Dewasa ini banyak sekali wanita yang melakoni dua pekerjaan. Sebagai ibu rumah tangga yang mengasuh si buah hati dan menyiapkan segala kebutuhan domestik, sekaligus meniti karier di dunia perkantoran. Mereka merupakan golongan wanita yang kuat dan juga pekerja keras. Walau demikian, tidak sedikit suara sumbang yang terdengar, dari dianggap tidak cukup memiliki waktu untuk mengawasi tumbuh-kembang si buah hati hingga egois alias lebih mementingkan masa depan sendiri.
Tapi, apakah semua tuduhaun itu tepat dan harus didengarkan? Bukankah wanita diberi anugerah untuk mampu menjalani beberapa peran sekaligus dalam hidupnya, menjadi ‘bintang’ dalam hidupnya sendiri sekaligus penerang bagi orang-orang di sekitarnya? Dan bukankah, dengan bekerja, seorang wanita bisa tahu apa yang paling mampu dijabaninya sekaligus dibutuhkan orang-orang sekitarnya?
Tak semua orang di dunia bisa mengampu dua peran sekaligus dan tetap ‘bersinar’. Kamu yang melakukannya sekalipun pasti pernah berada di titik di mana kamu merasa tak punya cukup kemampuan.
Namun bagimu yang menjadi ibu rumah tangga sekaligus pekerja, jangan pernah merasa yang kamu lakukan adalah sebuah kesalahan. Karena tidak ada yang salah dari wanita yang mampu berbuat baik bagi dirinya sendiri sekaligus tetap menjalankan tugasnya sebagai seorang ibu dan istri.
ADVERTISEMENTS
Tak hanya membuatmu tergolong mandiri, dengan bekerja kamu pun bisa membantu perekonomian suami
Zaman sekarang, di mana biaya hidup semakin menggila dan kebutuhan anak semakin banyak, kamu dan suami tentu harus jumpalitan untuk tetap bisa hidup berkecukupan. Karena itulah, beban untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah tak harus hanya ditumpuk di atas pundak suami saja. Istri juga bisa membantu dengan segala potensi yang ia punya (yang seringkali setara banyaknya dengan suaminya).
Beban keuangan bisa kalian bagi berdua. Susu formula anak bisa dibeli dari gajimu, sementara gaji suami bisa ditabung untuk asuransi pendidikan si mungil. Melunasi KPR pun bisa lebih ringan karena kalian juga mengandalkan due sumber pendapatan.
Tak hanya itu. Dengan memiliki uang sendiri, kamu tak perlu ‘meminta’ dari suami untuk bersenang-senang memanjakan diri. Mau mengeriting atau meluruskan rambut? Mau membeli lipstik terbaru? Semuanya bisa kamu lakukan dengan uang sendiri. Suami senang karena istrinya tetap memukau, dan kamu pun bangga karena menyenangkan diri sendiri dengan uang hasil jerih payah pribadi memang salah satu kenikmatan hidup yang paling tak bisa didustakan.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Kamu tak tahu kapan suamimu habis masa di dunia atau kehilangan pekerjaannya. Kariermu bisa jadi pegangan kalian pada masa-masa yang “menantang”.
Tidak hanya membantu perekonomian keluarga. Karier yang kamu bangun ini bisa menjadi rencana cadangan di saat sumber pemasukan keluargamu terganggu. Dunia tak bisa diprediksi, dan segalanya bisa terjadi. Kamu tidak tahu kapan suamimu akan kehilangan pekerjaan atau harus dipanggil Tuhan. Oleh karena itu, memiliki ladang pekerjaan bagi kaum wanita tentu tidak bisa dipandang sebelah mata — pasti hal itu berguna sebagai rencana cadangan bagi masa depan keluarga.
Di masa krisis, pekerjaanmu ini bisa menjadi pegangan sekaligus pemasukan utama. Di saat kesulitan keuangan melanda, kamu dan suami tidak akan terlalu kelimpungan. Alih-alih egois, kamu yang bekerja bisa membawa ketenangan di saat ekonomi keluarga sedang diberi cobaan.
ADVERTISEMENTS
Ini juga soal menghargai diri sendiri. Bekerja mampu membuat seseorang bahagia, karena dengan begitu ia bisa berkontribusi pada dunia
Orang bekerja bukan hanya karena ingin mendapat gaji. Orang bekerja juga karena ingin mengetahui cara terbaik baginya untuk berkontribusi pada dunia, sekaligus memaksimalkan potensi dan pengetahuan yang ia punya. Sebagai perempuan, kamu tidak hanya bisa bermanfaat bagi anak dan suami. Namun juga pada masyarakat banyak. Dan bekerja adalah salah satu cara yang bisa kamu tempuh agar hidupmu yang cuma satu kali ini bermanfaat bagi sebanyak-banyaknya manusia.
Bekerja juga bisa menjadi salah satu caramu untuk mengembangkan diri. Wawasanmu akan bertambah karena otakmu terus ditantang dan dijejali beragam informasi baru. Selain itu, banyak juga kemampuan baru yang akan kamu dapatkan di dunia pekerjaan. Apalagi yang lebih menyenangkan dari diri yang terus-menerus berkembang?
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Tanpa disadari, sifat tangguh dan kuat tersemat karena kamu biasa menjalankan 2 tugas yang besar dalam waktu yang sama, sebagai ibu rumah tangga sekaligus wanita pekerja
Melakoni dua pekerjaan sekaligus memang tidak mudah. Peran sebagai ibu rumah tangga saja sudah sangat menyita waktu dan memiliki tanggung jawab yang luar biasa besarnya. Kamu harus sedia bangun pagi untuk membereskan segala kebutuhan rumah sebelum terjebak di tempat kerja. Selain itu, kamu juga perlu meluangkan waktu makan siang terpotong untuk menjemput anak-anak dari sekolah.
