Aku tidak pernah tahu kapan diri ini mulai mengizinkan hati untuk mengagumimu. Seolah semuanya mengalir begitu saja. Tanpa sengaja aku terbawa arus dalam cinta dalam diam. Hilir rindu selalu menyelimuti saat diri ini jauh darimu. Namun sekejap rindu itu runtuh ketika dirimu menghiasi pandanganku, membuat mata ini berlinang bahagia meski hanya menatapmu tanpa kamu tatap balik. Jika diizinkan untuk memilih, aku ingin jatuh cinta pada orang yang sudah Tuhan tetapkan untukku. Karena terkadang diri ini lemah dalam menjaga cinta-Nya.
Takut cinta yang sebenarnya adalah anugerah dari-Nya menjadi musibah jika aku lalai. Memendam cinta memang mudah dilakukan akan tetapi menyembunyikan rindu selalu penuh perjuangan. Bahkan harus bertengkar dengan diri sendiri hanya sekedar untuk membunuh rindu. Sayangnya aku bukan Khadijah yang begitu berani mengungkapkan cinta. Aku begitu pengecut dalam soal mengungkapkan tapi begitu hebat dalam soal menyembunyikan perasaan. Aku tak berharap cinta ini akan seindah kisah cinta Ali dan Fatimah.
Hanya ingin cinta ini tetap terjaga hingga Tuhan berkehendak memudarkannya dalam hatiku atau hingga Tuhan berkehendak ingin mempersatukan-Nya. Apapun itu aku siap dengan semuanya. Aku sangat siap jika Tuhan berkehendak dirimu bersama yang lain bukan bersama yang mengagumimu dari dulu. Asalkan izinkan diri ini menitikkan air mata jika kelak hatiku ternyata rapuh tak sekuat yang aku kira. Izinkan jiwa ini rehat sejenak karena telah lelah setiap detik menenangkan jiwa yang dibaluti cinta bergejolak. Seandainya kamu tahu, selalu ada setitik harap aku ingin bersamamu dalam ikatan yang halal. Meski seringkali logika menyadarkanku bahwa diri ini tak pantas bersanding denganmu.
Aku hanya mampu menyebutmu dalam doa meski lirih. Namun aku takut Tuhan cemburu jika aku terlalu mengagumimu dan lupa akan kasih sayang-Nya. Berusaha muhasabah diri agar dirimu tak menguasai pikiranku hingga membuat diriku jauh dari-Nya. Sekuat mungkin tersenyum dalam syukur ketika dirimu melewatkanku karena ada Tuhan yang selalu menggenggam diri ini untuk tetap bertahan dan berdiri. Sebisa mungkin tenang dalam bersabar ketika diri ini tak kuasa cemburu melihat dirimu ternyata mengagumi selain diriku.
Terima kasih telah mengajarkanku tentang ikhlas, ikhlas merelakanmu dengan yang lain karena Allah swt lebih tahu seseorang yang tepat bersanding dengan kita meski bukan yang diinginkan. Ikhlas menerima anugerah dari-Nya berupa cinta meski tak bisa memiliki karena inilah sebenar-benarnya kesadaran bahwa tempat bersandar adalah Allah swt maka hati ini akan ridha.Â
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”