Godaan paling susah ditahan oleh anak muda di tengah pandemi ini adalah nongkrong. Bisa dilihat dari kedai-kedai kopi yang sudah mulai ramai. Mereka seperti lupa kalau pandemi belum berakhir. Kita sendiri pun nggak boleh naif bahwa pernah sekali terbersit dalam pikiran untuk mengajak nongkrong teman karena sudah lama nggak bersua.
Kebosanan di rumah nggak bisa dihindarkan lagi. Semua yang melakukan swakaratina pasti merasakannya. Semua kegiatan baru yang tadinya seru dilakukan kini sudah berujung bosan. Meski begitu, jangan sekali-kali tergoda untuk nongkrong di luar rumah. Selain karena Corona yang masih berkeliaran, pikirkan juga tenaga medis yang tengah berjuang.
ADVERTISEMENTS
1. Tenaga medis telah banting tulang merawat dan menyelamatkan pasien Corona. Dengan nongkrong, kamu berpeluang untuk mempersulit kerja mereka
Salah satu profesi yang paling berjasa dan krusial di tengah pandemi adalah tenaga medis. Mulai dari staff rumah sakit, perawat, sampai dokter, semuanya layak untuk kita ucap terima kasih. Pasien COVID-19 yang terus bertambah membuat mereka kewalahan. Belum lagi kemarin sempat ada isu kelangkaan APD yang semakin menambah resiko tertular.
Ketika kamu hendak nongkrong, ingatlah perjuangan mereka yang bertaruh nyawa merawat dan menyumbuhkan para pasien. Kalau kamu keluar yang tujuannya cuma nongkrong, kemungkinan kamu tertular jadi makin tinggi. Masa kamu tega menambah beban kerja mereka?
ADVERTISEMENTS
2. Nggak ada yang lebih mahal dari nyawa seseorang. Ingat nggak sih tenaga medis telah banyak yang berguguran? Jangan nambah-nambahin beban!
Kamu pasti pernah dengar berita kalau banyak tenaga medis Indonesia tumbang saat merawaat pasien. Ada yang karena kelelahan ada juga yang karena ikut terpapar virus. Fakta ini sungguh menyedihkan, apalagi jika disangkutpautkan dengan kenyataan bahwa kini banyak orang yang mulai nongkrong lagi. Miris. Pandemi belum usai. Ada baiknya kita semua tetap meneruskan berjuang. Tenaga medis di rumah sakit, kita sebisa mungkin di rumah aja.
ADVERTISEMENTS
3. Kangen teman masih bisa disiasati dengan video call kok. Jangan nekat gitulah, kasihan para dokter dan perawat yang udah berdarah-darah
Banyak kemudahan di era digital ini. Kangen nongkrong bareng teman bisa disiasati dengan melakukan video call. Hanya bermodalkan kuota tanpa harus beli kopi dan cemilan kamu sudah bisa berbincang dengan teman-teman. Bedanya cuma tempat dan jarak doang. Ini cara yang paling aman.
ADVERTISEMENTS
4. Kita dan tenaga medis sebenarnya sama-sama pengen semua ini cepet berakhir. Bedanya, tantangan mereka lebih berat makanya kita harus menaruh empati
Semua orang waras di dunia pasti ingin pandemi ini segera berakhir. Corona bikin hidup jadi serba susah. Itulah yang kita rasakan sekarang. Mau beraktivitas jadi susah, mau nongkrong aja susah. Ini juga yang dirasakan oleh tenaga medis. Saat kita di rumah aja mereka masih tetap bekerja. Bahkan ada yang nggak pulang ke rumah takut keluarganya tertular. Tantangan mereka lebih berat maka dari itu sudah sepatutnya kita berempati pada mereka.
ADVERTISEMENTS
5. Mereka juga pengen nongkrong dan bertemu keluarga kali, tapi nggak bisa ada pekerjaan yang lebih penting yaitu menyelamatkan nyawa manusia
Kalau mau dibandingin, harusnya tenaga medislah yang pantas untuk kangen beraktivitas sehari-hari. Kangen keluarga, kangen istirahat dengan tenang, kangen rumah, termasuk juga dengan nongkrong. Sejak pandemi mereka sibuk berjuang menyelamatkan para korban Corona. Kamu yang ngebet pengen nongkrong harusnya malu. Mereka yang lebih perlu nongkrong santai, bukan kamu.
Kangen nongkrong itu manusiawi. Namanya juga sudah lama nggak ke luar, sudah lama nggak ketemu temen. Cuma kondisinya belum memungkinkan untuk sekarang ini. Pandemi belum berakhir. Nongkrong di luar masih bahaya. Jangan nekat, kasihan tenaga medis nanti kalau kamu kenapa-kenapa.