Menikmati saat-saat liburan di obyek wisata yang erat kaitannya dengan alam adalah pilihan tepat untuk mengisi waktu luang saat ini. Tak heran, banyak orang lebih memilih menghabiskan waktu untuk berlibur di gunung. Sejuknya udara dibalut dengan keindahan panorama khas pegunungan merupakan sarana refreshing yang komplit bagi kita. Agrowisata Kopeng Gunungsari salah satunya, obyek wisata alam yang pastinya akan memanjakan mata para pelancong yang datang.
Objek wisata yang berlokasi di daerah Kopeng, Kabupaten Semarang ini memang patut dikunjungi. Berada di ketinggian sekitar 1500-1700 mdpl membuat obyek wisata yang satu ini memiliki atmosfer dan udara yang sejuk meski cuaca sedang panas sekalipun. Selain udara pegunungan yang menyejukkan, pengunjung juga disuguhi dengan panorama alam pedesaan yang masih asri ditambah dengan pepohonan pinus yang subur dan hijau.
Berawal dari sebidang kebun jambu yang dikelola sejak 2011 oleh Slamet Buang, akhirnya perkebunan jambu itu disulap menjadi sebuah obyek wisata alam yang sukses mengait para pengunjung dari berbagai penjuru. Meski pembangunan agrowisata ini dilakukan secara bertahap, Mbah Buang, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa dulunya ia tak berniat mendirikan obyek wisata alam ini, melainkan hanya sebuah perkebunan jambu.
Ia mengatakan bahwa dahulunya sempat ingin melakukan kongsi dengan orang lain untuk pemanfaatan lahan wisata tersebut. Namun niatnya tersebut tidak diperbolehkan oleh anaknya dan lebih memilih dikelola sendiri.Â
Bersama sang anak, Mbah Buang merintis agrowisata ini dengan melakukan pembangunan perlahan, dengan menyediakan beberapa fasilitas yang unik dan berbeda dari yang lain. Menara Gardu Pandang, salah satunya, bangunan ikonik yang pertama kali dibangun. Bangunan dengan tinggi 20 meter ini memiliki daya tarik tersendiri. Orang-orang rela menaiki empat tahapan tangga demi menikmati pemandangan dari jajaran pegunungan pulau Jawa dari ketinggian. Indah dan menenangkan. Kendati demikian, sejatinya agrowisata ini resmi beroperasi dan dibuka untuk umum sejak tiga tahun silam.
Wisata ini mulai beroperasi sejak tahun 2017 dan yang pertama kali menjadi ikon di wisata ini ialah gardu pandang setinggi 20 meter dengan bahan bambu serta tali serabut. Perlu waktu 3 bulan untuk membangun gardu pandang tersebut.Â
Tak hanya gardu pandang saja pengunjung juga dapat menikmati beragam fasilitas lainnya, seperti beberapa spot foto, kebun buah jambu, taman bunga, camping ground, hingga amfiteater terbuka. Pada titik inilah pengunjung dapat dengan bebas menikmati pemandangan dengan ditemani puluhan burung dara. Dengan tarif yang sangat terjangkau, para pengunjung sudah bisa menikmati berbagai fasilitas yang ada, termasuk memetik dan memakan buah jambu yang sudah tersedia. Pengunjung bisa membawa pulang buah jambu tersebut dengan membayar Rp20.000 per 3 kg.Â
Agrowisata Kopeng Gunungsari menyajikan perpaduan keindahan taman bunga serta kebun buah sekaligus bentangan panorama alam yang memperlihatkan Gunung Telomoyo dan Gunung Andong. Menurut Mbah Buang, konsep dari agrowisata tersebut ialah pencinta alam, jadi untuk menunjang hal tersebut hanya diperlukan beberapa tatanan yang mendukung.
Pria 56 tahun ini mengaku bahwa paling banyak pengunjung datang masih dalam kisaran 200 pengunjung saja. Hal itu dikarenakan pandemi Covid-19 yang melanda saat ini, yang mana mempengaruhi intensitas pengunjung yang datang. Ia mengatakan bahwa sebelum pandemi, jumlah pengunjung bisa sampai 300-400 orang per harinya.
Untuk jam operasionalnya sendiri, agrowisata yang berada di Kecamatan Getasan ini buka hingga malam hari. Hal itu dikarenakan, terdapat lokasi camping ground bagi para pengunjung yang ingin berkemah dan menikmati keindahan pada malam hari.Â
Penyediaan fasilitas-fasilitas yang medukung protokol kesehatan sudah mulai diterapkan di wisata yang berada di lereng Gunung Merbabu ini, seperti tempat cuci tangan kemudian pengecekan suhu sebelum memasuki lokasi. Seringkali, terdapat patroli dari pihak kepolisian atau pihak Satpol PP setempat untuk monitoring pencegahan Covid-19.
Pengunjung hanya perlu membayar Rp.20.000 untuk tiket masuk dan sudah bisa menikmati fasilitas yang ada serta menikmati jambu. Namun selain itu, Slamet menuturkan terdapat harga paket bagi para pengunjung atau rombongan yang ingin masuk sekaligus mendapatkan makan dan minum siang, paket tersebut hanya dibandrol sebesar Rp50.000 saja.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”