Sahabat, seseorang yang dapat selalu kamu percaya. Satu jiwa, namun beda raga. Katanya sahabat itu bagaikan kaca, tidak akan pernah berbohong. Sukanya adalah sukamu, dukanya adalah dukamu.
Beberapa dari kamu mungkin merasakan indahnya tumbuh besar bersama sahabatmu. Ada yang sudah saling kenal dari sekolah dasar, ada yang bertemu di SMA, ada juga yang baru bertemu di awal perkuliahan. Meskipun kalian tumbuh bersama, mulai digaris start yang sama, terkadang kalian menemui diri kalian berada pada titik kehidupan yang berbeda.
Wah, si itu udah jadi bos perusahaan ini, wah si ini anaknya sudah lima, wah si dia keliling dunia aja kerjaannya, sedangkan kamu? Kamu mungkin belum seberuntung mereka. Gaji masih dua jutaan, nikah masih lama, jomblo jangan ditanya. Kesuksesan yang dialami oleh sahabat-sahabatmu ini terkadang berujung pada dua pilihan terkait dengan hidupmu dan hidup mereka.
Pilihan pertama, kamu akan merasa iri dan dengki pada kesuksesan mereka. Rasa benci pun dapat muncul, tapi kamu juga merasa termotivasi agar bisa sesukses kalian. Atau pilihan kedua, kamu tetap bisa men-support dan ikut senang atas kesuksesan mereka. Kamu pun lebih terinspirasi untuk menjadi seperti mereka. Dua-duanya adalah hak kamu, tapi mereka memiliki konsekuensi yang berbeda. Jadi, sebaiknya kamu pilih yang mana?
ADVERTISEMENTS
Kamu bisa memilih untuk merasa cemburu dan dengki akan kesuksesan mereka, rasa sebal pun terkadang timbul karena keinginan untuk sukses bersama pun tak terealisasikan
Pertama, sebaik-baiknya hubungan kalian, tidak tertutup kemungkinan kamu mungkin akan merasa iri terhadap kesuksesan sahabatmu. Rasa dengki pun kadang muncul, terutama ketika mereka justru berubah menjadi angkuh setelah merasakan sukses tersebut. Namun mungkin juga kemarahan itu berasal dari dirimu sendiri, karena kamu kecewa terhadap pencapaianmu dalam hidup. Mungkin kamu kecewa karena kamu tidak bisa bersanding dengan mereka yang telah menikmati kesuksesan dalam hidup. Pastinya, kamu tidak bisa menyalahkan kekurangan-kekuranganmu dalam meraih sukses kepada teman-temanmu atau orang lain.
ADVERTISEMENTS
Muncul perasaan iri pun sebenarnya tak apa, mungkin hal tersebut justru akan memacumu untuk lebih giat mencapai sukses
Sebenarnya, kemunculan iri ataupun dengki adalah emosi wajar yang bisa dirasakan siapa pun. Terkadang, kamu nggak akan bisa mencegahnya atau menghilangkannya begitu saja, terhadap sahabatmu sekalipun. Makanya, pastikan kamu bisa mengelola emosi (negatif) itu dengan baik dan justru membaliknya sebagai energi untuk lebih termotivasi mengejar kesuksesanmu. Kamu pun akan bekerja lebih keras untuk menyusul teman-temanmu yang sudah duluan sukses.
ADVERTISEMENTS
Tapi kamu juga harus ingat bahwa kamu akan mengalienasi dirimu dari sahabatmu. Kamu yakin kamu mau akan hal itu?
Jeni: Rina, kok kamu diajakin kumpul-kumpul sekarang nggak pernah mau sih…
Rina: Iya, maaf ya jen, aku lagi “nggak ada waktu…”
Karena bertemu sahabatmu hanya akan mengingatkanmu pada kesuksesanmu yang belum tercapai, kamu pun lebih sering memutuskan untuk menghindar dari mereka. Nggak ada salahnya sih, asal kamu tahu kamu harus fokus kepada hal-hal yang penting. Meskipun begitu, tentunya kamu juga harus ingat bahwa mengalienasi dirimu dapat berujung pada kesepian. Kamu pun merasa jauh dari orang-orang yang mengerti dirimu luar dalam. Yakin, kamu mau kehilangan mereka yang selama ini sudah berbagi banyak cerita di kala suka dan duka?
ADVERTISEMENTS
Atau kamu bisa memilih untuk men-support dan turut bahagia akan kesuksesan mereka!
Friendship is not about who you’ve known the longest. It’s about who walked into your life and said “I’m here for you,” and proved it.
Sebenarnya, akan lebih baik apabila kamu menjadi cheerleader paling depan di kehidupan temanmu. Bersikap positif akan kebahagiaan dan kesuksesan temanmu sudah menjadi deskripsi utama tugas seorang sahabat. Kami di Hipwee percaya bahwa hal-hal positif dalam hidup akan datang dengan sendirinya ketika kita selalu bertindak dan berpikir positif. Maka dari itu, dukunglah kesuksesan teman-temanmu dan yakinlah bahwa kamu adalah yang selanjutnya akan mencapai kesuksesan!
ADVERTISEMENTS
Mungkin kamu belum sesukses mereka, tapi kamu selalu bisa mengandalkan teman-temanmu sebagai penyemangat!
Kamu pun tak perlu takut ketika patah semangat, karena tugas sahabat antara lain adalah menyemangati teman yang sedang down dan kecil harapan. Yakin deh, pasti mereka akan menyemangati kalian dengan setulus mungkin, karena tentunya mereka ingin kamu sesukses mereka. Mungkin penyemangat tersebut tidak datang dalam kata-kata manis. Mungkin kata-kata penyemangat tersebut sedikit lebih pedas. Meskipun begitu, kamu tahu kata-kata tersebut datang dengan niatan yang baik.
ADVERTISEMENTS
Bahkan kamu bisa belajar apa saja kunci kesuksesan mereka, mereka pasti dengan senang hati berbagi denganmu!
Selain kata-kata penyemangat, sebagai sahabat pasti mereka tidak akan berat hati dalam berbagi rahasia kesuksesan mereka. Diskusi yang disertai secangkir kopi, kebiasaan lama yang disertai dengan percakapan serius, banyak momen-momen yang bisa digunakan untuk saling sharing. Dari sini, terserah bagaimana kamu menggunakan ilmu dari hasil sharing dan berbagi tersebut.
Karena pada akhirnya mereka adalah sahabatmu, kesuksesan mereka adalah kesuksesan buatmu juga!
Pertemanan itu seringnya jauh lebih berharga dari hubungan percintaan. Pacar sih datang silih berganti, tapi sahabat? Sahabat itu susah dicari. Daripada berisiko untuk kehilangan mereka, tentunya akan lebih baik apabila kamu mendukung kesuksesan mereka dengan tulus. Karena pada akhirnya kesuksesan sahabatmu adalah kesuksesanmu juga!