Disepelekan, diremehkan atau di-bully memang tidak menyenangkan. Ada rasa kesal dan tidak terima ketika orang lain memandang rendah kemampuamu. Kalau cuma mengikuti perasaan rasanya ingin mengkonfrontasi dan mendamprat balik.
Bisa jadi memang lega rasanya. Tapi sebenarnya mendamprat tidak akan memberimu jalan keluar yang baik. Masih ada banyak cara yang elegan dalam menghadapi nyinyiran sinis orang-orang tanpa harus beradu mulut. Menghadapi nyinyiran dengan bijak. Hingga mereka membully-mu pada akhirnya diam.
ADVERTISEMENTS
1. Â Bebaskan dirimu dari perasaan harus membahagiakan semua orang. Simpati orang itu cuma bonus
Perasaan dan pikiran bahwa kamu punya kewajiban untuk membahagiakan semua orang terkadang memberatkan. Ketika ada orang yang berseberangan pendapat dan menyuarakan keberatnnya, yang ada kamu malah kelabakan.
Satu cara yang bisa kamu mulai dari sekarang adalah membebaskan dirimu dari perasaan bertanggungjawab untuk membahagiakan semua orang. Mendapatkan simpati orang lain itu bonus. Kamu cuma berkewajiban berlaku baik kepada mereka. Masalah suka dan tidak suka, itu preferensi mereka yang tidak bisa kamu atur.
ADVERTISEMENTS
2. Diam dulu. Jangan terburu-buru menyimpulkan semua omongan yang tertuju padamu
Diam bukan berarti kamu nggak peduli. Jelas saja segala bentuk ucapan bernada sinis yang ditujukan kepadamu, membuat kamu ingin segera bertindak. Terlebih itu adalah cuitan mereka yang dulu dengan setia berada di belakangmu.
Cobalah untuk tidak berpikir dari sudut pandangmu saja.Bisa jadi apa yang mereka lakukan adalah bukti perhatian padamu. Dalam diam kamu bisa menyaring apa yang sebenarnya mereka rasakan. Siapa tahu bola kesalahan memang ada padamu?
ADVERTISEMENTS
3. Ini bukan soal menang atau kalah. Menyerang balik malah jadi tanda kamu lemah
Introspeksi diri menahanmu untuk nggak mudah terbawa emosi. Bisa jadi mereka berubah berantipati disebabkan ada tindakanmu yang secara nggak sengaja mengecewakan mereka. Kalau kamu udah menemukan alasan apa yang membuat mereka kecewa sama kamu, baiknya melakukan penjajakan pada mereka dan nggak gengsi untuk meminta maaf. Sebab ini bukan tentang menang atau kalah.
ADVERTISEMENTS
4. Tetap berpikir positif bukan berarti kamu munafik, tapi mencoba menghadapi masalah dengan bijak
Bagian sebagian kamu, cara yang satu ini mungkin terbilang klise. Tetap memelihara pikiran positif menuntunmu untuk tetap bertindak bijak. Nggak mudah terpancing situasi yang tengah memanas. Sugestikan dirimu bahwa kamu masih punya keluarga dan sahabat yang tulus sayang sama kamu. Sementara itu biarkan saja mereka yang antipati padamu.
ADVERTISEMENTS
Kamu bisa belajar dari kasus yang sempat dialami Rinni Wulandari, ketika beberapa waktu lalu dia ‘dibully’ oleh fansnya..
Rinni Wulandari, jebolan Indonesian Idol 2007 tersebut beberapa waktu lalu sempat curhat panjang di mig.me. Pada kesempatan itu Rinni menuturkan jika beberapa mantan fansnya menggunjingnya di media sosial. Mereka sampai rela membuat akun yang bernama @teamrinni yang isinya berupa komentar bernada menjatuhkan. Namun, akun tersebut kemudian ditutup oleh pemiliknya.
ADVERTISEMENTS
Alih-alih menyerang balik, Rinni justru berusaha mendekati fans yang justru membully-nya
Tidak seperti artis kebanyakan, yang mudah terpancing emosi saat dibully di sosial media, Rinni justru menanggapinya dengan elegan. Ia berusaha mendekati mereka satu persatu dengan menyapa mereka di dunia maya. Rinni berusaha menjelaskan bahwa apa yang mereka pikirkan tentang Rinni (yang menurut mereka sombong dan melupakan fansnya) itu nggak benar. Tak hanya berusaha menjelaskan, Rinni juga berusaha memahami mereka yang kini berbalik antipati padanya. Ia juga berusaha untuk berpikir dengan perspektif para mantan fansnya tersebut.
Atas kasus yang menimpanya, Rinni mencoba menanggapinya dengan dingin kepala dan bijak hati.
Pelantun lagu Aku Tetap Milikmu ini sangat peduli dengan fansnya. Dulu, diakuinya ia rajin mengundang fansnya untuk hadir di berbagai event-ya. Namun, sayangnya hanya beberapa dari mereka saja yang hadir. Dari curhatan Rinni di mig.me tersebut, fansnya bahkan tidak antusias menanyakan event selanjutnya. Hingga pada sebuah fase, Rinni sadar betul bahwa fansnya semakin dewasa dan sudah punya kesibukannya masing-masing. Rinni pun memilih untuk memfokuskan diri pada karir bermusiknya. Sayangnya, hal tersebut dimaknai oleh beberapa fansnya bahwa Rinni sombong dan melupakan mereka.
Di penghujung curhatannya, Rinni menuturkan sebuah ungkapan yang meneduhkan hati.
Moral of the story is appreciate everyone who stay with you and don’t judge who leave you behind..
Tanggapan yang elegan dari seorang Rinni dalam menghadapi mereka yang menjatuhkannya, layak banget dijadikan panutan. Tentang bagaimana Rinni berusaha untuk nggak menilik masalah hanya dari satu sisi saja. Karenanya ia nggak lantas menjudge mereka yang menjatuhkannya. Rinni sadar bahwa ia belum cukup memahami mereka. Tentang masalah apa saja yang tengah dihadapi mereka, juga tentang apa yang mereka rasakan dan pikirkan.
Sementara itu Rinni sibuk menata mimpinya di industri musik dengan terus menjadi penyanyi yang produktif
Terkadang mendengarkan cuitan nyinyir dari mereka yang nggak menyukaimu, hanya melelahkan hati saja. Kamu bisa belajar dari Rinni yang tetap produktif di tengah cuitan nyinyir segelintir orang. Berkolaborasi dengan Jevin Julian membentuk grup musik Soundwave, hingga menelurkan single bertajuk Oh Baby yang mendapat sambutan positif di sebuah situs berbahasa Jepang, adalah beberapa bukti bahwa Rinni termasuk penyanyi yang aktif berkarya. Tetap produktif di blantika musik tanah air.
Buat kamu yang kini tengah dijatuhkan atau dibully, kamu bisa belajar dari Rinni. Hadapi mereka yang berantipati padamu dengan cara yang elegan. Dengan kepala dingin dan bijak hati.