Setiap orang yang datang, pada akhirnya pasti akan pergi juga. Entah dipisahkan karena kematian, dipisahkan jarak, atau bahkan dipisahkan keyakinan. Begitu pula dengan hubungan yang kita kira akan selamanya, ternyata hanya menjadi sebuah pembelajaran.
Sudah bertahun-tahun waktu yang kita lalui bersama dalam bahagia, kelam, suka, maupun duka. Sempat terbayangkan olehku bahwa kamulah yang akan menjadi pelabuhan terakhirku dan kamulah orang yang akan berdampingan denganku untuk menghabiskan sisa waktu hidupku. Tapi ternyata aku salah, karena ternyata kamu hanyalah persinggahan.
Berkali-kali aku bertanya dan berdoa kepada Tuhanku, Tuhan, jika boleh aku meminta, izinkan kami untuk bersama selamanya, menemani hari-hari sampai tua nanti. Tapi jika memang kami bukanlah yang terbaik untuk satu sama lain, maka ikhlaskanlah hati kami untuk melepas satu sama lain. Begitu kira-kira doaku pada-Nya, dan akhirnya perpisahan pun menjadi jawabannya.
Bukan tidak ingin berjuang, tapi sudah terlalu lama kita terus melaju di jalan yang buntu. Bagaimana bisa kita terus berjalan sedangkan dihadapan kita adalah tembok tinggi yang tidak bisa kita lewati. Aku mengerti, kamu pun pasti lelah dengan segalanya, akupun mengerti bahwa perpisahan ini adalah hal yang berat. Tapi kita tidak bisa menentang ketetapan tuhan, bukan?
Tidak, tidak ada yang salah. Kamu dan aku hanyalah manusia biasa yang tidak sempurna. Kita saling mengasihi, juga saling menyakiti. Aku bahagia bisa selalu denganmu, tapi akupun merasa pedih mengingat semua hal menyakitkan yang (pernah) terjadi.
Mungkin memang sudah takdir Tuhan kita (harus) berpisah. Mungkin ada insan yang lebih baik di luar sana yang memang Tuhan siapkan untukmu. Jika memang begitu, aku bisa apa? Aku pun ingin yang terbaik bagimu, walaupun itu artinya aku harus melepaskanmu.
Mari kita serahkan segalanya pada Tuhan, aku percaya jika kita memang tuhan takdirkan untuk bersama, maka kita akan bertemu kembali dan dipersatukan dalam ikatan suci. Jika memang seperti itu, mungkin perpisahan ini adalah waktu dimana kita bisa berbenah diri hingga saatnya tiba, kita akan bersatu kembali dalam keadaan yang sebaik-baiknya. Tapi jika memang kita bukan takdir untuk satu sama lain, ada insan diluar sana yang lebih baik bagimu, yang akan membuatmu lebih bahagia dibandingkan dengan saat kamu bersamaku.
Untuk itu, aku harap kamu selalu bahagia dan menjalani hidupmu dengan baik. Semoga kesedihanmu tidak berkepanjangan, dan hatimu tidak luka terlalu dalam. Doa terbaik untukmu selalu, terima kasih atas kehadiranmu.
Dari aku, yang pernah mencintaimu.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”