Terlahir menjadi seorang anak laki-laki membangun harapan kelak akan menjadi pribadi yang tangguh dan berani. Percaya akan kemampuan diri sendiri dan tidak selalu bergantung dengan orang lain menjadi harapan orang tua untuk anak laki-lakinya yang kini digendongnya. Masa depan seorang anak laki-laki adalah menjadi seorang kepala keluarga yang akan membawa anak dan istrinya berada dijalan yang benar tanpa halangan yang berarti. Ekspektasi besar menjadi beban tersendiri bagi anak laki-laki, namun ada juga yang menjalankannya biasa saja. Tapi satu hal yang anak laki-laki harus miliki ialah tanggung jawab. Semua pria dewasa wajib memiliki sifat baik ini.
Dalam struktur kerajaan, seorang anak laki-laki akan menjadi pangeran dan menjadi penerus tahta kerajaan, dan begitu terus akan berlanjut. Bila di elaborasi, anak laki-laki ditakdirkan menjadi seorang pemimpin dimana ia dilahirkan. Namun tuntutan zaman telah berubah, seorang wanita pun kini sudah beremansipasi dan bisa menjadi kepala keluarga, persamaan jenis kelamin menjadikan kini wanita memiliki derajat yang sama dengan pria. Mereka dibebaskan untuk berkarir sesuai bidangnya dan mengatur kondisi dalam keluarga. Namun budaya timur masih menunjukkan bahwa anak laki-laki lebih dominan menjadi kepala keluarga.Â
Pelajaran yang orangtua berikan dirumah akan menjadi faktor penentu bagaimana si anak berprilaku diluar rumah. Selama hal baik yang diterapkan dirumah menjadi pelajaran utama bagi si anak dan si anak pun akan menerapkan semua hal tentang kebaikan yang telah ia pelajari ketika diluar rumah.
Belajarlah mengenai hidup sedari dini, hidup selalu berputar seperti roda yang tidak selalu berada di atas kadang ia akan berada ditengah dan saat kembali berputar ia akan berada di bawah. Bagaimana melaluinya? Belajarlah dengan yang sudah pernah mengalami, belajarlah dengan yang sudah pernah merasakan putaran roda tersebut. Belajarlah dengan Sang Ayah yang telalu melalui roda kehidupan ini, dengarkan dan maknai setiap kata yang keluar dari mulutnya, semua adalah pelajaran yang diberikan secara cuma-cuma dan akan menjadi bekal dalam menjalani hidup kelak.
Setelah dewasa nanti banyak yang berharap untuk bisa membangun bahtera rumah tangga sama seperti keluarganya, memilki keluarga yang rukun dan harmonis menjadi tujuan. Aplikasikan semua petuah yang Ayah berikan, ia bisa berhasil karena menerapkan hal-hal yang mereka ajarkan padamu. Niscaya, semua harapanmu tentang keluarga yang harmonis akan terwujud dimasa mendatang.
Sedari kanak-kanak secara tidak sadar kita sudah diajarkan untuk mulai mandiri, mulai dari berjalan diatas kaki sendiri agar tidak selalu terus digendong.
Saat belajar di sekolah dasar kita tak boleh ditemani orang tua, pulang dan pergi kesekolah menggunakan jemputan sekolah bukan mobil mewah yang berhenti di depan gerbang. Mulai sekolah menengah kita mulai nakal dan akan diberi hukuman. Demi mendidik anak menjadi anak yang bisa bertanggung jawab atas apa yang mereka lakukan. Begitupun saat mulai sekolah menengah atas anak laki-laki yang digendongnya saat kecil sudah dianggap mulai dewasa dan mulai bisa menentukan apa yang akan menjadi prioritas hidupnya kelak. Petuah diberikan sedikit demi sedikit sesuai porsinya untuk membuka wawasan mengenai kehidupan, langkah yang harus diambil hingga dalam menentukan keputusan yang tepat dalam hidup.
Coba ingat apa yang Ayahmu ingatkan setelah lulus sekolah menengah atas dan akan masuk ke perguruan tinggi. Sebagian besar pasti akan menyarankan untuk memilih universitas sesuai dengan keinginan dan mereka akan mendukung pilihanmu, ia akan berharap dengan jurusan dan universitas yang telah kamu pilih sendiri akan membuatmu termotivasi untuk belajar dan menyelesaikan studi dengan baik.
Setelah meraih gelar sarjana, ia akan kembali memberimu petuah untuk memulai kehidupan sesungguhnya. Masa dimana hidup benar-benar akan dimulai, mulai membangun karir, beradaptasi dalam pekerjaan hingga menentukan pasangan hidup. Semua petuah yang diberikan tak sekedar omongan saja tapi adalah pelajaran untuk bagaimana menjalani hidup dengan tidak banyak kerikil yang menghadang.Â
Setiap kata yang keluar dari mulut Ayah adalah pelajaran bagi kita yang mendengarnya. Terselip sebuah makna yang mendalam darinya untuk kita bisa meraih keinginan dan kebaikan dalam hidup, ia tidak ingin kesalahannya di masa lalu menurun ke anaknya. Jutaan pelajaran ia turunkan ke anaknya yang kelak akan menjadi kepala keluarga dan harus menjaga gadis kesayangan keluarga lain di sisa usianya.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”