Adik, Bersabarlah Sebentar. Dari Lubuk Hati yang Paling Dalam, Kakak Juga Ingin Menikah

Isi hati seorang kakak yang ingin dilangkahi adik menikah

Menjadi anak sulung merupakan sebuah anugerah yang diberikan Allah. Sudah menjadi takdir atau pilihan Allah bahwa kaulah orang yang lebih dahulu menemani orangtuamu dibandingkan adik-adikmu. Melihat adik-adikmu satu persatu hadir dalam keluarga menjadi bagian yang baru. Terbiasa dengan segala tuntutan yang harus kau pahami inilah sebuah hikmah.

Advertisement

Namun, seiring waktu berjalan, orangtua semakin menua, Kau dan adik-adikmu pun semakin dewasa. Usia yang terpaut cukup dekat, membuat Kamu dan adik-adikmu seperti sebaya. Bahkan ada yang terbalik menyebut Kamu adik dan adikmu sebagai kakak. Menyenangkan punya tempat berbagi dan bercerita tentang rencana di masa depan. Tetapi kita punya koridor masing-masing dan berhak menentukan jalan cerita sendiri. Di titik inilah kesabaran adik diuji. Ketika adik sudah memiliki tambatan hati, namun kakak masih saja sendiri.

Satu hal yang mungkin sampai saat ini kita percayai dan harus kita terima kesepakatan yang entah darimana asalnya, bahwa kakak tetaplah harus lebih dahulu menikah dibandingkan adik. Berbagai mitos pun berdatangan tentang pantangan melangkahi seorang kakak. Namun, skenario hidup seseorang sudah ada yang menuliskannya. Bukan seorang Kakak tak ingin berjuang mendapatkan jodohnya, tapi kakak pun sedang memperbaiki diri agar diberikan yang terbaik oleh-Nya. Jadi Dik, bersabarlah sedikit.

Usia memang bertambah setiap hari. Cerita hidup pun semakin banyak saja. Kakak mana yang tak ingin adiknya bahagia? Jangan pernah berpikir bahwa seorang kakak menjadi penghalang kebahagian Adiknya. Tidak sama sekali. Ingat ketika kecil dulu? Kakaklah yang lebih dulu bersekolah. Kakak yang selalu membawa pulang jajanan dari sekolah untuk Adik.

Advertisement

Saat Adik mulai sekolah, Kakak sudah mampu membantu Adik membuatkan pekerjaan rumah. Kakak lah yang lebih dulu berkuliah dan menceritakan kepada Adik bagaimana serunya dunia kampus. Sehingga ketika adik sudah berkuliah dan bercerita tentang letihnya menjadi seorang mahasiswa, kakak bisa membantu menenangkan pikiran. Dan kali ini juga masih sama.

Kakak juga ingin menikah. Jika diberikan kesempatan, Kakak ingin menceritakan kehidupan barunya dengan adik-adiknya. Andai kakak tahu dengan siapa dan kapan kakak akan jatuh cinta, lalu dimana bagian manis dan pahitnya hidup? Semoga Adik mengerti, bersabarlah sedikit.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Teacher at Fatih Bilingual School Banda Aceh