Seiring berkembangnya zaman, semakin banyak perempuan yang mempunyai pengaruh besar di masyarakat. Mereka menolak tunduk pada tradisi dan aturan yang membatasi perempuan. Sebagai gantinya, mereka memegang teguh keyakinan pada diri sendiri. Itulah yang membuat para tokoh ini bisa terus berjuang, hingga sukses di bidang masing-masing.
Penasaran siapa saja tokoh perempuan tersebut? Yuk simak daftarnya satu per satu. Di balik keberhasilan mereka saat ini, ada perjuangan panjang yang dilalui di masa lalu. Tak terhitung berapa kali mereka terjatuh dan bangun lagi. Yuk simak!
ADVERTISEMENTS
1. Terkenal sebagai perempuan yang cerdas dan kritis, Najwa Shihab sukses berkarier sebagai jurnalis. Dia berpendapat kalau perempuan bisa mempunyai peran ganda sebagai pekerja sekaligus istri
“Kenapa sih perempuan harus disuruh memilih? Bukankah kita bisa mendapatkan keduanya? Pertanyaan itu sejak awal sudah menempatkan posisi perempuan seolah-olah tak berdaya. Padahal setiap perempuan itu multiperan. Saya bisa menjadi ibu, menjadi istri, menjadi jurnalis.” – Najwa Shihab.
Najwa menikah saat baru berusia 20 tahun, sebab dia berkata tak ingin menunda kebahagiaan. Selain berperan sebagai istri, dia juga merintis kariernya sebagai jurnalis di televisi. Najwa bergabung dengan Metro TV selama 17 tahun. Namanya kian melambung saat membintangi acara Mata Najwa yang masih berlangsung hingga sekarang. Pada 2018, perempuan ini mendirikan Narasi TV yang merupakan perusahaan berita dengan berbagai konten. Dia tetap giat berkarier sembari mengasuh seorang putranya. Najwa adalah bukti nyata kalau perempuan bisa menjalani multiperan.
ADVERTISEMENTS
2. Susi Susanti terkenal sebagai legenda bulu tangkis Indonesia. Di balik sederet medali olimpiade yang diperolehnya, Susi selalu meyakini kalau perempuan bisa mencapai apa pun
“Sebelum era kemerdekaan saja, Ibu Kartini sudah berani mendobrak tradisi. Nah, sekarang di era yang sudah terbuka, yang sudah millennial, kita juga harus berani. Kita sebagai perempuan harus bisa berdiri sendiri, tidak boleh tergantung orang lain.” – Susi Susanti
Sebagai perempuan, dulu Susi diharapkan untuk melakukan hal-hal yang feminin. Namun dia menolaknya dan memilih terjun ke dunia bulu tangkis. Susi pun berlatih setiap hari demi meraih mimpinya. Akhirnya dia berhasil meraih Medali Emas Olimpiade Barcelona 1992, Juara World Championship 1993, Juara All England 1990, dan masih banyak lagi. Susi membuktikan kalau perempuan bisa sukses dengan mendobrak tradisi, asalkan mau berjuang dengan sungguh-sungguh.
ADVERTISEMENTS
3. Sri Mulyani menjadi orang Indonesia pertama yang menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia. Kini dia berada di posisi strategis pemerintahan dan membuktikan kalau perempuan punya kekuatan besar
“Begitu banyak penelitian yang telah dilakukan menunjukkan kalau perempuan adalah yang paling rentan tetapi juga kekuatan terbesar untuk kemajuan ekonomi.” – Sri Mulyani
Sebelum sukses di bidang ekonomi, Sri Mulyani pernah diremehkan sebagai perempuan. Namun dia tak terpengaruh dan tetap berusaha yang terbaik. Berkat keahliannya, Sri dinobatkan sebagai Menteri Keuangan pada 2005. Lantas dia ditunjuk menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia pada 2010. Enam tahun kemudian, Sri kembali menjadi Meteri Keuangan Indonesia. Deretan pestasi yang telah dicapainya sungguh mengagumkan! Sri membuktikan kalau perempuan bisa mempunyai kekuatan yang besar di bidang ekonomi.
ADVERTISEMENTS
4. Sukses berkarier sebagai aktris, Emma Watson menggunakan ketenarannya untuk memperjuangkan hak-hak perempuan. Dia melakukan kampanye ke berbagai tempat, termasuk Bangladesh dan Zambia
“Perempuan selalu menghadapi rintangan. Tapi itu tak pernah menghentikan kami. Kami telah berkorban, berjuang, berkampanye, berhasil, gagal, dan berhasil lagi. Dalam perjuangan untuk keadilan, kami telah melalui banyak rintangan untuk memenangkan hak-hak kami.” – Emma Watson
Emma telah membintangi sejumlah film terkenal seperti Harry Potter dan Beauty and The Beast. Selain sukses sebagai aktris, Emma terkenal sebagai feminis yang kerap menyuarakan kesetaraan gender di media sosial. Dia juga mengkampanyekan pendidikan bagi gadis-gadis remaja di Bangladesh dan Zambia. Berkat kepeduliannya, Emma dinobatkan sebagai Duta Wanita PBB pada 2014. Dia membuktikan kalau siapapun bisa memperjuangkan feminisme.
ADVERTISEMENTS
5. Di usia yang relatif muda, Malala Yousafzai sudah melawan penindasan di Pakistan. Dia membela hak-hak perempuan di negaranya, termasuk hak untuk berpenampilan sesuai keinginan pribadi
“Saya percaya kalau perempuan berhak memutuskan apa yang dikenakannya. Jika seorang perempuan bisa pergi ke pantai tanpa memakai apa-apa, lalu kenapa dia tidak bisa memakai memakai semuanya?” – Malala Yousafzai
Sejak berusia 11 tahun, Malala menulis tentang betapa mengerikannya hidup di bawah pemerintahan Taliban, serta gagasannya untuk mempromosikan pendidikan bagi anak perempuan. Dia mulai berpidato di depan umum pada 2008 tentang pentingnya hal tersebut. Akibatnya, Malala ditembak di bagian kepala dan leher oleh kelompok bersenjata Taliban. Namun dia tetap melanjutkan perjuangannya dan berpegang teguh pada hijab yang dia kenakan. Malala membuktikan kalau perempuan berhak mengambil keputusan dalam hidup. Dia pun dianugerahi Nobel Perdamaian pada 2014.
Itulah deretan tokoh perempuan yang inspiratif. Mereka yakin bisa melakukan apa pun sebagai perempuan. Masing-masing mempunyai isu penting yang diangkat dan diperjuangkan. Tak heran kalau sekarang mereka mempunyai pengaruh yang besar di masyarakat. Mengagumkan, ya! Yuk kita contoh~