Teruntuk engkau yang baru saja wisuda.
Malam ini ambigu. Perasaan ini mengharukan, terlintas kisah di putaran waktu yang lalu. Bagaimana seharusnya rasaku saat ini, saat engkau telah pada titik puncak perjuanganmu. Keringat berpeluh dan air mata menjadi saksi atas segala pengorbanan di antara semangatmu menaiki anak tangga yang tak mudah. Penuh liku dan curam, tapi kau mampu memenangkan rintangan.
Selamat atas capaian yang telah engkau raih, sarjana muda yang dipenuhi mimpi gemilang untuk kualitas hidupmu. Aku tahu, harusnya aku turut bersuka cita atas apa yang engkau raih saat ini. Dan aku berhasil menemanimu sampai titik ini. Tapi mengapa tak demikian, kenyataan rupanya justru sebaliknya. Hati, dirundung perasaan yang membiru, gelisah untuk berpisah. Ini menyedihkan, sungguh. Aku rasa, ini hanya sebuah dilema.
Barangkali aku saja yang terlalu jauh berpikir tentangmu. Dalam benakku sudah tertanam bahwa engkau pasti akan pulang ke halamanmu. Tempat kau dilahirkan dan dibesarkan. Tempat untukmu kembali menebarkan air yang sudah kau dapatkan di sini. Air untuk menyirami segala tanaman kering yang membutuhkan siraman atas air dari jerih payahmu menuntut ilmu.
Lalu benarkah kau akan kembali? Sungguh tak mampu kubayangkan bila akhirnya demikian. Telah banyak yang telah kita lalui bersama dalam canda tawa, duka lara, air mata dan kekecewaan yang teramat. Namun kita mampu melewati itu, karena kita tahu, bahwa kita adalah satu. We are one and we can life together. Hati ini tak mudah berpaling atau bahkan berhenti untuk memperjuangkan apa yang sudah terjalin dalam bingkai cerita yang pelangi. Terlalu sayang, untuk melewatkan cerita indah di antara kita.
Dalam doa, kupanjatkan bahwa ini bukanlah akhir atas apa yang telah kita upayakan selama ini, tapi ini adalah awal yang akan kembali kita perjuangkan untuk capaian pada tangga selanjutnya. Eratkan yang sudah terjalin, kuatkan yang sudah terlontar dalam janji untuk membangun cita dan cita demi masa depan yang bahagia. Hunian yang sarat akan kedamaian dan penuh cerita telah menanti di depan sana.
Semoga selalu dikuatkan atas hati yang tak sempurna. Kepayahan ini akan semakin runtuh jika tak saling menguatkan. Eratkan genggaman, satukan rasa dan saling percaya. Jarak bukanlah masalah, ini hanyalah jeda untuk kita mempersiapkan yang lebih indah dari ini. Jika memang berjodoh, semoga dimudahkan jalan untuk menuju titik yang sakinah. Yang Lathif, dekatkanlah.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
http://sisiusus260.blogspot.com/2017/11/penasaran-pria-ini-mencicipi-mie-sapi.html
http://sisiusus260.blogspot.com/2017/11/makanan-lezat-untuk-vagina-sehat.html
http://sisiusus260.blogspot.com/2017/11/serunya-sensasi-bercinta-di-usia-30-an.html
http://sisiusus260.blogspot.com/2017/11/tak-cukup-berhenti-merokok-ini-4-cara.html
joint us :
* BBM: D1E0517C / 2B3F0E24
* WHATSAPP:+6282143134682
* LINE: PELANGIQQ
* WECHAT: pelangiqq