk orang yang tak punya hati.
Itulah kenyataan yang harus kuterima, kenyataan yang memang harus aku sikapi dengan sabar bahwa selama ini aku memang sudah salah meletakkan cinta pada hati yang untukku memang tidak pernah ada dan tak pernah bisa.
Sudahlah, mungkin aku saja yang salah, salah meletakkan hati yang bukan tempatnya. Aku saja mungkin terlalu mengharap sehingga aku lupa untuk mengatakan kepada diriku sendiri bahwa berharap kepada manusia maka aku akan terluka.
Sudah selayaknya aku mengakui itu semua agar aku dapat mengikhlaskan yang pernah terjadi dalam hidupku, termasuk kamu yang dulu pergi lalu aku menunggu kau kembali, padahal kau tak pernah kembali, dan mungkin saja kau tak ingat aku sama sekali saat ini.
Menyesal telah menunggumu? Tidak, aku hanya menyesal telah menghabiskan waktu untuk orang yang salah, untuk orang yang tak pernah mengerti bahwa ada seseorang yang terlalu berharap dalam hidupnya hanya ingin hidup bersamamu, Bahagia bersamamu hingga menua bersama, tapi kau abaikan begitu saja, kau tinggalkan begitu saja tanpa sedikit rasa iba di hatimu.
Semoga saja setelah ada aku yang kau abaikan dengan menawarkan Bahagia kepadamu. Jika saat ini kau telah menemukan tempat terbaik menurutmu, maka jangan biarkan dia seperti aku, merasakan hal yang sama.
Jika nanti berbalik apa yang telah kau berbuat kau rasakan pahitnya ditinggalkan, sakitnya luka dan lelahnya menunggu, maka jangan pernah menjelaskan kepadaku, jangan pernah mengatakan kau menyesal telah melakukannya, karena aku sudah tidak ada waktu untuk menunggumu dulu, dan kini aku berhak menikmati sisanya dengan bahagia, tentunya bersama seseorang yang telah Tuhan takdirkan untukku.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”