Lelaki identik dengan hobi, entah itu memodifikasi otomotif di garasi butut, merakit model plastik, mengoleksi senapan airsoft, hingga membaca buku atau memancing. Kadang begitu terobsesinya mereka dengan hobi, pacar atau teman-teman mereka yang perempuan pun akan mengeluh:
“Kenapa sih udah gede masih aja mainan mobil?”
“Mancing mulu, ngajak jalan kek!”
“Duitmu kok dihabisin buat mainan, sih?”
Tapi sebagian dari kita mengembangkan hobi yang tak bisa dibilang hobi “laki”. Kadang kamu mendapat ejekan dan harus malu karena menyukai kegiatan-kegiatan yang gak “laki banget” ini. Padahal hobi-hobi ini bernilai positif, sehat, dan tentunya membanggakan untuk dilakukan. Hobi apa aja sih, emangnya?
ADVERTISEMENTS
1. Memasak! Menggoreskan pisau dan memutar wajan di dapur, tak kalah lakinya dengan mereka yang berkutat berjam-jam dengan mesin mobil.
Lelaki sejati adalah mereka yang tahu bagaimana cara mengolah bahan-bahan yang baik dan meraciknya menjadi hidangan yang indah dan lezat, yang tentunya akan membuatmu terlihat seksi di mata para wanita. Memasak juga menjamin asupan nutrisi yang sehat, enak, dan tentunya membantumu biar gak menderita kantung kering di akhir bulan.
Plus, hobi memasak adalah sesuatu yang pada dasarnya menarik dan bisa melatih konsentrasimu. Gak heran, bahwa mayoritas chef-chef kelas atas adalah lelaki, macam Jamie Oliver, Gordon Ramsay, serta Chef Juna yang bikin para cewek klepek-klepek. Apalagi hobi ini terhitung murah, toh sejak awal kamu memang harus menyiapkan uang makanmu tiap bulan, kan?
ADVERTISEMENTS
2. “Tak ada laki-laki tanpa kopi”. Kamu yang pencinta kopi mengabdikan keseharianmu untuk menyebarkan semangat positif ke semua orang.
Budaya minum kopi memang sudah tertanam di bangsa Indonesia kita tercinta ini, namun kebanyakan dari kita masih menikmati sebatas kopi instan saja. Padahl kopi yang asli melagukan estetika hidup dengan rasa yang “dewasa”, yang kita nikmati di tiap teguknya. Menjadikan minuman pahit ini menjadi obsesi dan hobi, tentunya kenikmatan tersendiri buat mereka yang sudah cinta sejak seruputan pertama.
Dengan alat coffee maker, beberapa bungkus kopi, dan gelas, kamu bisa membawa dirimu dan teman-temanmu bertualang mencicipi berbagai rasa nusantara mulai dari Aceh Gayo, Batak Toba, Jawa, Bali Kintamani, hingga Toraja dan Wamena. Bersama segelas kopi, kamu bisa mengirim dirimu bermeditasi dan bercengkerama selama berjam-jam dalam ruang remang dan perabot kayu. Nggak banyak lho orang Indonesia yang bisa mengapresiasi kekayaan kopi negeri kita. Kalau kamu jadi salah satu dari sedikit orang Indonesia yang mengapresiasi kopi, tentunya kamu harus berbangga.
ADVERTISEMENTS
3. Layaknya veteran dan bos besar, mendampingi anak-anak dan menjadi mentor hidup mereka bukanlah hobi yang salah.
Jarang ada lelaki dewasa yang bangga jika bersedia meluangkan waktu untuk bercengkerama, bersama, dan berbagi cerita dengan anak-anak. Ketika para anak muda cowok lainnya sibuk mengejar hak-hak orang dewasa — minum-minum dan merokok misalnya — kalian belajar jadi dewasa dengan mendampingi dan mengajarkn makna hidup pada anak-anak.
Sebenarnya apa yang kamu lakukan itu mulia. Bercengkerama dengan anak-anak bikin kamu aware dengan situasi sosial, melatih kesabaranmu, menghilangkan stress, dan tentunya kamu bisa melatih dirimu sebelum mempunyai anak-anakmu sendiri yang lucu. Belum lagi, banyak pelajaran hidup yang bisa kalian ambil dari mereka. Gak percaya? Cobalah sendiri.
