“Mereka terkadang begitu sangat jail dan menyebalkan. Namun itulah mereka, begitulah cara mereka untuk menunjukkan rasa kasih sayangnya kepada saudara yang dicintainya. Meski mereka nakal, namun mereka tak akan pernah sudi melihat saudaranya sendiri di sakiti oleh orang lain. Walau itu oleh Mama dan Papa. Mereka akan bersatu menjadi tembok pelindung. Aliran darah mereka adalah satu, sehingga apabila ada satu yang tersakiti, maka hati yang lain pun akan ikut terluka.”
Kakak adalah manusia pertama yang mengisi ruang cinta Mama dan Papa. Ia mendapatkan amanat khusus dari yang maha kuasa untuk lahir terlebih dahulu sebelum aku dan adik-adikku. Tuhan telah menyusun skenario khusus untuk dirinya sebelum akhirnya diputuskan untuk terlahir terlebih dahulu ke dunia ini. Ia memang sengaja diciptakan terlebih dahulu, karena kelak ia akan menjadi panutan dan contoh bagi adik-adiknya yang terlahir setelah dirinya. Ia adalah pemimpin kedua setelah Papa.
Kakak telah mendapatkan kasih sayang terlebih dahulu dari Mama dan Papa. Kasih sayang yang ia dapatkan dari kedua orang tua benar-benar masih perawan. Terbayang bahagia nya Mama dan Papa pada saat ia terlahir ke dunia ini. Mama dan Papa pasti tersenyum bahagia menyambut dirinya. Karena kelak ialah orang pertama yang akan menggantikan peran seorang Papa. Ada banyak mimpi dan harapan yang diletakkan di atas punggung Kakak ketika ia baru pertama kali menghembuskan napas ke dunia ini. Meski diriku tak menjadi saksi atas kehadirannya, aku benar-benar yakin bahwa dirinya pada saat itu tersenyum bahagia disambut kasih sayang yang begitu hangat dari Mama dan Papa.
Selain menciptakan kakak, tuhan juga telah menciptakan prajurit mungil untuk menemani hidupku untuk mengarungi gelombang kehidupan yang sangat deras. Mereka adalah Adik. Berbeda dengan Kakak, adik adalah manusia terpilih yang diciptakan oleh tuhan selain kelahiran ku dan Kakak. Mereka diciptakan bukan tanpa alasan. Mereka mendapatkan tugas untuk melengkapi kebahagiaan kami di rumah. Mereka dititipkan tuhan kepadaku agar aku bisa membimbing mereka ke jalan yang sudah di tentukan oleh yang maha kuasa. Mereka terlahir ke dunia ini agar aku juga bisa belajar untuk menjadi seorang pemimpin baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain kelak.
Memiliki adik adalah karunia yang sangat luar biasa. Mereka diciptakan tuhan dalam kondisi lucu dan menggemaskan. Kenakalan mereka pun sengaja di modifikasi oleh yang maha kuasa dengan tujuan agar aku bisa tertawa menyaksikan canda dan tawanya yang menggemaskan.
Berada di dalam satu rumah dengan Kakak dan Adik memiliki nuansa yang beraneka ragam. Hidup bersama mereka ibarat warna-warna pelangi. Begitu banyak rasa yang bisa dinikmati bersama mereka. Sedih, susah, marah, canda, tawa, dan seluruh perasaan yang diciptakan oleh tuhan benar-benar dinikmati bersama mereka.
Adakalanya mereka benar-benar nakal dan bandel, sehingga hati ini benar-benar di bikin marah oleh mereka. Ketika benar-benar marah oleh tingkah mereka, ingin rasanya mengadu kepada yang maha kuasa. Mengapa bukan hanya aku seorang saja yang dilahirkan dari rahim Mamaku. Mengapa harus ada mereka? Mereka hanya membuat hidupku menjadi berantakan dan tak menyenangkan.
Adakalanya mereka benar-benar menjengkelkan. Setiap masalah yang ku perbuat di adukan kepada kedua orang tua. Ketika orang tua marah, mereka malah menari-nari kegirangan melihatku menelan pil pahit kemarahan orang tua. Pada saat itu ingin sekali rasanya mencoret dan menghapus wajah mereka di dalam lukisan kehidupan ku. Wajah-wajah mereka hanya membuat lukisan kehidupan ku menjadi suram tak berwarna.
Namun, terlepas dari semua itu. Ada hal yang sangat aneh. Ketika mereka tak ada di rumah, semua terasa hampa dan kosong. Diriku yang sebelumnya hanya ingin menjadi anak tunggal seolah benar-benar kesepian. Suara mereka lenyap dari kuping ku, namun rinduku seolah membara oleh ketidakhadiran mereka. Rumah memang sunyi tanpa kejahilan mereka, namun hatiku justru ribut ingin berjumpa dan bermain dengan mereka. Semua aneh dan sangat janggal sekali.
