Kau pasti bahagia esok, setelah kepergian aku
Saat aku putuskan waktu
Aku mulai menutup pintu
Jendela pun sama
Setelah E-mail hari itu terkirim
Sudah disini batasku.
Saat kau tanya tentang ruang rasa
Aku menjawab 'kau tak ada disatu ruang'
Aku sengaja mengalihkan rasa kita kemarin
Aku berbohong kau tak ada disuatu ruang rasaku
Kau ada, selalu terekam dengan baik
Aku tak mau membawamu mendayung bersamaku ke lautan luka
Aku hanya ingin mendayuh ketepian sendiri
Membiarkan lautan membawaku
Mundur, tak aku kejar lagi.
Aku sudah berani memulai lembaran novel yang tidak pernah selesai kemarin
Aku mulai tersenyum menatap lembaran tulisanku.
tenang saja, do'a selalu aku titip lewat hembus angin.
Ini salamku untukmu, berbahagialah.
Kau pasti bahagia esok.
Selamat atas pernikahanmu.
Teruslah berbahagia, aku tak mungkin datang dihari itu.
Aku tak akan membuat diriku berpura-pura senang.
Terimakasih.
Â
Â
Kau sudah lepas anakku
Di waktu yang semakin merenggut jiwa
Aku berkata padamu
Pergilah kejar mentari nak!
'Sebab aku tak lagi berguna' Katamu disela amarah.
Kau sudah lepas, berjalanlah.
Selama angin masih bersedia menuntunmu
Selama tanah masih bersedia kau injak
Selama awan tidak membasahi kertas mimpimu.
Aku akan tetap berdo'a
Terus jangan kau mundur.
Kau sudah lepas nak!
Salamkan dariku untuk mentari; Kesuksesan.
Aku akan berteduh bersama waktu-waktu yang siap menelanku.
Sekali ini, sudikah kau mengirim sepucuk surat?
Untuk aku baca nanti, nanti.
Kau sudah lepas, anakku!
Tak apa kau dulu acuhkan aku
tak apa dulu duitkau hamurkan didepan wajahku.
Mungkin ka sedang terombang-ambing nikmat dunia.
Do'a bagaikan ikan dilaut, tidak habis walau kau jala.
Sabar bagaikan hujan yang rela jatuh demi bertemu tanah.
Kasih bagaikan laut yang tak surut airnya.
Kini nak, aku tak bisa bertahan dengan demburan ombakmu.
Jiwaku sudah renta.
Jika kau baca ini, aku sudah bersama tanah saat ini.
Kau sudah lepas, anakku!
(Oleh, Davina A)
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”