ADVERTISEMENTS
4. Cowok penari seharusnya bukan hal yang asing lagi. Apalagi jika kamu ahli dalam ballroom dancing, hobi klasik yang berkelas
Keterampilan klasik dan hobi yang berkelas, bagi mereka tubuhnya menari karena terpanggil oleh bunyi piano dan biola, yang mungkin dikuasai oleh kakek dan nenekmu ketika muda dulu. Memutar tubuh dan menari dengan elok diiringi musik klasik, walau kalah tenar dengan hip-hop dan modern dance, bakal bikin kamu lebih kece ketika menghadiri acara-acara resmi.
Ballroom dancing juga bikin kamu sehat, tenang, dan tentunya pede. Sebagai hobi yang tergolong berkelas, siapkan duit lebih ya, untuk Tuxedo, Sepatu Kulit, dan tentunya biaya instruktur latihannya.
ADVERTISEMENTS
5. Mungkin seperti nenekmu dulu, kamu suka bercocok tanam di kebun dan memakan hasil tanamanmu sendiri.
Sebuah hobi yang simpel dan bermanfaat, yang hanya memerlukan halaman kecil di belakang rumahmu, dan alat-alat seperti cangkul dan sekop. Hobi berkebun baik lho, buat kamu yang biasa berjam-jam di dalam ruangan ber-AC, dan duduk di kantor, karena dengan berkebun kamu bisa latihan gerak badan, menghirup udara segar, dan tentunya menikmati sinar matahari yang menyehatkan.
Seiring tanamanmu tumbuh, kamu merasakan kehadiran alam semesta. Ketika kamu memanen, ada rasa puas yang mengalir di tubuhmu, yang lebih besar dari bermain video games seharian. Dan ketika kamu menikmati hasil panenmu dengan mencicipi kuliner lezat darinya, kamu berhak merasa bangga!
ADVERTISEMENTS
6. Menjahit dan merajut, hobi yang disangka “kecewekan” padahal penemunya laki-laki.
Hey, menjahit dan merajut bukan cuma hobi nenek dan emakmu di rumah lho! Terlepas dari pandangan orang bahwa menjahit dan merajut itu untuk cewek, setiap prajurit militer yang lelaki dididik untuk bisa mengurusi semua keperluannya sendiri, termasuk hal sepele macam menjahit. Faktanya, pencipta aktivitas ini adalah para lelaki Eropa di abad 16, seorang lelaki. Merajut dan menjahit juga bisa menjadi aktivitas menenangkan, membutuhkan konsentrasi, dan juga menantang lho! Coba deh.
7. Menggoreskan kata-kata indah bukan monopoli kaum hawa saja. Kamu yang lelaki pun berhak hidup dari tinta
Menulis di sela-sela waktu luang, bisa jadi adalah aktivitas yang memuaskan buat kamu para lelaki yang sudah bersahabat dengan karya tulis dan kosakata. Toh, kesusastraan juga bisa dinikmati olehmu yang lelaki, kan? Bermodalkan kertas dan pena, ataupun mengetik lewat laptop, kamu bisa menciptakan beberapa karya, bahkan berbagi dengan sesama penulis lewat komunitas. Kamu pun bisa menjadi seorang penulis profesional jika kamu mau, seperti yang sudah Hipwee muat di artikel ini.
8. Kamu yang hobi volunteering tak layak lagi menyembunyikannya. Membantu sesama lebih penting daripada obsesi pada diri sendiri.
Kamu mungkin merasa tak cocok dengan hobi yang hanya bersifat memuaskan diri sendiri. Bagimu, membantu orang lain dengan menjadi relawan adalah hobi yang lebih mengasyikkan daripada yang sifatnya pribadi. Lagipula, bukankah sudah kewajiban lelaki sejati untuk membantu sesamanya?
Ketika kamu terbiasa membantu orang, kepuasanmu terhadap hidup akan bertambah, dan kondisi kesehatan mentalmu pastinya meningkat. Apalagi, dengan menjadi sukarelawan, kamu bisa mendapat berbagai nasihat hidup, melihat dunia dari perspektif yang lebih luas, serta mendidik diri menjadi orang dewasa.
Hobi-hobi di atas mungkin tak terdengar maskulin secara tradisional. Tidak ada hubungannya dengan mobil balap, video game, atau gitar. Tapi menjadi “lakik” adalah menjalani hidup sesuai prinsipmu sendiri, bukan? Nyatanya, yang kalian lakukan tetaplah positif dan membawa manfaat bagi lingkungan sekitar. Karena itu, tidak ada pilihan lain: kamu harus berbangga!