Mudah saja ku bilang rindu meski pertemuan itu tetaplah semu.
Mudah saja ku bilang sabar untuk jarak yang semakin menjemu.
Waktu kelak akan mempertemukan dengan cara yang lebih elegan.
Dan itu pasti, wahai pemuja-pemuja LDR.
Tapi bagaimana jika aku di sini menggenggam tasbih, tapi kamu di sana menggenggam rosario.
Aku mendiami masjid dan kamu mendiami gereja.
Tekun ku baca Al-Quran dan kamu membaca Injil.
Di mana tempat yang kelak akan menyatukan kita sedangkan jurang perbedaan ada di depan mata.
Bagaimana aku dan kamu harus hidup dalam perbedaan yang begitu nyata, meski tak dapat kita pungkiri bahwa hati kita bersandingan.
Sedangkan Aku atau kamu mengalah juga bukan pilihan.
Ada banyak hati yang harus kita jaga perasaannya.
Dan mungkin itu akan membengkalai hati kita sendiri.
Untuk kekasihku tersayang, kita berbeda. Bagaimana untuk menjadi sama?
Kurasa jurang yang begitu dalam tak mampu kita selami.
Ikhlaskan jika pada akhirnya kita mati di dalam jurang itu, perpisahan.
Biarkan cinta yang tak berwarna dan tak berbau ini menjadi saksi.
Betapa dua orang ini begitu mencintai dan tersakiti.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
klo ad cewek bginian brarti dia luar biasa
Aku bgt artikel ini….
agama bukan memberikan sebuah alasan untuk berbuat negatif maupun positip yang memberikan dampak buruk ataupun dampak baik .
Tapi cinta dan pikiran yang sejalan