Aku Memang Wanita yang Selalu Salah di Matamu

 

Advertisement

Hari-hariku ku lalui masih seperti biasanya, tetapi akhir-akhir ini berbeda tak ada lagi ucapan selamat pagi darimu yang selalu kau kirim lewat SMS ke HPku. Begitu juga aku tak lagi mengirim ucapan selamat pagi kepadamu. Aku tak tau apa yang aku rasakan sekarang, bertahun-tahun menjalin asmara denganmu dan bertahun-tahun pula hati ini sering menjadi pelampiasanmu saja.

Aku sudah terbiasa menerima kata-kata kasar dari setiap ucapanmu ketika marah kepadaku, bahkan terkadang marahmu tak beralasan. Rasanya hati ini terlalu kebal menerima semua ucapan-ucapan kasarmu itu kepadaku. Hingga terkadang telinggaku pun tak meradang mendengar kau mengataiku dengan kata-kata yang tak sepantasnya kau ucapkan kepada wanitamu ini. Apa mungkin sekarang hatiku sudah mati rasa kepadamu? entahlah aku tak tahu itu.

Kamu selalu menuntutku untuk menjadi seperti yang kau inginkan , sedangkan aku tak pernah menuntutmu untuk menjadi ini dan itu. Karena aku tulus mencintaimu apa adanya, walaupun banyak yang lebih mapan dan menawan darimu aku tetep menjaga komitmen untuk tetap setia dan tulus kepadamu. Bahkan banyak orang-orang yang menganggapku terlalu bodoh karena mencintaimu sedangkan kau tak pernah menghargai kehadiranku.

Advertisement

Selama ini aku selalu berusaha untuk menjadi wanita yang kau inginkan dan berharap kau akan lebih menyayangiku ketika aku bisa menjadi wanita yang kau inginkan. Tapi semua itu sia-sia, semua pengorbananku untukmu tak pernah terlihat di matamu. Sering  kita denger dimata wanita cowok selalu salah, tapi di kehidupanku itu berbanding terbalik karena aku adalah wanita yang selalu salah dimatamu.

Bagaimana tidak? apapun yang aku lakukan selalu salah dimatamu, pasti ada saja hal yang selalu membuatmu memaki-maki aku. Bahkan ketika aku berusaha menghiburmu dengan membuatmu tertawa pun hanya senyum kecut yang ku dapatkan. Ya bagimana lagi? sepertinya memang bukan aku yang kau harapkan. Tetapi sebagai wanita aku juga terkadang merasa ingin diperlakukan seperti wanita lain yang selalu di sayangi dengan kekasihnya, terkadang juga ingin dimanja, tertawa bersama.

Advertisement

Tetapi hal itu hanya ku dapatkan di awal kita jadian aja dan untuk seterusnya bahkan sampai saat ini aku hanya bisa menghayalkan itu semua. Jangankan untuk bermanja-manja denganmu atau untuk merengek-renggek seperti anak kecil didepanmu agar kau perhatikan, untuk bertemu dan bertatap saja kau tak mau. Aku sudah biasa menjadi mandiri karena aku tak ingin bergantung diri kepadamu, karena aku tau yang aku dapatkan pasti hanya bentakan saja darimu.

Apakah kamu pernah sedikit saja membayangkan jika suatu saat posisi kita ditukar oleh Tuhan? Mungkin kau tak pernah mau membayangkan hal itu karena egomu terlalu besar. Aku bukan type wanita pendendam kok, jadi tenang saja jika kini kau menyia-nyiakan ketulusanku kepadamu tetapi ingatlah suatu saat jangan salahkan aku jika aku akan perlahan pergi meninggalkanmu kalau kamu begitu terus.

Karena dari kecil aku di besarkan oleh kedua orang tuaku dengan susah payah demi kebahagiaanku bukan untuk disakiti oleh lelaki yang bertemu disaat aku sudah dewasa. Apakah kelak kedua orang tuaku terima? tolong kau pikirkan itu.

Kelak kau pasti menyesal karena telah menyia-nyiakan wanita yang sangat tulus kepadamu dan hanya diam saja saat kau memarahiku tanpa alasan. Karena aku hanya jadi pelampiasan marahmu disaat kau sedang emosi dengan pekerjaanmu. Aku juga wanita yang mau kau tuntut ini itu dan selalu berusaha mendampingimu saat kau butuh sandaran.Kau juga pasti akan kehilangan wanita yang mau mengalah bahkan memendam semua kecewanya demi menuruti egomu dan sifatmu yang keras kepala itu.

Untuk saat ini aku percaya jika kamu memang jodohku pasti suatu saat kau akan menerimaku layaknya wanita lain yang pernah mengisi hatimu. Aku juga takkan membiarkanmu berjuang sendirian jika suatu saat kamu terjatuh, aku akan lapang dada menyodorkan pundakku untuk tempat bersandarmu ketika kau butuh sandaran. Jika kita memang kita tidak berjodoh aku harap aku mendapatkan seorang laki-laki yang mau menerimaku apa adanya, dan aku selalu berdoa semoga kau tidak mendapat balasan dari apa yang kau lakukan kepadaku. Aku ikhlas

 

Dariku,

wanita yang tulus mencintaimu dan berharap kau menghargaiku

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Kemandirian ini mengajari aku agar tidak mudah bersandar pada bahu orang lain ketika bahu aku cukup kuat memikul segalanya. :)

9 Comments

  1. Wani Hendiyani berkata:

    Yuk, cek siapa saja yg mengintip FB kamu di goo.gl/TlJUkd

  2. Nanda Rekha berkata:

    Sumpah ini gw bnget :'(

  3. Daeng berkata:

    ����

  4. Ternyata bukan hanya aq yang mengalaminya.

  5. Nietha17 berkata:

    ternyata banyak yang ngalamin ya :’)