Akan Tiba Masa Bagiku Untuk Berdamai Dengan Masa Lalu

Perempuan itu, bukan karena ia tidak punya teman terbaik. hanya saja, sejak laki laki itu menceritakan segala hal tentang masa lalunya, ia merasa punya teman senasib.

Advertisement

Menoleh kebelakang, apa yang dialami laki laki tersebut adalah sama atas apa yang pernah terjadi atasnya. Dan seperti berkaca pada sebuah cermin, pada laki laki tersebut, yang ia lihat adalah pantulan bayangan dari dirinya dimasa lalu yang tidak punya tempat berpegang dan kehilangan arah untuk berpijak. Hanya saja perempuan itu masih beruntung karena bagaimanapun juga Tuhan masih berpihak kepadanya. Dengan sengaja Tuhan menempatkan beberapa orang terpilih kedalam kehidupannya untuk menjembatani arah langkahnya kembali pulang.

Sejak saat itu, ia berharap dapat melakukan hal serupa pada mereka yang bernasib sama. Hingga akhirnya karma baik itupun mengunjungi perempuan tersebut tak lama setelah keduanya saling mengenal.

Tanpa keduanya sadari, satu waktu berlalu. Semasa itu pula membuka diri satu sama lain pun kerap terjadi. Beberapa kejadian juga telah berlaku pada keduanya meski didua tempat berbeda. Bertukar kabar dan cerita pun merupakan hal biasa dilakukan setiap harinya.

Advertisement

Laki laki tersebut, yang perempuan itu tahu adalah sosok yang piaway dalam bermusik. pun ia adalah sosok yang cerdas dan senang untuk terus memperbaiki diri. Karenanya, dengan segala kerendahan perempuan itu akhirnya mengakui pada dirinya sendiri bahwa oleh laki laki tersebut ia telah kalah dalam perkara hati. Dalam hening doa doa disepertiga malamnya, ia mulai menyebut nama laki laki tersebut sebagai salah seorang yang menurutnya juga pantas dipeluk ribuan harapan dan kebaikan setiap hari.

Perempuan itu, ia bukanlah seorang teman yang egois. Baginya, pertemanannya dengan laki laki tersebut adalan persoalan paling pertama. Sedang perasaannya hanyalah persoalan kesekian. Oleh sebab itu, ia simpan rapat rapat apa yang dirasakannya dalam diam. Yang ia inginkan saat itu hanyalah menjadi senyaman nyamannya rumah tempat laki laki itu berpulang. Tidak soal siapa yang laki laki itu pilih untuk memaninya pulang, karena ia akan selalu menyediakan ruang agar laki laki tersebut dapat dengan leluasa berkeluh kesah dan dapat dengan lega membagi suka dan duka.

Advertisement

Namun waktu selalu mampu menjadi pembenaran atas apa yang menjadi pepatah lama bahwa merawat sesuatu yang bersayap pada akhirnya hanya akan tetap membuatnya terbang. Merawat sesuatu yang berbisa pada akhirnya hanya akan tetap membuatnya membinasakan. Dan merawat sesuatu yang buas pada akhirnya hanya akan membuatnya tetap menerkam.Kemudian, waktu jugalah yang selalu mampu membuktikan janji janji mana saja yang akan atau bahkan sama sekali tidak ditepati. Siapa yang tega menyakiti atau yang lebih dulu pergi.

Akhirnya, menarik diri dan menghilang untuk melupakan seorang teman yang sejatinya ia sayangi tidak begitu membantu banyak. Pun tidak pula membuat batinnya lega. Semakin banyak langkah yang ia ambil untuk berlari menjauh, Sebanyak itu pula hatinya mulai dihangati kebencian.Perempuan itu, mungkin ia tidak belajar banyak dari petuah dan pengalaman bahwa untuk jatuh cinta cukup sekedarnya agar nanti sakitnya juga tak seberapa.

Dengan sulit, beberapa masa ia telah lewati sendirian. Selama itu pula ia tak pernah menemukan kata kata umpatan yang tepat melalui tulisan. padahal ia tahu betul bahwa salah satu cara yang paling melegakan adalah dengan menumpahkan apa yang hatinya rasakan lewat tulisan. Bukan untuk mencari pembaca, hanya agar hatinya menemukan jalan keluar untuk melepas apa yang pernah sangat ia jaga.

Kali ini ia telah menulis dengan selapang lapangnya dada. Hingga akan tiba masa baginya untuk berdamai dengan masa lalu kemudian melihat sekilas kebelakang dengan hati yang sudah tidak hangat lagi.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini