Aku dan Kekeliruanku Saat Ini, Sebab Datangnya Penyesalan Selalu di Akhir Cerita

Kehidupan itu selalu berkaitan dengan ketidakpastian, begitu pula soal perasaan

Hari demi hari terus berganti, begitu juga dengan pagi yang berganti siang lalu ia pergi menemui senja dan berlalu menuju malam. Malam ini rasanya seperti kembali membuka album kenangan yang telah lama tersimpan dan bahkan dalam bentuknya yang telah usang. Yaaa memang aku sadar bahwa setiap kenangan tak harus untuk selalu dibuang atau disimpan rapat ada kalanya memang layak untuk dilihat, karena pada dasarnya kehidupan itu selalu berkaitan dengan ketidakpastian, begitu pula soal perasaan.

Advertisement

Tidak ada jaminan sebuah hubungan dapat bertahan selamanya. Bahkan seseorang yang diyakini selalu ada dan dianggap satu-satunya dapat pergi begitu saja seperti dedaunan yang pergi berlalu tanpa kembali kepada si sang pohon. Waktu menunjukan pukul 10 malam, angin berhembus kencang di luar sementara ombak di lautan bersorak seakan mengetahui apa yang dirasa. Aku berdiri seorang diri di balik jendela kamar sambil ditemani beberapa lagu yang sebenernya aku pun tak tahu apakah lagu ini mampu mewakilkan sekaligus mencurahkannya?

Sebab yang kutahu rasa sering kali hadir tanpa kata, tapi tidak untuk saat ini. Karena aku semakin yakin dengan apa yang dirasakan. Membayangkan semua hal dan kenangan yg telah terlewati, mendambakan semua kisah manis yang tak akan terulang kembali. Ah ternyata kamu memang masih bertahta di hati ini.

Aku memang baru mengakuinya bahwa ternyata aku telah keliru, mengira selama ini bahwa kamu bukanlah yang terbaik dan aku selalu ingin mencari yang lebih dari apa yang kamu miliki. Namun nyatanya salah, bukan itu semua yang aku butuhkan dan bukan itu semua yang aku inginkan untuk menjalani setiap proses alur dalam kehidupan ini. Selama ini aku salah dari semua tempat perlabuhan yang pernah ku singgahi, hanya dermaga dirimu yang mampu membuat ku rindu untuk tetap tinggal di sana. Karena pada hakekatnya hati tidak akan pernah bisa berbohong, ia tahu kepada siapa tempat ternyamannya untuk singgah dan tetap tinggal.

Advertisement

Saat ini aku sama sekali tidak peduli dengan sifat dan karakter diantara kita yang 180 derajat sangat berbeda. Aku tidak peduli dengan semua kekuranganmu yang nyata nya justru selama ini kelebihan mu lah yang terlihat lebih banyak daripada itu. Aku sungguh menyesal telah menyia -nyiakan kan hati yang benar-benar tulus, hati yang benar-benar isinya penuh dengan kesabaran yang sama sekali tak pernah kutemui ditempat persinggahan manapun.

Percayalah, saat kau membaca tulisan ini meski jarak diantara kita jauh yaaa walaupun yang ku tahu jarak itu hanya sebuah nama pohon namun kita telah sepakat dalam segala hal dan yakin bahwa segalanya memang telah berubah sebagaimana semestinya. Saat itulah pula terselip rindu yang menjerat dengan ketat hingga aku harus bergulat kuat menepisnya yang telah bersemayam lama didada dan disertai dengan perasaan yang masih sama seperti dulu kala.  Dan juga percayalah saat aku menulis tulisan ini ada hati yang bercambuk rasa bersalah karena telah membuatmu menunggu, telah menyakiti hati yang seharusnya selalu ku jaga, telah membuat mu kecewa atas kesalahan ku selama ini.

Maka dari itu jika sang Ilahi masih berpihak kepadaku saat ini ataupun suatu saat nanti, tentu pasti akan ku minta agar aku bisa memperbaiki kisah kita dan merajut kembali impian-impian yang pernah dibicarakan sebelumnya. Doakan, semoga takdir menulis happy ending untuk kisah kita berdua ini. Semoga….

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

SIMPLE & HALCYON