Aku Memang Bukan Orang Bergelimang Harta, Tapi Melihat Orang Lain Susah, Hati Rasanya Tak Tega

Ketika hanya bisa melihat dari kejauhan dan tidak bisa berbuat apa-apa

Beban penat karena kerjaan, masalah percintaan yang tak kunjung bahagia atau karena merasa kesepian sering membuat kita ingin sekali mencari suasana yang bisa membuat kita rileks dan melupakan segalanya. Biasanya kita mencari alternatif pergi ke tempat wisata atau tempat-tempat yang kita suka. Entah itu sendirian atau bebarengan dengan banyak teman.

Advertisement

Tapi, apakah kalian pernah merasakan, ketika berada di tempat wisata atau tempat-tempat lain yang saat itu kalian ada disitu juga, kalian justru tidak merasakan bahagia tapi sedih karena melihat sesuatu yang mengiris-iris hati kalian?

Ada begitu banyak orang yang meminta-minta, tunawisma. Ada juga pedagang asongan dari anak kecil sampai orang tua. Bahkan kita sampai membayangkan bagaimana kalau itu saudara, orang tua, atau bahkan kita sendiri? Mereka ada di sepanjang penglihatan kita. Dalam hati rasanya ingin sekali rasanya membantu mereka, tapi kita tidak bisa.

Kenapa tidak bisa? Dalam hal ini lagi-lagi berkaitan dengan yang namanya uang.

Advertisement

Aku sendiri juga merasakan hal yang sama. Makan dan minum rasanya tak enak. Liburan yang dirasa akan membuat pikiran kembali tenang, justru memikirkan orang lain yang entah bagaimana kita bisa membantu mereka.

Aku sendiri bukan lahir dan hidup dari keluarga yang berpunya, yang semuanya ada bahkan tanpa berusaha. Aku hidup dari keluarga yang untuk makan saja harus berjuang dulu, dalam artian di sini aku tidak boleh berpangku tangan hanya menggantungkan diri dengan orang tuaku. Meskipun memang segala sesuatunya memang masih dalam tanggung jawab orang tua.

Advertisement

Di saat liburan sekolah atau saat kita berlibur sendiri, kita yang memang segala sesuatunya pas-pasan, membawa uang saku untuk liburan juga pasti pas-pasan. Alih-alih untuk belanja barang-barang mewah, kita bisa membeli beberapa buah tangan yang harganya di bawah lima puluh ribuan saja masih pikir-pikir. Cukup atau tidak untuk orang rumah? Sedangkan kalau kita pergi entah itu ke mana, pasti tidak jarang yang ditanyakan pasti oleh-oleh bukan?

Memang kita percaya kalau memberi tidak harus menunggu kaya, tapi kita berpikir untuk besok makan sendiri bagaimana? Apalagi saat itu ada teman atau saudara yang ingin meminja uang kita. Apa yang kalian akan lakukan?

Bagi sebagian orang mungkin akan berpikir dulu, mempertimbangkan dulu. Tapi dalam hati rasanya sangat ingin membantu. Sedangkan uang itu juga kita butuhkan sendiri? Kita sendiri saja kadang masih hutang sana-sini tapi sok-sokan mau membantu orang lain. Lalu bagaimana kita akan melunasinya juga?

Pernah sekali aku berbincang-bincang dengan ibuku, menceritakan seseorang yang dulunya sukses tapi sekarang harus mengalami cobaan yang berat dengan usahanya. Ibuku bilang seperti ini: "Ibu sendiri juga orang tak punya, Nak. Tapi melihat keadaan mereka sekarang rasanya ibu juga sedih. Bagaimana dulu mereka serba ada sekarang harus merintis lagi dari awal."

Bagaimanapun juga kita hidup di bumi ini pasti akan mengalami saat di mana sebenarnya kita sendiri dalam keadaan susah tapi harus melihat kenyataan ada orang lain yang lebih menderita daripada kita. Dari situ Tuhan memperlihatkan seberapa kita bisa bersyukur dengan apa  yang sudah Tuhan berikan untuk hidup kita. Meskipun itu memang tidak mudah. Sekarang, Masih berpikir Tuhan itu tak adil bagi kita? Meskipun setelah melihat keadaan mereka aku hanya bisa mendoakan agar Tuhan selalu melindungi mereka, tanpa bisa berbuat banyak untuk membantu mereka.

 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Bukan sekedar hobi melainkan memberi arti.