Kisah cinta memang begitu rumit, hadir membawa yang tak terduga. Menghadirkan temu berujung rindu atau mengikhlaskan apa yang telah pergi. Waktu itu, ketika kau kembali mengutarakan perasaanmu sempat ada keraguan dalam hatiku bagaimana mungkin itu terjadi?
Tetapi rasa cintaku yang membuat aku percaya padamu. Apa cinta adalah kebodohan? Aku rasa iya, sebab hati dapat mengalahkan logika tapi apapun itu aku mencintaimu dan aku percaya padamu. Segala perkataan mu masih aku ingat, kata-kata yang mampu meluluhkan hatiku mengingatnya membuat aku tersenyum sekaligus memilukan.
"Aku ingin kita kembali seperti dulu, jujur aku masih mencintaimu dan aku tidak bisa melupakanmu. Aku sayang kamu, aku ingin kita kembali, itu saja…"
"Tapi apa kamu yakin dengan pilihanmu? Aku takut melukaimu"
"Aku yakin terluka atau tidak itu adalah resiko yang terpenting cinta ini adalah komitmen. Apa kamu mau kita kembali?"
"Baiklah aku juga mencintaimu. Aku juga sayang ke kamu"
Setelah saat itu kita kembali menjadi sepasang kekasih, saling peduli satu sama lain, memendam rindu ketika jarak memisahkan. Bahkan kamu pun berjanji akan datang ke kotaku untuk bertemu. Hari-hari  kita lalui dengan bertukar cerita satu sama lain sebelum hingga pada akhirnya kamu menghilang tanpa sebab dan tidak lagi mengabariku. Ketika aku tanya padamu mengapa kamu lakukan hal ini padaku, katamu kamu capek dan menyuruhku untuk tidak selalu membahas perasaan kita.
Aku merasa ada yang berbeda dengan sikapmu, tapi lagi-lagi katamu ini hanya perasaanku saja. Tentu saja aku merasa demikian, karena bisa saja bukan, perasaan seseorang berubah jika hal itu terjadi padamu? Aku tidak tau lagi apa yang harus aku lakukan meskipun kamu bilang kamu menyayangiku. Aku merasa takut, aku takut kamu akan pergi lagi.
Aku mencoba melalui semua ini, menjalani hari-hari ku seperti biasanya, tidak lagi bertanya kabar tentangmu sebab aku tidak ingin membenanimu dengan perasaanku. Aku percaya kamu akan baik-baik saja. Aku tidak tahu hubungan kita hanyalah status atau apa, kamu menganggapku apa? Apa semua orang melakukan hal demikian terhadap kekasihnya?
Sudahlah, begini saja sudah cukup, sekalipun ada banyak sekali pertanyaan dalam benakku aku lebih memilih diam daripada menanyakannya padamu. Aku tidak ingin mendengar perkataan yang pernah dulu kamu ucapkan. Aku tahu hubungan kita semakin renggang entah karena kamu yang lelah pada jarak atau ini hanya perasaanku saja.
Di sini… di kota ini, aku akan menunggumu seperti janjimu, aku masih percaya jika kamu mencintaiku, jika kamu rindu, kamu pasti akan datang bukan? Namun jika kamu tidak datang aku masih akan tetap menunggu walau entah sampai kapan.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”