Hai, pejuang!
Adakah kau saat ini benar-benar merasa sangat sendiri? Ya, situasi mengambang yang sangat kau benci. Segala hal terasa hambar dan sepi. Dan satu lagi, kamu merasa bahwa teman-teman telah melenggang pergi, hanya beberapa yang tinggal di sekeliling diri. Namun, sungguh, kami tahu bahwa kamu sedang merasa tiada lagi yang dapat dijadikan tumpuan untuk diajak diskusi; atau sekedar berbincang ringan tentang mimpi-mimpi yang kian tak pasti.
Tenanglah karena dirimu sedang menyambangi proses yang wajar saat ini. Gejala-gejala personal yang dialami oleh manusia saat masa transisi. Segala perasaan sepi akan muncul mengisi hari, seakan-akan kamu sedang berjuang seorang diri.
Hati kecil berbisik lirih padamu untuk mengakhiri semua ini lalu segera beranjak ke kondisi yang lebih pasti. Sebuah kondisi di mana jiwamu penuh terisi oleh mimpi-mimpi yang sempat kau tulis; ketika hasrat masih membuncah tinggi oleh perasaan ditemani. Bertahanlah barang sebentar. Ini akan berakhir, esok hari, sebab matahari tak pernah ingkar janji…
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Ya, kesendirian memang menyebalkan. Teman-teman yang perlahan menemukan jalan, dan kekasih pun demikian. Tapi ingat, ini adalah sepenggal bagian dari proses pendewasaan.
Tak perlu merasa gundah gulana. Ini memang berat, tapi ada banyak hikmah jika kamu mampu bersikap dengan tepat. Kesendirianmu bukanlah akhir dari segalanya. Dunia masih berputar dan mataharipun terbit membawa harapan. Nikmatilah saat-saat yang seperti ini.
Kesendirian adalah keintiman dalam sepi. Inilah momentum yang tepat bagi dirimu untuk lebih produktif dan kreatif dalam berkarya untuk memenuhi hidupmu. Apapun itu. Jangan dulu jatuh. Ingatlah segala rencana, mimpi, dan cita-cita yang sempat kamu tulis beberapa waktu yang lalu. Pandang momen ini sebagai kesempatan yang baik bagi dirimu untuk melakukan eksplorasi personal secara mendalam.
ADVERTISEMENTS
Hanya ada kamu dalam dirimu. Akan menjadi baik ketika kamu sanggup menaklukan waktu. Gunakanlah kesepianmu untuk melihat diri lebih lugu. Niscaya, kamu akan mengerti dirimu lebih dari yang dulu.
Janganlah khawatir kamu tidak akan berkembang. Sebaliknya, prosesmu saat ini sungguh spesial. Sebab, kamu diberi waktu untuk melihat ke dalam secara personal. Runtuhkanlah ketidakpercayaanmu pada kesendirian. Kami yakin bahwa kamu mampu untuk membalik keadaan yang kamu anggap terpuruk menjadi sebuah kisah yang mewah.
Ya memang ini berat. Kamu seolah-olah ditelan waktu yang kian melambat dan melumat dirimu. Taklukanlah! Buatlah ini sebagai satu titik balik untuk melakukan refleksi dan evaluasi atas hidup yang telah, sedang, dan akan kamu jalani. Percayalah, ketika berhasil menjinakkan ruh negatif dalam diri, kamu akan menjadi pribadi yang menanggapi berbagai tantang dengan lebih bijak.
ADVERTISEMENTS
Sejujurnya, ini adalah berkah bagimu untuk melakukan apa yang ingin kamu lakukan. Bukan hanya soal kebebasan, namun keleluasaan tanpa paksaan.
Tak’ kah kau sadari bahwa ini adalah lintasan mulus bagimu untuk melakukan segala apa yang ingin kamu lakukan? Ingat kamu masih muda dan tidak terikat apapun kecuali tanggungjawab untuk menjadi manusia yang bahagia dan memberikan kebanggaan bagi siapapun yang mengenal dirimu.
