Mereka sibuk membicarakan dan mendiskusikan perihal keutamaan Lailatul Qadar. Berbagai upaya dilakukan untuk mengetahui indikasi-indikasi hadirnya Lailatul Qadar.
Sobat! Percayalah bahwa malam tersebut pasti hadir, Anda ketahui tAnda tAndanya ataupun Anda tidak mengetahuinya, Anda menyadari kedatangannya ataupun tidak menyadarinya.
Dahulu Nabi shallallahu’alaihi wa sallam beri’tikaf dan meningkatkan ibadahnya di malam malam terakhir bulan Ramadan. Sebagaimana beliau juga membangunkan keluarganya untuk bersama sama beribadah di malam-malam tersebut.
Beliau tidak menyibukkan diri dengan mengidentifikasi ciri-ciri kedatangan malam Lailatul Qadar. Beliau lebih memilih untuk meningkatkan amalam di kesepuluh hari terakhir dari bulan Ramadan. Dengan demikian dapat dipastikan bahw beliau telah beramal hingga maksimal di malam Lailatul Qadar yang jatuh pada salah satu malam dari kesepuluh malam terakhir dari bulan Ramadan.
Itulah pesan yang Beliau sampaikan melalui sabdanya:
فَمَنْ كَانَ مُتَحَرِّيَهَا فَلْيَتَحَرَّهَا مِنَ العَشْرِ الأَوَاخِرِ
“Barang siapa dari kalian mencari Lailatul Qadar, hendaknya ia mencarinya di sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadan”
TAnda – tAnda dari datangnya lailatul qodar yakni Udara dan angin sekitar terasa tenang. Sebagaimana dari Ibnu Abbas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَيْلَةُ القَدَرِ لَيْلَةٌ سَمْحَةٌ طَلَقَةٌ لَا حَارَةً وَلَا بَارِدَةً تُصْبِحُ الشَمْسُ صَبِيْحَتُهَا ضَعِيْفَةٌ حَمْرَاء
“Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kelembutan, cerah, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar lemah dan nampak kemerah-merahan.” (HR. Ath Thoyalisi. Haytsami mengatakan periwayatnya adalah tsiqoh /terpercaya). Lalu kedua Malaikat menurunkan ketenangan sehingga manusia merasakan ketenangan tersebut dan merasakan kelezatan dalam beribadah, yang tidak didapatkan pada hari-hari yang lain. Ketiga Manusia dapat melihat malam ini dalam mimpinya sebagaimana terjadi pada sebagian sahabat dan yang terakhir matahari akan terbit pada pagi harinya dalam keadaan jernih, tidak ada sinar. Dari Abi bin Ka’ab bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya,”Shubuh hari dari malam Lailatul Qadar matahari terbit tanpa sinar, seolah-olah mirip bejana hingga matahari itu naik.” (HR. Muslim)
Sobat! Dari pada Anda memikirkan dan terus bertanya kapan Lailatul Qadar datang, lebih bijak bila Anda bertanya: apa yang saya lakukan pada malam malam yang tersisa di bulan Ramadan ini guna memanfaatkan kehadiran Lailatul Qadar?
Percayalah bahwa Anda pasti melalui momentum Lailatul Qadar sebagaimana orang-orang kafir dan fasik pun juga melalui momentum yang sama. Namun yang membedakan antara Anda dari mereka adalah amalan Anda, mereka bergelimang dalam dosa dan maksiatnya, sedangkan Anda bisa mengisi Lailatul Qadar dengan lantunan Al qur’an, dzikir, doa, dan salat malam.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”