Halo! Apa kabar? Gimana tahun ini?
Sebentar lagi akan berakhir tetapi rasanya seperti belum ada yang dimulai ya? Tenang, kamu nggak sendirian. Banyak orang-orang yang merasa tahun ini merenggut segalanya. Sebagian lagi mungkin sudah hampir gila.
Tahun 2020 memang gila. Memasuki triwulan pertama di tahun ini kita dihajar pandemi Covid-19 yang diimpor langsung dari Tiongkok. Tingkat penyebaran yang tinggi, serta vaksin yang belum ditemukan mengubah gaya hidup umat manusia 180 derajat. Tidak ada yang tidak tersentuh, semua kena tanpa sekat apapun.
Memasuki tengah tahun berbagai analisis muncul, penurunan kurva atau lonjakan gelombang kedua membuat kita optimis sekaligus pesimis. Isu konspirasi elit dunia menambah kelap kerlip panggung virus Corona. Perdebatan muncul, seakan jika isu terbukti benar virus Corona bisa hilang seketika. Kenyataannya? Dibuat ataupun tidak, konspirasi ataupun bukan, korban tidakd dapat hidup kembali dan kita harus tetap berjuang.
Entah virus ini berasal dari mana, satu hal yang tidak perlu diperdebatkan, bahwa virus ini memang benar ada. Menuju akhir tahun, kita semua mulai jenuh, beberapa mulai kebingungan, beberapa mulai putus harapan. Hari ini, setelah melewati setengah juta kasus di Indonesia, apa yang akan kita lakukan? Masihkah ada harapan?
Saat ini pasa ada kamu yang lagi di rumah tapi engga ngerasa pulang, senyum tapi engga ngerasa senang, ketemu tapi ngerasa kehilangan, barengan tapi ngerasa kesepian. Ayo jujur! Yakin itu karena Corona? Atau mungkin kita aja yang selama ini pura-pura bahagia, sampai-sampai menjadikan Corona kambing hitam untuk membuat kita jadi tidak bahagia.
Siapa yang  pernah berpikir, “Boleh nggak skip aja deh ya 2020?"
Sebab melihat 2020 yang berjalan jauh dari rencana kita semua, rasanya kalau boleh memilih skip aja, jadi dari 2019 langsung 2021. Begitu?
Tetapi rasanya itu semua hanya bisa berada di alam pikir, alam multidimensi yang tak terikat ruang dan waktu. Tentu waktu tidak bisa diputar kembali apalagi dilewatkan begitu saja. Mungkin yang bisa kita lakukan untuk menutup 2020 yang hampir 12 bulannya diisi dengan keprihatinan adalah bersyukur. Bersyukur untuk apa yang ada saat ini, apapun itu. Nafas, kehidupan yang layak, keluarga, orang tua, teman, dan apapun yang kita miliki hari ini.
Jangan biarkan pengorbanan banyak orang sia-sia hanya karena kita terus meratapi diri melihat pandemi yang belum sampai pada ujungnya. Toh pandemi ini juga membuktikan banyak hal. Masih banyak orang-orang yang peduli, membantu satu sama lain, menggelar aksi solidaritas,  dan segudang cerita inspirasi lainnya.
Bersyukur bisa membuat kita menjadi bagian dari mereka, orang-orang yang tak pernah berhenti berharap dan membagikan harapan untuk sesamanya. Dan jangan lupa, bersyukur membuat kita mengambil hak untuk bahagia. Karena sejatinya kebahagiaan lahir bukan dari apa yang ada di luar, tetapi dari apa yang ada di dalam diri kita.
Yuk, bahagia!
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”