Pembahasan soal identitas generasi tampaknya semakin ramai belakangan ini. Bukan hanya perbedaan generasi berdasarkan tahun kelahiran, tapi juga karakteristik kebanyakan orang yang di generasi tersebut. Sebut saja mereka yang mengidentifikasikan diri sebagai 'generasi sandwich' atau 'generasi strawberry', generasi-generasi ini memiliki permasalahan dan tantangannya tersendiri.
Sekarang, banyak juga anak muda baik millenial atau Generasi Z yang mengidentifikasi dirinya sebagai 'generasi geprek'. Generasi ini sebenarnya mirip dengan karakteristik generasi sandwich yang harus menanggung beban finansial dari generasi atas dan bawahnya, namun generasi geprek memiliki ruang gerak finansial yang jauh lebih terbatas karena penghasilan mereka yang cenderung lebih kecil.
Alhasil, generasi ini tidak hanya merasa terhimpit tekanan finansial dari dua generasi tapi sampai tergencet atau 'tergeprek' layaknya ayam geprek. Fenomena ini sering ditemui di anak muda usia 20 tahunan yang tidak memiliki banyak kebebasan finansial tetapi pada saat yang bersamaan tertimbun beban finansial yang sangat berat.
Lalu, apa yang bisa dilakukan supaya terlepas dari jeratan menjadi generasi geprek? Meski pasti sangat berat dan seringkali merasa mustahil mendapatkan solusi, ada beberapa rumus utama untuk bisa terlepas dari keanggotaan generasi geprek~
1. Cari penghasilan tambahan dengan side jobs yang fleksibel dan kamu kuasai
Masalah utama dari generasi geprek adalah kecilnya pemasukan dibandingkan dengan biaya yang harus ditanggung per bulannya. Maka dari itu, solusi utama dari permasalahan ini adalah menambah pemasukan. Mau tidak mau, kaum geprek harus mencari cara untuk meningkatkan pemasukan mereka.
Selain selalu berorientasi untuk terus naik dalam jenjang karier dan promosi, kaum geprek harus aktif mencari side jobs untuk membantu meringankan beban finansial mereka. Jika harus menunggu waktu promosi atau naik gaji, beban finansialmu bisa jadi sudah semakin menumpuk.
Carilah pekerjaan sampingan yang fleksibel, baik secara waktu atau tempat seperti pekerjaan remote atau membuka bisnis kecil. Pastikan juga side jobs-mu ini merupakan sesuatu yang dikuasai atau disukai, supaya tidak terlalu menambah tekanan psikis. Jangan sampai side jobs-mu mengganggu atau bahkan mengancam pekerjaan atau pemasukan utamamu. Kaum geprek tidak punya ruang lebih untuk menghadapi ketidakpastian, maka dari itu pilih pekerjaan sampingan yang minim risiko dan paling bisa ter-handle.
2. Paksa dirimu untuk menabung, paling tidak untuk dana darurat
Setelah punya tambahan income, kaum geprek harus memastikan mereka memiliki kebiasaan menabung dan berinvestasi. Langkah pertama dari strategi ini biasanya memang harus menyertakan elemen pemaksaan. Dari pertama merasa terpaksa akhirnya jadi bisa dan nantinya akan terbiasa.
Paksa dirimu untuk bisa menabung minimal 10% dari pendapatanmu untuk dana darurat. Lalu, buat rencana finansial yang lebih presisi dengan target tertentu misalkan untuk mengumpulkan modal usaha atau mulai investasi.
3. Lalu, paksa dirimu untuk mulai berinvestasi yang aman, tidak memerlukan modal besar, dan minim risiko
Paksa juga dirimu untuk mulai investasi yang sesuai dengan life goals-mu dan profil risikomu. Jangan hanya ikut-ikutan orang tua atau teman kantor, cari dan pahami benar-benar tipe investasi yang paling sesuai denganmu karena tiap orang punya tujuan dan profil risiko yang berbeda-beda pula. Mulai saja dengan tipe investasi yang paling kamu kuasai, bisa jadi emas, peer to peer lending (P2P), atau reksa dana.
Jangan lupa pastikan investasimu bukan investasi bodong. Sedih banget kalau kaum geprek sampai jadi korban investasi bodong hanya karena ikut-ikutan teman atau kurang riset. Kalau mau berinvestasi, jangan lupa pastikan platform atau aplikasi investasi yang kamu pilih sudah terdaftarkan dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) misalkan saja platform P2P Lending syariah seperti ALAMI.
Itu dia tiga rumus utama yang harus dilakukan supaya bisa lepas dari jeratan generasi geprek. Pastinya memang tidak mudah dan penuh tantangan, tapi kaum geprek harus segera bergerak supaya tidak lagi 'tergeprek' dengan beban-beban finansial yang hanya akan terus bertambah. Berhemat saja tidak akan cukup untuk menyelesaikan permasalahan kaum geprek, mereka harus secara aktif menambah pemasukan, mulai menabung, dan berinvestasi. Semangat semua~