Ini semua nampak sangat aneh. Di saat mereka menjauh, aku malah ingin memeluk raga mereka. Di saat canda dan tawa mereka hilang, raga ku yang lengkap seolah-olah tak bernyawa. Di saat kenakalan mereka hilang, otak ku justru buyar merindukan kenakalan dan kejahilan mereka. Aku justru rindu ingin membuat onar dan gaduh bersama mereka semua. Bersama Kakak dan Adik.
Semua itu tak bisa ku percaya. Tuhan benar-benar meninggalkan misteri dan rahasia yang benar-benar luar biasa dibalik ikatan darah yang kami miliki. Kami memang jarang akur ketika sedang bersama, kami selalu bertengkar dan membuat diri kami satu sama lain terkadang menangis. Namun tahukah kalian. Meskipun mereka sering membuat pipi ini berair oleh air mata, mereka sendiri justru tak sudi melihat saudaranya sendiri di ganggu hingga menangis. Mereka justru akan menjadi prajurit pertama yang berdiri di depan untuk melindungi saudaranya dari orang lain yang ingin menjahati saudaranya sendiri. Mereka bahkan rela bertaruh Nyawa untuk melindungi saudaranya sendiri dari sengatan musuh yang sedang ingin menyerang. Karena bagi mereka, keluarga adalah prioritas utama. Saudara harus terselamatkan, apapun risiko dan harganya. Meski terkadang, semua itu tak terlihat secara kasat mata, benar-benar tak kasat mata. Hanya hati yang benar-benar tenang yang bisa merasakannya.
Itulah mereka. Kakak dan adik yang selama ini terkadang kita anggap nakal dan jahat justru menjadi orang yang benar-benar ikhlas mencintai kita apa adanya. Mereka adalah orang kedua setelah Mama dan Papa yang dengan ikhlas menerima kekurangan kita apa adanya. Terlepas dari segala kekurangan yang kita miliki, mereka tidak akan pernah mencela kekurangan yang kita miliki. Itulah mereka. Tulang rusuk yang sengaja diciptakan oleh tuhan untuk menyeimbangkan kehidupanmu.
Kakak dan adik adalah penyeimbang kehidupan. Hidup ini harus berjalan dengan seimbang. Namun terkadang tak selamanya berjalan dengan seimbang. Maka di sanalah mereka hadir sebagai penyeimbang agar tali kehidupan kita tak goyah dan terganggu. Mereka hadir ke dunia ini agar kita mampu menikmati kenikmatan yang telah diciptakan tuhan secara sempurna. Itulah rahasia tuhan yang belum kita sadari sepenuhnya.
Lantas, sekarang apalagi? Masih adakah terbersit di dalam hati dengan menyesali diri mengapa telah terlahir bersama mereka? Masih adakah bara api dendam yang masih menyala di dalam hati karena kenakalan dan kejahilan mereka?
Percayalah. Senakal-nakal dan sejahil-jahil mereka. Itu semua adalah bentuk ungkapan rasa cinta mereka kepada saudaranya. Mereka adalah manusia unik yang diciptakan oleh yang maha kuasa. Oleh karenanya, cara menyampaikan rasa cinta pun berbeda dengan yang lainnya. Ia memang tak pernah mengatakan “I Love You”. Namun apabila tuhan menunjukkan halaman isi hatinya kepadamu. Justru kita tak akan sanggup membaca isi hati mereka. Karena isi hati mereka di penuhi dengan kata rindu, sayang, dan cinta kepada saudaranya sendiri.
Dan satu lagi. Percayalah! Sejahat-jahat mereka kepadamu. Mereka tak akan pernah memakan bangkai saudaranya sendiri. Mereka tak akan pernah menjelma mejadi Laba-laba yang tega memakan suaminya hidup-hidup hanya untuk memuaskan ambisi pribadinya sendiri. Percayalah, bahwa mereka adalah salah satu manusia di dunia ini yang benar-benar mengharamkan tangannya untuk menyakiti dirimu dari berbagai macam keadaan. Apalagi hingga meneteskan air mata. Percayalah, hati mereka tak pernah berniat untuk melakukan itu semua.
Percayalah, bahwa mereka adalah orang yang akan menjadi nomor satu yang akan menjulurkan tangannya ketika kaki mu sedang lumpuh tertimpa masalah. Mereka adalah malaikat yang kelak akan membantu menghapus air mata yang sedang menggoda pipi manis mu. Serta merekalah satu-satunya orang yang akan paling ikhlas memanjatkan doa kepada yang maha kuasa ketika jasad mu sudah tak bernyawa lagi.
Lantas, pulanglah! Tatap wajah mereka satu persatu, dan peluklah. Tak perlu mengucapkan kata-kata cinta, karena pelukan sudah mengatakan segalanya kepada mereka. Karena saudara adalah tulang rusuk terbaik yang telah diciptakan tuhan kepada hambanya.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.