Akhir penantian yang menyedihkan. Begitulah akhir penatian gue kepada Nadia Ayu Pratiwi. Dua minggu lalu gue mendapat kabar bahwa ia sudah menikah. Meskipun kabar terseut belum ada bukti otentik yang gue dapat atau gue lihat sendiri seperti melihat foto dia menikah atau kabar lain yang bisa menguatkan bahwa bener dia sudah menikah. Meskipun begitu gue sangat teriris dan patah hati paling serius. Seakan nggk percaya bahwa dia memang bukan untuk gue.
Untuk SOHIP yang belum tahu siapa itu Nadia Ayu Pratiwi, kalian bisa baca artikel gue pada tahun 2019, gue juga menulis tentang dia tentang pertama kali gue bertemu dia dan betapa mengesankan dirinya. Dan untuk memudahkan teman-teman menemukan artikel tersebut gue kasih linknya: https://www.hipwee.com/narasi/dear-nadia-ayu-pratiwi-inilah-isi-hatiku-yang-sesungguhnya/
Sebelumnya gue pernah ketemu sama Nadia bahkan satu atap, satu ruang dan kita saling berkomunikasi, saling menatap, dan saling bercanda. Tapi sayangnya kebersamaan tersebut hanya sebatas teman kerja..Yups gue sama Nadia pernah satu kantor di firma hukum swasta, dia jadi asisten pribadi pengacara dan gue jadi admin PALUGADA (Apa yang lu mau gue ada).
Kesalahan besar dalam kesempatan yang datang pada gue adalah gue nggak pernah belajar, dan gue kira gue membuat kesalahan yang sama yaitu gue masih sering cerita ke dia tentang tawuran dan sebagainya. Dan kesalahan yang fatal adalah gue belum sukses gue belum punya apa-apa, mungkin ini adalah yang dimaksud dengan keberuntungan tidak datang begitu saja. Keberuntungan akan hilang ketika kesempatan yang datang lu belum siap menerimanya. Betapa menyedihkannya gue kehilangan Nadia untuk kedua kalinya setelah penantian lama, dia hilang begtiu cepat. Karena pada waktu setelah gue cerita hal serupa seolah longgar kembali pembicaraan atau kedekatan gue di ruang kerja.
Sial emang, dan kesialan itu gue yang buat sendiri. Entah apa yang ada dipikiran gue saat itu udah tahu Nadia berlahan menjauh dari gue, malah gue menyatakan perasaan gue kembali bahwa gue nggak bisa ngelupain dia dalam waktu yang lama dan memintanya kembali dalam pelukan gue. Alhasil nomor gue di-block, hilang begitu saja. Tanpa kabar apapun. Terakhir gue berkomunikasi sama dia, gue ngasih kabar resign di firma hukum tersebut, dan nggak lama kemudia juga resign. Jadi gue menyatakan cinta kembali pas kami berdua sudah resign. Setelah itu tanpa komunikasi apapun, sekarang malah denger dia udah Nikah…Njirrr Nyesek……
Gue cuman hanya ingin menyampaikan pesan sama lu Nad, ketika suatu saat nanti lu membaca Artikel ini: Ada satu hal yang belum permah sama sekali lu tanyain sama gue, yaitu sebuah pertanyaan kenapa gue bisa jadi tukang ribut, tukang tawuran, tukang berantem. Hal tersbut ada alasannya Nad, gue berantem bukan karena merasa sok jagoan atau ugal-ugalan: karena gue dulu pas SMP gue adalah murid yang suka ditindas bahkan gue pernah nangis ketika di-bully sama teman-teman gue. Beranjak STM hal tersebut nggak mau gue alami lagi, dengan mengumpulkan keberanian gue menjadi berandal. Dan berjanji pada diri gue buat ngebela kawan gue yang lemah, dari niat gue awal hanya ingin membela temen, gue malah terjerumus dan ketagihan melakukan perkelahian hingga nama gue tersohor dan terkenal.
Tapi ada hal yang perlu lu catat Nad. Lu yang sekarang sama gue yang dulu sama aja Nad, lu melakukan pertarungan dengan status lu sebagai notaris atau mungkin pengacara untuk membela yang belum tentu benar. Lu mengabdi pada siapa yang membayar lu. Dengan alasan semua manusia memiliki hak yang sama dan harus ditegakkan. Begitupun gue yang dulu semua orang punya hak untuk hidup bebas tanpa pe-bully-an. Bedanya mereka tidak punya uang untuk menyewa pengacara dan terlalu takut untuk melapor polisi.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”