Afeksi Positif di Tengah Pandemi untuk Warga Jebres di Solo

Pandemi COVID-19 yang muncul secara tiba-tiba tentunya memberikan dampak negatif bagi banyak pihak. Tapi jangan berhenti sampai disitu saja, masih banyak kok kegiatan positif yang dapat dilakukan selama pandemi ini!

Advertisement

Sebagai salah satu kota di wilayah Jawa Tengah yang memiliki mobilitas cukup tinggi, Solo sempat menjadi sorotan media pada bulan Juli 2020. Kota asal Presiden Joko Widodo ini disinyalir merupakan zona hitam COVID-19 akibat kenaikan jumlah kasusnya yang mencapai 5 kali lipat jumlah awal. Sebagai akibatnya, pemerintah kota Solo langsung bertindak cepat untuk mencegah penyebaran virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China pada awal 2020 tersebut. Berbagai aktivitas publik seperti bekerja, sekolah, rekreasi dan hiburan diberhentikan untuk sementara waktu demi menekan jumlah kasus positif.

Pembatasan aktivitas di kota Solo yang berlangsung sejak bulan Februari hingga September 2020 ternyata berdampak signifikan bagi kehidupan warganya. Sekolah – sekolah yang terpaksa harus diubah ke metode daring menimbulkan kekhawatiran baru bagi orang tua murid serta para siswa. Penyampaian materi yang semula dapat dilaksanakan secara langsung lewat tatap muka, kini hanya bisa disampaikan melalui media konferensi daring. Terbatasnya fasilitas penunjang seperti jaringan internet yang lancar dan perangkat komunikasi yang mumpuni menjadi faktor penghambat kegiatan belajar mengajar. Akibatnya kualitas belajar para siswa cenderung mengalami penurunan.

Sebagai salah satu upaya peningkatan kualitas pendidikan di kota Solo selama masa pandemi, sekelompok mahasiswa Hubungan Internasional dari Universitas Sebelas Maret (UNS) berinisiatif untuk menyelenggarakan program pendampingan belajar bagi para siswa di wilayah Jebres, Solo. Pendampingan yang dilakukan setiap hari ini bertujuan untuk membantu para siswa memperdalam pemahamannya terhadap materi yang telah disampaikan pihak sekolah. Lewat pemberian soal-soal latihan serta evaluasi pekerjaan rumah, kegiatan ini berhasil menarik minat banyak siswa. Walaupun begitu, kegiatan ini tetap dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan dan dalam jumlah partisipan yang dibatasi.

Advertisement

Tidak hanya memberikan pendampingan bagi para siswa, kelompok mahasiswa UNS ini juga berinisiatif untuk memberikan sosialisasi secara berkala bagi para warga di wilayah Jebres. Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan informasi terkait langkah-langkah preventif yang dapat dilakukan sebagai upaya mengatasi penyebaran COVID-19. Hal ini menjadi penting karena di wilayah Jebres masih sering didapati penyebaran hoax terkait kasus COVID-19. Kesadaran terhadap perkembangan COVID-19 merupakan bekal penting bagi warga untuk dapat bertahan di masa yang serba sulit ini.

Bentuk lain kepedulian kelompok mahasiswa UNS ini juga terlihat dalam kegiatan berbagi masker dan hand sanitizer gratis bagi para pekerja harian yang terpaksa harus tetap bekerja. Dengan menargetkan para pekerja lepas yang tidak mendapat upah tetap, seperti tukang becak, pedagang keliling, tukang koran dan tunawisma, kegiatan ini berusaha meringankan beban pengeluaran mereka. Masker dan hand sanitizer dipilih untuk menjadi komoditas yang dibagikan karena keduanya bukan merupakan kebutuhan pokok, tetapi sangat penting untuk dimiliki di masa pandemi. Harapannya lewat program ini para pejuang rupiah tersebut tetap dapat bekerja sesuai dengan protokol kesehatan.

Rangkaian kegiatan tersebut hanya bagian kecil dari banyaknya hal-hal positif yang dapat kita ambil untuk meringankan beban sesama selama masa sulit ini. Tidak peduli sekecil apapun afeksi yang kita lakukan, hal tersebut pastinya dapat memberikan dampak positif bagi sesama kita. So, jangan ragu untuk berbuat baik yang positive people. Stay safe & healthy!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini