Akhirnya Aku Menyadari Bahwa Aku Harus Mencintai Diriku Sendiri

Akhirnya aku menyadari bahwa aku harus mencintai diriku sendiri

“Aku adalah manusia paling buruk di dunia ini”, kata-kata yang selalu tertanam dalam benakku. Sehari aku tak pernah terlepas dari rasa insecure, aku selalu merasa buruk dalam hal apapun. Tak pernah ada yang berhasil untukku, seolah dunia menentang keinginanku. Harapku hanya menjadi angan, tak pernah bisa kugapai.

Setiap kali membuka sosial media, aku melihat banyak gadis dengan wajah cantik nan mempesona, lalu aku menatap wajah di cermin dan betapa menyedihkannya wajahku tak secantik gadis-gadis itu. Sesekali aku mencari kelebihan diri, mencoba hal baru namun lagi-lagi tak ada yang ku mampu.

“Sudah jelek, gak pintar, gak punya bakat lagi!”,keluhku ketika lagi-lagi aku mengalami kegagalan.

Belum lagi orang tua ku selalu meremehkan ku, karena aku bukanlah anak yang berprestasi seperti Kakakku. “Apa aku harus jadi anak pintar agar diakui  sebagai anak mereka?!” Aku menggerutu dalam hati  setiap kali orang tuaku meremehkanku. Sebagai gadis remaja aku tumbuh penuh dengan keterpurukan karena terlalu banyak kelemahan diri yang kumiliki.

Pernah suatu hari aku menyukai teman sekelasku lalu mencoba menyatakan perasaanku ke dia, dia hanya mengabaikan pernyataanku dan tak pernah menjawabnya sampai kami lulus. Ya….aku sadar diri, aku tak secantik gadis lain, lagipula tak ada yang menarik dari seorang aku. “Apa aku seburuk itu? Sampai dia tak pernah peduli padaku? Apa aku tak pantas dicintai? Kenapa dia selalu mengabaikanku?” pertanyaan-pertanyaan yang selalu kuujarkan pada diriku sendiri ketika aku mulai memikirkan cinta yang bertepuk sebelah tangan itu.

Tak hanya itu, aku mempunyai sahabat yang sangat dekat, segala hal selalu kita bagi bersama. Tak pernah ada rahasia di antara kita, setiap hari selalu berbagi cerita  tentang aktivitas apapun yang kita jalani. Hingga suatu  hari dia berubah karena memiliki pacar, semenjak saat itu dia tak pernah mengatakan apapun padaku, terkadang aku merindukan hari kebersamaan kita.

“Terima kasih sudah menjadi bagian dalam hidupku, semoga bahagia dengan prioritas baru. Bahagia selalu kamu.” Kataku di pesan terakhir kita.

Hari-hariku sepi, aku hanya memikirkan hal-hal buruk yang kualami setiap hari. Tak ada yang peduli, tak ada uluran tangan, orang-orang hanya menatapku iba.

“Aku tak butuh banyak orang dalam hidup, aku hanya butuh satu orang yang benar-benar tulus menemaniku.”, ujarku dalam hati setiap kali bertemu dengan kerumunan orang. Betapa menyedihkannya hidup tanpa ada seorangpun yang peduli, setiap hari hanya kesepian yang menemani. Ingin menghilang dari dunia penuh kekejaman ini, namun apalah daya aku hanya seorang hamba yang berjalan menyesuaikan takdir Tuhan.

Aku hanya seorang gadis dengan harap akan kebahagiaan. Setiap kali melihat sekeliling, aku menginginkan senyum lebar seperti mereka. Sulit bisa tersenyum diatas penderitaan seperti ini, hanya wajah murung tanpa kata setiap kali bertemu dengan orang lain. “Bisa senyum nggak? Jadi orang kok murung terus?!” ujar teman-teman ketiika berpas-pasan dengan ku. Aku tak pernah memperdulikan perkataan seperti itu, aku hanya melewatkan mereka begitu saja ketika mereka membicarakanku.

Hingga akhirnya, aku menemukan kebahagiaanku sendiri. Aku menemukan kebahagiaanku dari mereka. Iya mereka, 7 lelaki yang sebelumnya belum pernah ku temui. Meski begitu aku sangat bahagia bisa menemukan mereka dalam hidup meski hanya lewat layar handphone. Bangtan sonyoendan adalah nama grup band mereka, yang terdiri dari Kim namjoon, Kim seokjin, Min yoongi, Jong hosoek, Park jimin, Kim Taehyung dan Jeon Jungkook. Aku mengenal mereka dari social media, mereka adalah boyband asal Korea yang sangat terkenal. Lirik-lirik lagu mereka membuatku lebih percaya pada diri ku sendri.

Mencintai diri sendiri itu lebih sulit daripada mencintai orang lain. Jujur saja, kita pasti menetapkan standar yang tinggi untuk diri kita sendiri ~ Penggalan lirik Answer : Love myself.

Satu cahaya sedang berambisi, beberapa lainnya tengah menggembara. Cahaya yang dimiliki setiap orang, semuanya bercahaya~Penggalan lirik Mikrokosmos.

Aku selalu ingin menjadi yang terbaik. Karena itulah, aku jadi tidak sabaran dan selalu gelisah. Membandingkan diri dengan yang lainnya sudah menjadi keseharianku. Keserakahan yang dulunya senjataku, kini malah mencekik dan menjadi tali pengekang~Penggalan lirik Magic shop.

Saat itu, kita mengalami kesulitan. Menatap bintang-bintang di langit, sangat jauh dari jangkauan. Saat itu, kamu tidak percaya pada galaksi. Tapi sekarang aku melihatnya, sebuah galaksi perak~Penggalan lirik Inner child.

Sebenarnya masih banyak lagu-lagu mereka yang menginspirasi, itu hanya beberapa penggalan lirik  dari beberapa lagu. Bukan hanya lagu-lagu mereka yang bagus, mereka juga tampan tampan. Bagiku setiap member mempunyai pesona mereka masing-masing. Tak jarang mereka juga memberikan semangat kepada Army (Fandom BTS) untuk terus percaya pada diri sendiri dan belajar untuk mencintai diri sendiri. Dari mereka aku belajar, tak ada yang mudah dalam hidup. Untuk menjadi mereka yang terkenal seperti sekarang tak mudah, banyak hal yang harus mereka lewati. Semenjak menjadi seorang Army, aku mempunyai banyak  teman online yang baik hati.

Tak jarang juga banyak teman sekelilingku yang menyukai BTS dan kita selalu berbagi cerita tentang BTS bersama. Semenjak itu, aku menjadi pribadi yang lebih terbuka dan percaya diri. Terkadang saat mood sedang tidak baik, aku menonton acara-acara mereka dan selalu membuat mood ku membaik. Tak ada kesempurnaan dalam hidup seseorang, Tuhan menciptakan segalanya dengan porsi yang pas. Aku bersyukur akan kehadiran 7 lelaki berhargaku ini. Terimakasih telah menjadi bagian dari kebahagiaan hidupku, terimakasih telah membuatku bangkit dari keterpurukan yang ku alami selama ini. Aku dan Army yang lain akan selalu mendukung kalian, saraghae Bangtan Sonyoendan (Emot love ungu)

“Bahagia bisa kamu raih bahkan setiap hari jika kamu percaya dan mencintai dirimu sendiri”