Ini bukanlah soal jargon-jargon semu tentang kebebasan. Bukan, bukan begitu. Ini adalah soal melepaskan segala beban dan mendalami apapun yang ingin kamu lakukan tanpa paksaan. Bukan berarti kamu lepas dari tanggungjawab untuk menjadi baik lalu seenaknya sendiri. Sebaliknya, ini adalah tantangan terbuka untukmu bersikap dewasa dengan tetap pada prinsip untuk bebas tanpa melepas tanggugjawab tiada batas.
ADVERTISEMENTS
Sebabnya, kamu berkuasa atas seluruh hidupmu. Lihatlah sekeliling, tidak banyak orang yang berkuasa atas waktu. Untuk itu, manfaatkan sebaik-baiknya dengan terus berjuang tanpa ragu.
Bersyukurlah atas kesendirianmu sebab tidak semua orang berdaulat atas waktu di dunia. Kamu adalah salah satu kehidupan yang menerima anugerah paling mewah, yakni waktu. Sebab, kesendirian membuatmu merasa bahwa waktu begitu melimpah. Bukan begitu?
Seharusnya, kamu tidak lagi menggerutu soal tantangan yang menimpamu. Syukurilah dengan terus berjuang tanpa keraguan untuk menanggapi tantangan zaman. Jangan sampai kesendirianmu berubah menjadi kekecewaan ketika kamu tak dapat memanfaatkan anugerah waktu yang telah diberikan. Tetaplah pada jalur yang telah kamu rencakan; jangan coba ingkar.
ADVERTISEMENTS
Sadarilah, kesendirian tak akan membuatmu tersesat pada hal-hal kecil. Sorot matamu sangat terbiasa memperhatikan detail. Sesungguhnya, kamu adalah calon penyusun rencana yang teliti. Masa depan cemerlang bukanlah impian yang mustahil.
Selain waktu yang melimpah, kepekaanmu terhadap sekeliling akan meningkat drastis. Tiada lagi perkataan bahwa detail-detial kehidupan hanya membuat rumit. Sebaliknya, kamu akan tergila-gila pada detail-detail kecil yang menarik di matamu. Anugerah ini memiliki konsekuensi yang sangat unik. Kamu akan sangat teliti dalam soal perencanaan.
Kesendirian membawamu pada visi yang jauh ke depan. Dan itu kamu sadari berasal dari langkah-langkah terdekat dan detail kecil yang tepat. Jika sudah demikian, bukankah kamu telah mengetahui akan cerahnya masa depan? Sebab, kamu akan terbiasa memperhitungkan yang tak diperhatikan oleh orang lain. Untuk itu, tak perlulah merasa nelangsa dalam proses ini.
Sekali lagi, ini adalah kesempatan untuk menghargai diri sendiri. Kehidupanmu adalah berkah yang paling istimewa dan hakiki. Perjuangkanlah meski dalam keadaan sendiri.
Satu yang paling penting : melalui proses ini kamu telah belajar bagaimana menghargai diri sendiri seutuh mungkin. Kehidupanmu akan penuh dan tak pernah lagi ragu untuk menghargai orang lain dengan selalu melihat sisi baik dari setiap individu. Selanjutnya, kamu akan banyak dihargai oleh orang lain karena sifatmu yang peka, menghargai, dan menghormati. Tiada lagi alasan bagi dirimu untuk terus meratapi kesendirian. Perjuangkanlah apa yang ada di pikiran meski berat terasa dan sungguh menguras tenaga dan pikiran.
Ya, kesendirian bukanlah halangan untuk merayakan masa muda yang meriah. Ini semua tergantung dari cara pandangmu dalam menyikapi setiap persoalan. Memang berat melewati masa transisi yang semuanya terasa begitu abu-abu. Kamu selalu berada pada situasi “di antara.” Inilah akar persoalan yang membuatmu diliputi keraguan. Cobalah kelola dengan segala daya upaya. Berhentilah menggerutu. Lebih baik menyalakan sebatang lilin daripada terus mengumpat pada kegelapan.