Tidak hanya itu, berprofesi sebagai wanita pekerja menjadikanmu memiliki tanggung jawab tambahan. Kamu harus sedia pergi ke kantor tepat waktu dan menjalankan segala tugas dari atasan. Ditempa dengan berbagai kesukaran semacam ini tentulah membuatmu makin tangguh dari hari ke harinya. Kamu juga jadi memiliki bekal yang cukup untuk menghadapi dua hal penting sekaligus di kehidupanmu ke depannya. Ya, kamu adalah pejuang wanita masa kini yang tidak gampang bertekuk lutut serta tangguh menghadapi keadaan.
Terbiasa melakukan banyak hal dalam waktu bersamaan, kamu merupakan seorang wanita yang pandai mengatur waktu dan serba bisa
Bekerja bukan berarti kamu ‘ogah’ terjun ke dapur. Kamu tentu akan rela berkutat di dapur demi anak dan suami jika kebetulan memang bisa dan suka memasak. Kamu pun tak menolak membangunkan si buah hati dan memandikannya sebelum berangkat ke sekolah, karena itu memang kewajiban sebagai orangtua. Tuduhan bahwa wanita bekerja hanya memikirkan diri sendiri sungguh tak tepat adanya.
Di sisi lain, pekerjaanmu yang satunya menuntut peforma yang sempurna. Kamu harus mampu tampil profesional sebagai wanita karir dan menyelesaikan segala tugas tepat waktu. Dua pekerjaan yang membutuhkan kecakapan yang berbeda ini tanpa sadar menempamu menjadi wanita yang serba bisa di berbagai kondisi.
Karena dibelit dengan dua kesibukan berbeda, kamu pun jadi pandai membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga. Kamu terbiasa bangun pagi dan menyelesaikan pekerjaan rumah sebelum berangkat. Di kantor kamu juga terbiasa dengan bekerja selesei tepat pada waktunya sehingga tidak ada jatah lembur yang terpakai. Kamu ingat bahwa kamu harus segera pulang untuk bertemu dengan si buah hati dan menjalankan pekerjaanmu yang satunya, sebagai seorang ibu rumah tangga.
Bekerja dan bertemu dengan para kolega membuat koneksimu makin meluas dan terjaga
Bekerja di luar rumah tentu memiliki banyak manfaat untukmu, salah satunya adalah tetap memiliki jaringan koneksi dengan banyak orang. Di kantor, kamu akan bertemu dengan banyak teman serta kolega. Hal ini akan membuatmu tetap memiliki koneksi dengan dunia luar serta membuat hubunganmu dengan mereka tetap terjalin baik.
Selain itu, inilah kesempatanmu untuk mengasah skill berkomunikasi. Sehingga dari hari ke hari kamu makin mahir dan luwes dalam membawa diri. Hal ini juga baik bagi kehidupan sosialmu. Kamu tetap memiliki teman-teman serta wadah untuk berkembang.
Tanpa ada sosokmu yang setiap waktu ada di rumah, anak-anak justru akan makin mandiri dan terbiasa melakukan semuanya sendiri
Memang meniti karier sebagai wanita pekerja cukup menyita waktu berhargamu bersama si buah hati. Bahkan, sering terdengar nada sumbang yang menganggapmu menelantarkan serta kehilangan momen spesial tumbuh kembangnya sang anak. Namun, kamu juga perlu menyadari ada sisi baik dari hal ini. Tanpa ada sosokmu yang tiap waktu ada di rumah, kamu bisa mendidik anak-anak menjadi pribadi yang mandiri dan tidak terlalu tergantung padamu.
Kamu tidak perlu khawatir akan membuat mereka kekurangan perhatian serta kasih sayang darimu jika memang kamu pandai membagi waktu serta tetap memprioritaskan keluarga di atas semuanya. Semisal saja si buah hati sedang sakit, tentu kamu bisa meminta waktu cuti beberapa hari untuk menemani hingga kondisinya pulih kembali. Kamu juga masih memiliki waktu luang di akhir pekan yang bisa kamu habiskan untuk berkumpul bersama keluarga.
Menjadi seorang ibu yang tangguh dan mampu bekerja keras, kamu adalah panutan sebenar-benarnya bagi buah hatimu dan keluarga
Tanpa disadari, kondisimu yang saat ini kelimpungan karena harus pandai membagi waktu serta bekerja keras bisa menjadi panutan bagi anak-anakmu ke depannya. Kepala mereka akan merekam bahwa ibu mereka juga merupakan seorang wanita pekerja keras yang rela bangun pagi dan pulang di kala senja — karena itu bisa membuat dirinya dan orang di sekitarnya bahagia.
Hal ini bisa membuat mereka bangga serta ingin meniru sosokmu yang pantang menyerah dan mau bekerja keras. Ya, tanpa disadari kamu sudah menciptakan jejak ke arah yang lebih baik supaya bisa diikuti oleh anakmu untuk kehidupan mereka. Ke depannya mereka pun ingin menjadi sosokmu, sosok wanita yang tangguh serta pantang menyerah. Sosok ibu yang hangat sekaligus wanita pekerja yang tak gampang berputus asa dan menyerah pada keadaan.
Semoga kalian para ibu rumah tangga sekaligus wanita pekerja terus diberi kesabaran. Jika ada suara-suara sumbang yang kamu tahu sesungguhnya tak benar, jangan didengarkan!