Hi semua kenalin nama ku Mawar! Aku anak perempuan satu-satunya dari 3 bersaudara yang harus dipaksa menjadi dewasa oleh keadaan di lingkungan rumahku. Pasti semua orang bertanya-tanya pada ku kenapa sih aku di paksa menjadi dewasa oleh keadaan kan? So, disini aku akan cerita sedikit tentang kehidupanku.
Suatu hari aku pada kelas 4 sd dimana orang tuaku memutuskan untuk bercerai dan ibuku mendapat kekerasan dalam rumah tangga oleh ayah hatiku sangat hancur melihatnya dan orang tuaku menyuruh anak-anaknya untuk memilih. Aku dan abangku memilih ikut ibu dan adikku diambil paksa oleh ayah pasti kalian bertanya kenapa si aku dan abangku bisa memilih ikut ibu? Karena aku dan abang tahu bagaimana keras dan jahatnya ayah ketika lagi emosi, dia tidak mandang bulu.
Selama setahun ibu harus bekerja karena untuk memenuhi kehidupan sehari-hari kami dan untuk membiayai  sekolah kami, selama setahun hidup kami banyak lika-liku dari yang aku tidak diterima di lingkungan sekolah dan dimana abangku yang hobinya tawuran aku juga heran dengan abangku kenapa dia seperti itu. Seiring berjalannya waktu mamah dan papah akhirnya menurunkan keegoisan mereka untuk kembali berujuk kembali tetapi selama mereka berujuk pasti ada bumbu-bumbu rumah tangga dan pada akhirnya lagi dan lagi mereka kembali berpisah walaupun hanya sebentar tapi disitu aku sangat merasakan mentalku down, sangat hancur.
Banyak pertanyaan kenapa orang tua tidak bisa sedikit mengerti keadaan mental anaknya, dari perceraian ini aku menjadi takut jika melihat orang berbicara kepadaku dengan nada yang tinggi, aku akan menangis dan aku sering merasa sendiri padahal aku di kelilingi orang banyak.Â
Pada pertengahan 2020 tepatnya pada bulan agustus mereka kembali pisah ranjang dan  mereka bertanya lagi ya lagi dan lagi mereka bertanya kamu mau ikut siapa nak aya /ibu?. Pertanyaan yang sangat sulit untukku dan mau tidak mau aku harus memilih, aku memilih untuk ikut ibuku satu sisi alat komunikasi aku disita oleh ayahku karena aku tidak ikut dengan ayahku, aku ikut ibuku hanya dbertahan 3 hari karena aku harus mengikuti pembelajaran daring, tetapi mereka kembali rujuk lagi pada bulan awal  september.Â
Pada akhirnya aku mendapatkan kuliah negeri dengan jurusan yang tidak sesuai dengan kemauan ayahku, tetapi itu tidak masalah bagiku karena hidup nggak harus selalu mengikuti kemauan orang tua selagi itu masih baik. Tetapi untuk merantau banyak sekali lika-liku masalah untukku karena keluarga besarku takut aku seperti abangku yang gagal menjadi sarjana hukum. Aku tidak putus asa untuk mendapatkan kepercayaand an meyakinkan keluarga besar kalau aku tidak seperti abangku. Aku akan buktikan kepada keluarga besarku, terutama pada orang tuaku kalau aku bakal menjadi orang yang sukses dan bisa membiayai sekolah adikku.Â
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”